Kondisi Cuaca Picu Kenaikan Harga Buah Naga di Banyuwangi
Harga buah naga di tingkat petani mulai naik dari Rp 1.000-Rp 2.000 per kg menjadi Rp 4.000 hingga Rp 5.000 per kg. Namun, harga ini dinilai masih terlalu murah.
Oleh
ANGGER PUTRANTO
·3 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS — Harga buah naga di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mencapai Rp 4.000-Rp 5.000 per kg pada masa panen raya saat ini. Harga itu naik dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya Rp 1.000-Rp 2.000 per kg. Kendati demikan, harga tersebut masih belum memberikan keuntungan bagi petani buah naga.
Ketua Asosiasi Buah Naga Banyuwangi Rukyan mengatakan, panen raya dirasakan petani buah naga di Banyuwangi sejak Desember 2019 hingga Januari 2020. Saat masa panen raya, harga buah naga di tingkat petani sekitar Rp 5.000 per kg.
”Harga jual di tahun ini memang lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya Rp 1.000 hingga Rp 2.000 per kg. Salah satu penyebabnya, produksi tahun ini tidak sebanyak tahun lalu. Tahun lalu kondisinya memang sedang ’banjir’ buah naga,” kata Rukyan di Banyuwangi, Selasa (25/2/2020).
Rukyan mengatakan, saat ini rata-rata produksi buah naga para petani berkisar 20 ton hingga 25 ton per hektar per satu musim panen. Adapun tahun lalu, produksi bisa mencapai minimal 30 ton per hektar per satu musim panen.
Penurunan produksi ini, lanjut Rukyan, terjadi merata hampir di seluruh Banyawangi. Penyebab penurunan produksi ialah faktor cuaca ekstrem yang terjadi pada akhir 2019. Saat itu, panas berkepanjangan terjadi di Banyuwangi.
”Cuaca di akhir 2018 dan 2019 berbeda jauh. Pada tahun 2019, suhu udara sangat tinggi dan kering berkepanjangan. Padahal, faktor air punya pengaruh hingga 50 persen dalam pertumbuhan tanaman. Kondisi ini membuat tanaman tidak segar sehingga produksi kurang maksimal,” ungkapnya.
Baca juga: Siasat Antirugi Petani Buah Naga Organik Banyuwangi
Faktor lain, lanjut Rukyan, ialah tumbuhnya kesadaran petani untuk tidak lagi menggunakan zat kimia yang mampu memacu pertumbuhan dan ukuran buah. Tidak digunakannya zat kimia tersebut membuat kualitas buah lebih baik kendati ukuran dan beratnya tidak sebesar atau seberat buah yang menggunakan zat kimia pemacu pertumbuhan.
Peningkatan harga juga dirasakan Hermanto, salah satu petani buah naga di Kecamatan Sobo, Banyuwangi. Tahun lalu, Hermanto bahkan membiarkan tanamannya tidak dipanen hingga membusuk di batang tanaman. Biaya memanen justru membuatnya merugi karena harga jual hanya Rp 1.000 per kg.
”Tahun lalu, harga Rp 1.000 per kg itu pun tidak ada yang membeli. Tahun ini memang lebih baik karena bisa mencapai Rp 4.000 per kg, tetapi harga tersebut tetap belum memberikan keuntungan,” ujarnya.
Hermanto mengatakan, petani buah naga baru dapat merasakan untung apabila harga jual bisa di atas Rp 5.500 per kg. Kenaikan harga saat ini tidak terlalu menguntungkan karena diiringi dengan penurunan produksi.
Hermanto mengaku, tahun lalu bisa memanen hingga 35 ton dalam musim panen yang berlangsung sejak Desember hingga April. Tahun ini, ia memprediksi hanya dapat memanen maksimal hingga 20 ton.
”Petani pasti berharap harga bagus (tinggi) dan produksi berlimpah. Tetapi, melihat kondisi tahun ini yang lebih baik, kami sudah bersyukur dan berharap masih punya modal untuk tanam lagi musim depan,” ujarnya.
Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Banyuwangi Saiful membenarkan, anjloknya harga pada 2019 karena produksi buah naga yang melimpah. Hal itu ia dapat setelah membandingkan produksi buah naga tahun 2018 dan 2019.
”Pada tahun 2018, produksi buah naga hanya 1.322 ton, sedangkan pada 2019 melonjak drastis hingga 35.687 ton. Pada tahun 2019, konsumsi buah naga di Banyuwangi hanya 1.200 ton sehingga Banyuwangi surplus buah naga hingga 34.487 ton,” ujarnya.
Namun, hingga saat ini Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Banyuwangi belum memprediksi berapa potensi panen buah naga tahun 2020. Tahun ini, produksi buah naga hanya disebut tidak jauh berbeda dengan tahun 2019.
Namun, guna mencegah anjloknya harga buah naga terulang kembali, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mencoba mencari pasar ekspor. Salah satu negara yang mulai menjajaki kerja sama ialah China.