Satu Aparat Keamanan dan Dua Warga Tertembak di Nduga
Kontak senjata antara kelompok kriminal separatis bersenjata dan aparat TNI-Polri kembali terjadi di Kampung Koteka, Kabupaten Nduga, Papua. Satu anggota Brimob dan dua warga sipil tertembak dalam peristiwa ini.
Oleh
FABIO COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Kontak senjata antara kelompok kriminal separatis bersenjata dan aparat TNI-Polri kembali terjadi di Kampung Koteka, Kabupaten Nduga, Papua. Satu anggota Brimob dan dua warga sipil tertembak dalam peristiwa ini.
Wakil Kepala Penerangan Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih Letnan Kolonel (Inf) Dax Sianturi, di Jayapura, Kamis (27/2/2020) sore, mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Rabu (26/2/2020). Empat anggota kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) pimpinan Egianus Kogoya menyerang sebuah pos TNI sebanyak dua kali, yakni pada pukul 11.45 WIT dan pukul 16.15 WIT.
Lokasi penembakan berada dekat acara adat bakar batu yang dilaksanakan masyarakat setempat. Pihak TNI yang berada di pos tak bisa membalas penembakan itu hingga acara bakar batu tuntas. Beberapa waktu kemudian, masyarakat pun membubarkan diri.
Pascakontak senjata itu, satu anggota Brimob, yakni Brigadir Junaedi, yang turut bersama pihak TNI, terkena tembakan di dada kiri. Sementara dua warga dilaporkan tertembak, yaitu Yosman Wasiangge dengan luka tembak di punggung dan Waslina Tabuni yang menderita luka tembak di leher.
Kedua korban segera dievakuasi untuk mendapat perawatan di Puskesmas Kenyam. Namun, nyawa Waslina Tabuni tidak dapat diselamatkan oleh tim medis. ”Situasi di Kenyam telah kondusif pascainsiden penembakan di Kampung Koteka. Anggota kami bersama Polri masih bersiaga untuk mengantisipasi serangan susulan dari KKSB,” kata Dax.
Kepala Polda Papua Inspektur Jenderal Paulus Waterpauw saat dihubungi secara terpisah mengatakan, pihaknya telah mengevakuasi Brigadir Junaedi dan warga bernama Yosman dari Kenyam untuk mendapat perawatan medis yang lebih baik. ”Junaedi telah dibawa ke Jakarta. Sementara Yosman mendapat perawatan di salah satu rumah sakit di Timika,” katanya.
Paulus mengatakan, kelompok Egianus Kogoya sengaja menyerang aparat keamanan ketika warga setempat sedang berkumpul melaksanakan kegiatan. Tujuannya untuk menunjukkan pihak TNI-Polri dengan sengaja menembak warga sipil.
”Mereka menggunakan taktik menyerang secara tiba-tiba di tengah kerumunan. Kelompok ini menjadikan warga sebagai tameng saat menyerang aparat keamanan,” ucap Paulus.
Ia pun menegaskan, aparat keamanan akan terus mengejar kelompok itu untuk upaya penegakan hukum. Namun, hal itu dilakukan di luar area permukiman warga. ”Kami akan menyiapkan satgas gabungan bersama TNI untuk menghadang kelompok tersebut di sejumlah jalan pintas menuju Nduga,” kata Paulus.
Sebelumnya juga terjadi kontak tembak antara Satgas Gakkum TNI-Polri dan kelompok bersenjata di sekitar Kampung Gulanggama dan Kampung Japaro, Kabupaten Intan Jaya, Selasa (18/2/2020). Dalam peristiwa itu, dua orang tewas, yakni Meki Tipagau dan Kayus. Selain itu, dua warga lainnya terluka, yakni Hertina Sani dan Kina Sani.
Aparat keamanan menyatakan, kedua orang yang tewas itu merupakan simpatisan kelompok bersenjata. Namun, menurut pihak gereja dan tokoh masyarakat setempat, kedua korban tewas itu adalah warga sipil biasa.