Pengerjaan Trans-Papua Ruas Oksibil-Deikai Dihentikan Sementara
Pengerjaan Jalan Trans-Papua dari Oksibil di Kabupaten Pegunungan Bintang ke Deikai di Kabupaten Yahukimo dihentikan sementara sejak dua hari lalu. Pemicunya, penembakan truk yang dikendarai pekerja PT Wijaya Kusuma.
Oleh
FABIO COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Pengerjaan Jalan Trans-Papua dari Oksibil di Kabupaten Pegunungan Bintang ke Deikai di Kabupaten Yahukimo dihentikan sementara sejak dua hari lalu. Pemicunya, penembakan truk yang dikendarai pekerja PT Wijaya Karya oleh orang tak dikenal di Distrik Oksop, Pegunungan Bintang, Senin (2/3/2020).
Sebelumnya, truk yang mengangkut enam pekerja PT Wijaya Karya ditembak orang tidak dikenal dari atas bukit di Oksop. PT Wijaya Karya adalah pelaksana pemeliharaan Jalan Trans-Papua yang menghubungkan Pegunungan Bintang dan Yahukimo. Saat ditembak, truk dikawal empat anggota TNI AD dari Distrik Okbape ke Oksibil, ibu kota Pegunungan Bintang.
Akibat serangan ini, sopir panik sehingga truk terbalik. Para pelaku kemudian melarikan diri. ”Tak ada korban jiwa dalam insiden ini. Kini, kegiatan pemeliharaan jalan terpaksa dihentikan hingga kondisi keamanan kondusif lagi,” kata Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) XVIII Osman Marbun di Jayapura, Rabu (4/3/2020). BBPJN XVIII membangun ruas jalan Oksibil ke Deikai mencapai 231,60 kilometer.
Wakil Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Letnan Kolonel Dax Sianturi mengatakan, insiden ini adalah yang pertama kali terjadi di Pegunungan Bintang. Dia belum dapat memastikan siapa yang terlibat dalam penembakan di Oksop.
”Pelaku mengeluarkan tembakan gangguan. Saat ditembak, kendaraan sedang melaju kencang dan tidak berhenti,” kata Dax.
Dax menduga, para pelaku beraksi menggunakan senjata milik anggota TNI yang menjadi korban jatuhnya helikopter MI-17 di Pegunungan Mandala, Distrik Oksop, pada 28 Juni 2019. Saat proses evakuasi beberapa waktu lalu, tim penyelamat tidak menemukan 10 pucuk senjata dan 1 pelontar granat milik 12 prajurit. Sebanyak 10 pucuk senjata itu meliputi 7 pucuk SS1 dan 3 pucuk pistol.
Sejauh ini, Dax mengatakan, pihaknya, masih menempuh cara persuasif agar warga yang diduga mengambil senjata itu bisa mengembalikannya. Diduga, senjata-senjata itu dibawa warga setempat yang sedang berburu di sekitar lokasi jatuhnya helikopter.