Keluarga Bahagia karena WNI Sehat Setelah Diobservasi di Natuna
Sebanyak 258 WNI yang diobservasi di Natuna, Kepulaun Riau, tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (15/2/2020). Keluarga bahagia, anak-anak mereka pulang dalam keadaan sehat.
Oleh
STEFANUS ATO
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sebanyak 285 warga negara Indonesia yang telah selesai melewati masa observasi di Natuna, Kepulauan Riau, tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada Sabtu (15/2/2020) sore. Keluarga mengaku bahagia karena anak-anak mereka pulang dalam keadaan sehat dan difasilitasi dengan baik oleh pemerintah.
Berdasarkan pantauan Kompas pada Selasa sore, suasana di Bandara Halim Perdanakusuma dipadati keluarga WNI yang selama 14 hari diobservasi di Natuna. Sebagian keluarga yang hadir di tempat itu berasal dari Bekasi dan Bogor.
Mereka tak sabar ingin bertemu anak-anak mereka yang sudah melewati masa observasi selama 14 hari. ”Dari tadi malam sudah dapat kabar kalau anak-anak akan dipulangkan ke orangtua masing-masing,” kata Aprilia (56), salah satu orangtua yang anaknya diobservasi di Natuna.
Aprilia mengaku bahagia dan mengucapkan terima kasih kepada pemerintah karena telah memfasilitasi proses pemulangan WNI dari Wuhan, China, termasuk anaknya bernama Yusuf Azhar (21), hingga selesai mengikuti masa observasi selama 14 hari di Natuna. Ia juga yakin anaknya pulang dalam keadaan sehat karena telah melewati berbagai tahap pemeriksaan.
”Kalau ada yang khawatir, itu berlebihan. Kami yakin anak-anak kami sehat,” ucapnya.
Ucapan syukur juga disampaikan Nurlaela (40), orangtua dari Musela Carentia (19). Anaknya, sebelum dievakuasi, sudah tujuh bulan belajar di Wuhan University of Technology.
”Sebelum mereka dipulangkan ke Indonesia, saya cemas sekali. Alhamdulillah, pemerintah sudah membantu memfasilitasi sampai akhirnya hari ini bisa bertemu,” kata perempuan asal Cikarang Selatan, Bekasi, Jawa Barat.
Nurlaela menambahkan, meski anaknya sudah kembali, mereka berharap virus korona akan segera berakhir. Ia ingin anaknya bisa kembali melanjutkan studi di tempat yang sama.
”Sekarang, mereka lagi libur semester dan diperpanjang lagi sampai keadaan aman. Kami berharap anak-anak kami akan kembali belajar di sana,” ucapnya.
Meski pemulangan berjalan lancar, hingga pukul 17.00 masih ada sebagian keluarga yang kebingungan untuk bertemu anak-anak mereka. Hal itu terjadi karena warga yang ingin menjemput anaknya hanya mendapat kabar dari anak-anak mereka dan tidak mengetahui titik pasti penjemputan.
”Saya dengan keluarga diminta jemput di Bandara Halim Perdanakusuma. Kami dapat formasi dari anak saja, kalau dari pemerintah daerah tidak ada,” kata Jamirus (78), keluarga WNI asal Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Wakil Asisten Operasi Panglima TNI Marsekal Pertama Jorry S Koloay, di Badara Halim Perdanakusuma, mengatakan, WNI yang diobservasi diterbangkan dari Natuna menggunakan tiga pesawat, yakni dua pesawat Boeing dan satu pesawat Hercules. Penerbangan pertama tiba pukul 15.20 WIB membawa 100 penumpang.
”Pesawat kedua tiba pukul 15.55 WIB membawa 90 orang dan pesawat ketiga tiba pukul 16.00 WIB membawa 95 penumpang,” katanya.
Dilengkapi sertifikat
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto saat tiba di Bandara Halim Perdanakusuma mengatakan, sebanyak 285 WNI dalam kondisi sehat. Mereka juga dilengkapi dengan sertikat kesehatan.
”Kami lengkapi juga dengan sertifikat kesehatan, mulai dari hasil pemeriksaan, pemantauan selama observasi, dan disertai dengan representatif dari WHO (Organisasi Kesehatan Dunia),” kata Terawan.
WNI yang tiba di Bandara Halim Perdanakusuma selanjutnya diserahkan kepada pemerintah daerah masing-masing. Setiap pemda bertanggung jawab memulangkan seluruh warganya agar dapat kembali berkumpul bersama keluarga.
”Jadi langsung ke daerah masing-masing, difasilitasi pemerintah daerah. Tadi yang dari Jawa Timur, nanti malam langsung lanjut ke Surabaya. Jadi, yang sudah ada tiket langsung melanjutkan perjalanan pada malam ini,” tuturnya.
Terawan mengimbau masyarakat agar tidak khawatir dengan kepulangan 285 WNI ke keluarga masing-masing. Sebab, pemerintah menjamin kalau 285 WNI itu sudah melewati berbagai tahap pemeriksaan sesuai standar yang ditetapkan WHO.
”Mereka sekarang (saat tiba di daerah masing-masing) menjadi duta-duta kesehatan. Mereka nantinya terdepan berbicara kepada masyarakat kalau mereka itu sehat,” ucap Terawan.
Wakil Ketua Komisi IX DPR Melki Laka Lena menambahkan, Komisi IX DPR RI ikut menjemput WNI yang diobservasi di Natuna dengan tujuan memberi pemguatan kepada mereka yang telah melewati 14 hari masa observasi. Hal ini bertujuan agar 238 WNI itu tidak perlu cemas dan khawatir dikucilkan dari pergaulan masyarakat.
”Pemerintah, DPR, dan kita semua membantu agar mereka bisa kembali ke rumah dan keluarga masing-masing. Dan kami memberikan ruang agar mereka kembali hidup normal dan jangan ada sitgma atau pikiran apa pun, karena mereka sudah sehat,” kata Melki.
Melki mengapresiasi pemerintah, TNI, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, dan semua pihak yang sudah bekerja dengan baik terkait aksi kemanusiaan ini. Ia menilai pihak-pihak yang terlibat sudah bekerja sesuai prosedur.