Polres Blitar Kota Tetapkan Satu Tersangka dalam Bentrok Pertandingan Bola
Polres Blitar menetapkan ND (15) sebagai tersangka. ND diketahui membawa belati saat hendak menonton pertandingan sepak bola antara Arema dan Persebaya di Blitar, Selasa (18/2/2020).
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
BLITAR, KOMPAS — Kepolisian Resor Blitar Kota, Jawa Timur, menetapkan ND (15), simpatisan salah satu tim sepak bola yang berlaga di semifinal Piala Gubernur Jawa Timur, Selasa (18/2/2020) sore, sebagai tersangka. ND, warga Sananwetan, Kota Blitar, diketahui membawa belati.
Laga yang mempertemukan Persebaya dan Arema FC di Stadion Soepriadi, Blitar, Jawa Timur, Selasa sore lalu, diwarnai bentrok kedua massa pendukung di luar stadion. Akibatnya, belasan sepeda motor rusak, sebagian karena dibakar.
Kepala Polres Blitar Kota Ajun Komisaris Besar Leonard M Sinambela, Rabu (19/2/2020), mengatakan, ND diketahui membawa belati saat petugas berpatroli. Di dalam tas ND juga ditemukan atribut Arema.
”Sekitar pukul 13.00 (Selasa), saat petugas mobiling dan memeriksa kelompok suporter, ada yang tertangkap tangan membawa belati, satu orang berinisial ND. Dia simpatisan pendukung salah satu tim. Kami lakukan proses hukum, tegas kami lakukan, karena kami sudah mengimbau agar mereka tidak membawa senjata tajam dan minuman keras,” katanya.
Karena ND masih di bawah umur, menurut Leonard, pihaknya menjalankan proses hukum sesuai ketentuan dengan mengindahkan Undang-Undang Perlindungan Anak. Dari pengakuan tersangka, belati itu dibawa untuk berjaga-jaga.
Terkait dengan kerusakan yang terjadi akibat bentrok kelompok Bonek dan Aremania di Jalan Kapuas di dekat Pasar Hewan Dimoro, Leonard menjelaskan total ada 13 sepeda motor yang rusak. Sebanyak 2 unit terbakar habis tinggal rangka, 6 unit terbakar sebagian, dan 5 unit tertinggal di lokasi dengan kondisi rusak ringan dan terbakar sedikit.
”Kami masih mengidentifikasi barang bukti. Pelaku nanti kami telusuri, termasuk siapa pemiliknya. Itu masih penyelidikan,” katanya. Selain belasan sepeda motor rusak, ada tiga suporter yang terluka dan sempat menjalani perawatan di rumah sakit.
Kami masih mengidentifikasi barang bukti. Pelaku nanti kami telusuri, termasuk siapa pemiliknya. Itu masih penyelidikan.
Laga Persebaya melawan Arema kali ini sebenarnya digelar tanpa penonton. Namun, sekitar 2.000 pendukung kedua tim tetap datang ke Blitar. Mereka tidak saja berasal dari Surabaya dan Malang yang menjadi kandang Persebaya dan Arema, tetapi juga dari daerah sekitar Blitar. Simpatisan yang fanatik terhadap tim kesayangan kemudian bergabung di sekitar stadion dan beberapa kali bentrok.
Disinggung apakah akan ada pelarangan bertanding di Blitar di kemudian hari terhadap kedua tim, Leonard mengatakan hal itu menjadi kewenangan panitia pelaksana. ”Dilihat dari pertandingannya sebenarnya tidak ada masalah. Yang menjadi persoalan di luar pertandingan,” katanya.
Final Piala Gubernur Jawa Timur 2020 akhirnya diputuskan digelar di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Kamis (20/2/2020). Final mempertemukan Persebaya dengan Persija Jakarta.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa merasa prihatin dan menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Jawa Timur, khususnya Blitar, atas insiden yang melibatkan pendukung tim yang sedang berlaga di babak semifinal di Blitar.
”Kami mewakili Pemprov (Pemerintah Provinsi) Jatim dan pribadi ikut merasa prihatin dan menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya atas adanya insiden antara suporter Persebaya dan Arema yang terjadi kemarin sore di Blitar. Karena selain menimbulkan kerusakan, tentu juga menimbulkan kerugian bagi warga Blitar,” kata Khofifah, sebagaimana disampaikan Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Jatim Agung Subagyo, dalam surat elektronik yang diterima Kompas.