Kejuaraan Selancar Internasional di Lampung Ditunda
Virus SARS-CoV-2 yang sudah masuk ke Indonesia berdampak pada ditundanya kejuaraan selancar internasional yang akan digelar di Kabupaten Pesisir Barat, Lampung.
Oleh
VINA OKTAVIA
·2 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Virus SARS-CoV-2 yang sudah masuk ke Indonesia berdampak pada ditundanya kejuaraan selancar internasional yang akan digelar di Kabupaten Pesisir Barat, Lampung. Dalam jangka panjang, merebaknya virus itu ditengarai bakal membuat sektor pariwisata daerah terpukul.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pesisir Barat Gunawan mengatakan, awalnya, kejuaraan selancar internasional itu akan digelar pada 13-19 April 2020. Pemkab Pesisir Barat selaku penyelenggara acara juga telah menyiapkan berbagai hal untuk memperlancar acara, seperti fasilitas penginapan dan pantai Tanjung Setia yang menjadi lokasi selancar.
Namun, merebaknya Covid-19 membuat pengelola World Surf League selaku badan pengelola peselancar internasional merekomendasikan agar acara itu ditunda hingga 15-21 Juli 2020. Hal ini karena sebagian besar atlet yang akan mengikuti kejuaraan itu khawatir dengan merebaknya SARS-CoV-2.
”Kejuaraan itu akan diikuti sekitar 130 peserta dari 25 negara di dunia. Merebaknya virus ini tentu membuat kami lebih berhati-hati,” papar Gunawan saat dihubungi dari Bandar Lampung, Kamis (5/3/2020).
Baca juga : Di Semarang, Kapal Pesiar Viking Sun Hanya Boleh Isi Logistik
Gunawan menuturkan, panitia tidak mempermasalahkan penundaan itu. Namun, pihaknya tengah mengusulkan agar kejuaraan bisa digelar pada awal Juni 2020 karena seluruh persiapan sudah matang.
Meski kejuaraan ditunda, kunjungan wisatawan mancanegara ke Pesisir Barat masih tetap normal. Hingga kini, tidak ada pembatalan kunjungan dari sejumlah wisatawan asing yang akan berselancar.
Pihaknya tengah mengusulkan agar kejuaraan bisa digelar pada awal Juni 2020 karena seluruh persiapan sudah matang.
Setiap tahun, jumlah kunjungan wisman ke Pesisir Barat mencapai 41.000 orang. Wisatawan terbanyak berasal dari Australia, Inggris, dan Amerika. Wisatawan biasanya banyak berkunjung selama periode April-Juni.
Di Bandar Lampung, Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Lampung Friandi Indrawan menyatakan, saat ini, industri perhotelan di Lampung belum merasakan dampak merebaknya virus SAR-CoV-2. Pasalnya, kunjungan wisatawan di Lampung masih didominasi wisatawan domestik.
Baca juga : Virus Korona Pukul Pariwisata Indonesia
”Wisatawan mancanegara persentasenya hanya 9-11 persen. Sebagian besar wisatawan asing yang ke Lampung langsung menuju Kabupaten Pesisir Barat,” kata Friandi.
Dia menambahkan, wisatawan domestik tetap berminat berwisata ke Lampung. Beroperasinya Jalan Tol Trans-Sumatera juga membuat wisatawan asal Sumatera Selatan, Banten, dan Jakarta menjadikan Lampung sebagai destinasi wisata.
Meski begitu, dalam jangka panjang hal itu dapat membuat industri pariwisata terdampak. Saat ini, pemerintah telah melarang turis dari Italia, Korea Selatan, dan Iran masuk atau transit di Indonesia untuk mencegah penyebaran virus.
Untuk itu, PHRI terus mendorong minat wisatawan domestik. Hal ini agar kinerja industri pariwisata tetap optimal. Pihaknya telah bekerja sama dengan Pemprov Sumatera Selatan untuk saling mempromosikan wisata. Lampung akan menjual wisata pantai, sedangkan Palembang akan mempromosikan wisata kuliner dan olahraga.