Operasi Pasar Keliling Bawang Putih di Pantura Barat Jateng
Perum Bulog Subdivisi Regional Pekalongan, Jateng, mulai menggelar operasi pasar keliling, Rabu (12/2/2020), untuk menstabilkan harga bawang putih di wilayah pesisir pantura. Itu menyusul lonjakan harga bawang putih.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
KOMPAS/KRISTI UTAMI
Suasana operasi pasar yang digelar Perum Bulog Subdivisi Regional Pekalongan di Kota Tegal, Rabu (12/2/2020). Operasi pasar dilakukan untuk menstabilkan harga bawang putih yang dua pekan belakangan merangkak naik.
TEGAL, KOMPAS — Perum Bulog Subdivisi Regional Pekalongan, Jawa Tengah, mulai melakukan operasi pasar keliling, Rabu (12/2/2020), untuk menstabilkan harga bawang putih di wilayah pesisir pantai utara. Hal itu menyusul lonjakan harga bawang putih di pasaran dua pekan terakhir.
Abdullah, anggota tim Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga Bulog Subdivre Pekalongan, mengatakan, operasi pasar akan dilakukan di beberapa daerah, seperti Kota Tegal, Kabupaten Tegal, Kabupaten Brebes, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, dan Kabupaten Batang, secara bergantian. Pasar keliling digelar di kantor-kantor kecamatan atau kelurahan agar mudah dijangkau masyarakat.
Adapun stok bawang putih yang akan dijual dalam setiap operasi pasar keliling sebanyak 1 ton. Stok tersebut diklaim cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di pantura barat Jateng hingga dua pekan mendatang.
”Kegiatan ini diharapkan bisa menjadi sarana bagi masyarakat memperoleh bawang putih dengan harga lebih murah. Semoga, dalam waktu kurang dari dua pekan, harga bawang putih di wilayah pantura barat bisa stabil,” kata Abdullah di Kota Tegal, Rabu.
Operasi pasar keliling Bulog pertama kali digelar di Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal, Rabu pagi hingga siang. Dalam kegiatan tersebut, Perum Bulog menyiapkan 300 kilogram bawang putih yang dijual dengan harga Rp 34.000 per kilogram. Sejak dibuka pukul 08.30, masyarakat berbondong-bondong mendatangi pasar murah untuk membeli bawang putih dan sejumlah kebutuhan pokok lain.
Petugas Bulog melayani pembeli dalam operasi pasar yang digelar Perum Bulog Subdivisi Regional Pekalongan di Kota Tegal, Rabu (12/2/2020). Perum Bulog menyiapkan 300 kilogram bawang putih dalam operasi pasar tersebut.
Evi (36), warga Kelurahan Kraton, Kecamatan Tegal Barat, mengatakan, dirinya mendapat informasi terkait operasi pasar dari grup Whatsapp warga Kelurahan Kraton. Ia mengaku terbantu dengan adanya operasi pasar murah tersebut. Ia berharap harga bawang putih di pasaran kembali normal.
”Uang sebesar Rp 17.000 bisa digunakan untuk membeli setengah kilogram bawang putih di operasi pasar ini. Padahal, di pasar, dengan jumlah yang sama hanya cukup membeli seperempat kilogram bawang putih,” ujar Evi.
Harga bawang putih di wilayah pantura barat Jateng terus naik sejak dua pekan lalu. Pada kondisi normal, harga bawang putih berkisar Rp 30.000-Rp 32.000 per kilogram. Adapun rata-rata harga bawang putih di wilayah pantura barat Jateng kini mencapai Rp 55.000 per kilogram.
Pedagang bawang putih di Pasar Pagi Kota Tegal, Arifiyah (42), menata dagangannya. Sepekan terakhir, harga bawang putih naik dari Rp 30.000 per kilogram menjadi Rp 55.000 per kilogram.
Di pantura barat Jateng, bawang putih sempat menyentuh harga tertinggi, yakni Rp 70.000 per kilogram. Kondisi tersebut terjadi di Kota Tegal pada Sabtu (8/2/2020). Sementara itu, pada Rabu siang, harga bawang putih di Kota Tegal mulai turun menjadi sekitar Rp 55.000 per kilogram. Harga itu jauh lebih rendah dibandingkan dengan harga pada Senin lalu, yakni Rp 63.000 per kilogram.
”Pembeli mulai mengurangi pembelian bawang putih sejak pekan lalu sehingga saya juga mengurangi jumlah kulakan dari 3 ton per minggu menjadi 0,5 ton per minggu,” ucap Sitepu (45), pedagang bawang putih di Pasar Pagi Kota Tegal.
Menurut Sitepu, kenaikan harga terjadi akibat pembatasan impor bawang putih dari China. Selain itu, belum adanya panen dari sejumlah sentra bawang putih juga membuat stok di pasaran menipis.