Jemaah Tetap ke Bandara meski Sudah Diberi Tahu Batal Berangkat
Puluhan calon jemaah umrah tetap mendatangi Bandara Juanda Surabaya, Jumat (28/2/2020), meskipun sudah mendapat informasi adanya pembatalan pemberangkatan umrah dari biro perjalanan mereka.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·3 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Puluhan calon jemaah umrah tetap mendatangi Bandar Udara Juanda Surabaya, Jumat (28/2/2020), meskipun sudah mendapat informasi adanya pembatalan pemberangkatan umrah dari biro perjalanan mereka. Mereka ingin memastikan sendiri informasi tentang pembatalan itu menyusul kebijakan penghentian sementara ibadah umrah dan ziarah Masjid Nabawi sebagai antisipasi penyebaran virus korona galur baru Covid-19.
Puluhan calon jemaah umrah itu berasal dari sejumlah daerah di Jatim, seperti Surabaya, Sidoarjo, Madura, dan Probolinggo. Mereka juga berasal dari sejumlah biro perjalanan umrah dan wisata.
Ibnu Hajar, dari perwakilan biro perjalanan umrah Namira, mengatakan, pihaknya berencana memberangkatkan sekitar 50 calon jemaah dengan jadwal penerbangan pukul 10.30. Namun, karena ada penghentian sementara ibadah umrah, mereka batal berangkat.
”Dari 50 calon jemaah itu, sekitar 20 orang yang tetap datang ke Bandara Juanda. Mereka sebenarnya memahami kebijakan Pemerintah Arab Saudi, hanya saja ingin memastikan sendiri supaya lebih yakin,” ujar Ibnu.
Marmin Ahmad (46), salah satu anggota jemaah umrah, mengatakan, kendati gagal berangkat, niatnya untuk beribadah tetap kuat. Oleh karena itu, dia berharap wabah korona segera berlalu dan ibadah umrah dibuka kembali secepatnya. Dia sadar menjadi ”tamu Allah” adalah panggilan.
”Karena panggilan itulah, tidak semua orang bisa datang. Saya ingin sekali beribadah umrah sekarang karena antrean daftar tunggu ibadah haji sudah mencapai 22 tahun,” ujar Marmin asal Surabaya.
Saya ingin sekali beribadah umrah sekarang karena antrean daftar tunggu ibadah haji sudah mencapai 22 tahun.
Kepala Bagian Komunikasi dan Hukum Bandara Juanda Yuristo Ardhi Hanggoro mengatakan, kebijakan Pemerintah Arab Saudi berdampak pada penerbangan yang melayani umrah. Sesuai jadwal, penerbangan umrah dilayani oleh maskapai Lion Air dengan nomor penerbangan JT-110 rute Surabaya-Jeddah.
Penerbangan ini seharusnya berangkat pukul 10.30 dari Bandara Juanda. Namun, penerbangan akhirnya dibatalkan. Pihak maskapai bahkan memberitahukan bahwa dua penerbangan umrah untuk Sabtu (29/2/2020) juga dibatalkan.
Sehari sebelumnya, ada satu penerbangan umrah berhasil berangkat, yakni Saudi Arabia (SV) 3591 yang berangkat pukul 11.50 dengan membawa 438 calon jemaah. Namun, ada satu penerbangan umrah yang gagal berangkat, yakni SV 3813 yang menurut rencana berangkat pukul 16.15.
”Selain penerbangan khusus umrah (carter flight), ada jemaah umrah yang ikut penerbangan reguler kembali ke Bandara Juanda. Jumlahnya 51 orang dengan pesawat Singapore Airlines, transit di Bandara Changi, Singapura,” kata Yuris.
Kepala Kantor Kementerian Agama Jatim Ahmad Zayadi mengimbau masyarakat dan biro perjalanan umrah menghormati kebijakan Pemerintah Arab Saudi yang ingin mencegah penyebaran dan penularan virus korona. Dia mengingatkan agar masyarakat tidak nekat berangkat diam-diam karena akan menimbulkan persoalan baru yang lebih serius, yakni masalah hukum.
Kementerian Agama telah menyosialisasikan kepada biro perjalanan di Jatim agar mematuhi aturan. Pengawasan akan terus dilakukan oleh Kementerian Agama dengan menerjunkan satgas umrah bekerja sama dengan instansi terkait seperti otoritas Bandara Juanda dan imigrasi.
Berdasarkan data Kementerian Agama Jatim, hingga Febuari, jumlah calon jemaah umrah yang terdaftar sebanyak 84.855 orang. Sebanyak 81.944 orang di antaranya sudah membayar lunas biaya umrah. Zayadi mengimbau pihak biro perjalanan menjamin hak-hak jemaah umrah. Jangan sampai ada pihak yang dirugikan.