Pemerintah Kebut Pembangunan Rumah Sakit Korona di Pulau Galang
Agar rampung dalam sebulan sesuai dengan jadwal, konstruksi bangunan rumah sakit khusus pengidap Covid-19 di Pulau Galang akan menggunakan sistem modular meniru rumah sakit khusus korona di Wuhan, China.
Oleh
PANDU WIYOGA
·3 menit baca
BATAM, KOMPAS — Pemerintah mengebut pembangunan rumah sakit khusus bagi pengidap Covid-19 di Pulau Galang, Kota Batam, Kepulauan Riau. Agar rampung dalam sebulan sesuai dengan jadwal, konstruksi bangunan akan menggunakan sistem modular meniru rumah sakit khusus korona di Wuhan, China.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di Batam, Minggu (8/3/2020), mengatakan, rumah sakit khusus bagi pengidap coronavirus disease (Covid)-19 itu akan memiliki kapasitas rawat 1.000 pasien. Selain itu, ada fasilitas ruang isolasi sebanyak 50 kamar bertekanan udara negatif yang dilengkapi filter partikel udara efisiensi tinggi (HEPA).
”Sebanyak 20 kamar di antaranya akan digunakan sebagai unit perawatan intensif (ICU). Semoga rumah sakit khusus ini segera terealisasi,” kata Hadi saat meninjau lokasi di Pulau Galang bersama Kepala Polri Jenderal (Pol) Idham Azis dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo.
Lokasi yang dipilih untuk membangun rumah sakit khusus bagi pengidap Covid-19 itu berada dalam bekas kamp pengungsi di Pulau Galang yang terletak 45 kilometer dari pusat Kota Batam. Kamp tersebut pernah digunakan menampung 250.000 pengungsi dari Vietnam selama 17 tahun.
”Pulau Galang adalah suatu tempat yang sudah ditakdirkan mendukung operasi kemanusiaan. Dulu, dari 1979 sampai 1996, Pulau Galang digunakan menampung pengungsi Vietnam. Saat ini, kita berdiri di sini juga dalam rangka mempersiapkan operasi kemanusiaan karena akan dibangun rumah sakit khusus Covid-19,” ujar Hadi.
Kepala Balai Prasarana Permukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Wilayah Kepri Albert Reinado mengatakan, konstruksi rumah sakit itu dikerjakan 300 orang. Saat ini, pembersihan lahan seluas 8 hektar di lokasi tersebut sudah selesai.
Konstruksi rumah sakit itu dikerjakan 300 orang.
”Sesuai kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, pembangunan harus sudah selesai dalam satu bulan ini. Konstruksinya menggunakan sistem modular mirip seperti rumah sakit di Wuhan,” ucap Albert.
Dalam satu minggu ke depan dijadwalkan 230 modul kamar yang dikirim dari Jakarta akan tiba di Batam untuk selanjutnya segera dipasang di Pulau Galang. Satu modul kamar itu akan digunakan sebagai ruang perawatan bagi dua pasien. Maka, untuk menampung 1.000 pasien dibutuhkan sekitar 500 modul kamar.
Yang masih menjadi soal adalah ketersediaan air bersih. Embung penampung air hujan di sana baru bisa memproduksi air baku sebanyak 0,11 liter per detik. Adapun kebutuhan air rumah sakit tersebut diperkirakan sekitar 3 liter per detik. ”Kapasitas embung yang ada akan kami tingkatkan agar kebutuhan air tercukupi,” kata Albert.
Kepala Dinas Kesehatan Kepri Tjetjep Yudiana mengatakan, terduga korona di provinsi itu sekarang berjumlah enam orang. Satu pasien ada di Natuna, dua di Tanjung Pinang, dan tiga di Batam. ”Diharapkan semua rumah sakit di Kepri nantinya bisa menangani pasien dalam pengawasan,” katanya.
Adapun Kementerian Kesehatan Singapura melalui www.gov.sg melaporkan, pasien positif korona di negara itu pada Sabtu (7/3) bertambah 8 kasus menjadi total 138 orang. Disebutkan juga, 90 pasien di antaranya dinyatatan sembuh.
Siaran pers dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura menyebutkan, kasus positif korona ke-133 di Singapura merupakan warga negara Indonesia. Perempuan itu diketahui mengunjungi Singapura menggunakan paspor social visit pass.
Pasien itu awalnya memeriksakan diri ke klinik dokter umum pada Minggu (1/3) dan selanjutnya ditangani Klinik Pioneer selama dua hari sejak 4 Maret. Ia kemudian dirujuk ke National University Hospital pada Jumat (6/3) dan dinyatakan positif Covid-19 pada hari yang sama.
Setelah dilacak, pasien ke-133 itu terhubung dengan kluster penularan SARS-CoV-21 di SAFRA Jurong. Pada Sabtu (7/3), Singapura melaporkan lonjakan kasus positif Covid-19 tertinggi dengan tambahan 13 orang, yang 9 orang di antaranya diketahui tertular dari tempat jamuan makan privat di SAFRA Jurong.