Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan memperbaiki jalur lama yang menghubungkan Kota Banjarmasin dengan Martapura, Kabupaten Banjar. Perbaikan jalur lama ini mempercepat konektivitas antarkota di Kalsel.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan memperbaiki jalur lama yang menghubungkan Kota Banjarmasin dengan Martapura, Kabupaten Banjar. Perbaikan jalur lama yang berada di tepi Sungai Martapura sepanjang 35 kilometer tersebut dimulai dengan perbaikan tiga jembatan.
Tiga jembatan yang diperbaiki atau dirombak total di ruas Jalan Veteran-Jalan Martapura Lama tersebut yaitu Jembatan Sungai (Sei) Lulut, Jembatan Sei Gardu I, dan Jembatan Sei Gardu II. Jembatan yang semula menggunakan konstruksi kayu ulin diperbaiki dan diganti dengan konstruksi beton.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Roy Rizali Anwar mengatakan, perbaikan tiga jembatan tersebut dilakukan sejak pertengahan 2019. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel bersinergi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar dalam pembangunan jembatan tersebut.
”Pembebasan lahan dilakukan oleh Pemkot Banjarmasin dan Pemkab Banjar, sedangkan pembangunan fisik jembatan dilakukan oleh Pemprov Kalsel. Pembangunannya menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) provinsi sebesar Rp 21,3 miliar,” kata Roy pada acara peresmian jembatan di Banjarmasin, Kamis (27/2/2020).
Menurut Roy, jembatan dengan konstruksi beton didesain lebih lebar daripada jembatan konstruksi kayu. Lebar jembatan dari semula hanya 4 sampai 4,2 meter menjadi 10-12 meter. Jembatan Sei Lulut dan Sei Gardu I juga didesain lebih tinggi supaya tidak mengganggu lalu lintas perahu pada saat air pasang. Ketinggian jembatan di atas permukaan air pasang yaitu 1,5 hingga 2 meter.
”Setelah membangun jembatan, kami juga siap menangani pelebaran jalan. Namun, pembangunan fisik jalan menunggu status lahan clean and clear dulu. Pembebasan lahan tetap jadi tanggung jawab Pemkot Banjarmasin dan Pemkab Banjar,” tuturnya.
Lurah Sungai Lulut, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Djamaluddin menyambut gembira atas selesainya pembangunan tiga jembatan. ”Jembatan ini sudah lama didambakan masyarakat. Ini akan membuat aktivitas pendidikan, ekonomi, dan transportasi menjadi lancar,” katanya.
Jembatan ini sudah lama didambakan masyarakat. Ini akan membuat aktivitas pendidikan, ekonomi, dan transportasi menjadi lancar.
Jembatan sebelumnya, menurut Djamaluddin, sudah tidak memadai lagi. Ukuran jembatan kayu lebih sempit daripada jalan. Padahal, jalannya saja sudah tergolong sempit sehingga sering terjadi kemacetan, terutama pada pagi hari. ”Setelah pelebaran jembatan, kami juga berharap dilakukan pelebaran jalan supaya lalu lintas lebih lancar,” ujarnya.
H Madi (70), warga Banjarmasin yang datang menyaksikan acara peresmian jembatan tersebut, menyatakan puas melihat pembangunan jembatan baru. ”Kalau sudah begini, mau ke Martapura pun nyaman, tidak harus memutar lewat Jalan Ahmad Yani,” tuturnya.
Jalan Ahmad Yani merupakan jalan poros Trans-Kalimantan yang melintasi Banjarmasin dan Martapura. Dari Banjarmasin ke Martapura berjarak 40 kilometer. Selama pembangunan tiga jembatan di ruas Jalan Veteran-Jalan Martapura Lama, warga yang menggunakan mobil harus memutar lewat Jalan Ahmad Yani. ”Lebih dari lima bulan akses warga terganggu karena pengerjaan jembatan tersebut,” ujarnya.
Madi juga senang karena jalur lama yang menghubungkan Banjarmasin-Martapura bisa dilintasi kembali menjelang perhelatan akbar Haul ke-15 Abah Guru Sekumpul, ulama besar dan karismatik bernama KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani di Martapura. ”Jalur lama ini bisa jadi jalur alternatif jemaah menuju Martapura,” katanya.
Gubernur Kalsel Sahbirin Noor mengatakan, pembangunan tiga jembatan di ruas lama Banjarmasin-Martapura tersebut menjadi salah satu upaya pemprov untuk melayani masyarakat, terutama yang bermukim di sepanjang Sungai Martapura. ”Pembangunan ini juga untuk mengatasi persoalan macet di Jalan Martapura Lama,” katanya.