Perusahaan transportasi, Grab, meresmikan layanan GrabKitchen di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (12/2/2020). Layanan ini diharapkan mampu meningkatkan kontribusi perekonomian para mitra dan pelaku UMKM.
Oleh
IQBAL BASYARI
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Perusahaan transportasi, Grab, meresmikan layanan GrabKitchen di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (12/2/2020). Layanan ini diharapkan mampu meningkatkan kontribusi perekonomian para mitra dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah.
Head of Marketing GrabFood Indonesia Hadi Surya Koe mengatakan, pasar untuk layanan pengantaran makanan di Surabaya sangat besar. Sebagai kota terbesar kedua di Indonesia, masyarakat menyukai layanan ini karena dianggap mudah dan praktis.
Untuk meningkatkan layanan tersebut, Grab akhirnya meresmikan layanan GrabKitchen di ”Kota Pahlawan” itu. GrabKitchen merupakan jaringan cloud kitchen yang menyatukan berbagai pilihan makanan dan minuman dalam satu lokasi.
”Persiapan, seperti mencari lokasi, pemasaran, dan pengiriman, akan dikerjakan oleh Grab sehingga para pelaku UMKM cukup menyiapkan dan memasak makanan,” katanya.
Surabaya merupakan kota kelima setelah Jakarta, Bandung, Bali, dan Medan. Ada lima lokasi GrabKitchen di kota ini, yakni di Kertajaya, Kedungsari, Tenggilis, Darmo, dan Pasar Atom. Ada lebih dari 60 pelaku UMKM terlibat dalam layanan ini.
Persiapan, seperti mencari lokasi, pemasaran, dan pengiriman, akan dikerjakan oleh Grab sehingga para pelaku UMKM cukup menyiapkan dan memasak makanan.
Hadi mengatakan, melalui layanan ini, para pelaku UMKM bisa memperluas pasarnya. Para mitra, yakni pengemudi Grab, juga bisa mendapatkan tambahan karena ada pilihan baru yang lebih lengkap untuk konsumen. Dengan demikian, diharapkan kontribusi terhadap perekonomian Surabaya bisa meningkat.
Untuk memanfaatkan layanan ini, pelaku UMKM tidak dipungut biaya untuk menggunakan fasilitas dapur yang dibangun Grab. Dengan banyaknya pelaku UMKM di satu lokasi, konsumen pun dimudahkan untuk membeli beragam makanan dan minuman tanpa harus berganti lokasi pesanan.
Kontribusi besar
Pasar untuk bisnis layanan pengantaran makanan di Surabaya cukup tinggi. Berdasarkan riset dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategic menyebutkan, selama 2018 kontribusi Grab terhadap perekonomian di Surabaya mencapai Rp 8,9 triliun. Adapun kontribusi dari GrabFood mencapai Rp 4,2 triliun.
Sementara studi dari Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia terhadap Gojek, kontribusinya terhadap perekonomian di Surabaya mencapai Rp 2,2 triliun. Sebagian di antaranya berasal dari GoFood, yakni mencapai Rp 1,6 triliun.
City Manager Grab Surabaya Priska Yosephine mengatakan, pihaknya mendukung iklim ekonomi digital di Indonesia dengan menghadirkan beragam inovasi kepada konsumen dan mitranya. Inovasi ini diharapkan memicu tumbuhnya lapangan kerja baru dan efisiensi dalam menjalankan usaha.
”Kami senantiasa memberikan pilihan lebih banyak dan kesempatan untuk hidup lebih baik,” ujarnya.
Pemilik Ayam Bakar Taliwang Sasak Tulen, Ehsan, mengatakan, berjualan secara dalam jaringan mampu meningkatkan omzetnya hingga dua kali lipat dibandingkan dengan pembeli yang datang ke warung. Jika kesempatan untuk melayani pembeli semakin banyak dan semakin mudah, dia optimistis omzetnya akan terus meningkat.
”Untuk zaman sekarang, sebaiknya ikut menjadi mitra Grab karena mampu mendongkrak penjualan. Promosi pun semakin mudah karena dibantu oleh Grab,” katanya.