logo Kompas.id
NusantaraMenembus Pertambangan Liar dan...
Iklan

Menembus Pertambangan Liar dan Menggali Kisah Bayi Berkelainan

Emas dari Natal terkenal mutunya selama berabad-abad. Namun, penambangannya yang tidak mengindahkan lingkungan membuat bayi-bayi di sana lahir cacat. Nikson Sinaga menempuh perjalanan panjang untuk menuliskan kisahnya.

Oleh
NIKSON SINAGA
· 9 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/PYgo1vfUrlbq2rT-VqxiZtHhysI=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2F20191121_ENGLISH-SERIAL-MANDAILING-NATAL_B_web_1574345572.jpg
KOMPAS/NIKSON SINAGA

Para pekerja tambang emas rakyat melakukan aktivitas penggalian dengan mesin dompeng di Kecamatan Batang Natal, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, Selasa (12/11/2019).

Informasi adanya bayi dengan kelainan usus atau gastroschisis membawa saya sampai ke Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara. Kasus ini dinilai penting karena kondisi bayi dengan usus di luar perut ini diduga akibat dampak pencemaran lingkungan oleh tambang emas ilegal.

Rencana liputan konflik lahan masyarakat adat di Toba Samosir yang semula hendak saya kerjakan terpaksa ditunda. Dari Toba Samosir, saya bergerak ke Mandailing Natal yang lokasinya 560 kilometer di selatan Kota Medan pada Minggu (10/11/2019).

Editor:
Sri Rejeki
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000