PADANG, KOMPAS Harga bawang putih di Kota Padang, Sumatera Barat, melonjak drastis seminggu terakhir. Hal yang sama dilaporkan di Bandung dan Purwakarta, Jawa Barat. Lonjakan dipicu tersendatnya pasokan bawang putih dari China yang tengah dilanda wabah virus korona tipe baru.
Pantauan di Pasar Raya Padang, Jumat (7/2/2020), harga bawang putih Rp 46.000-Rp 50.000 per kilogram (kg). Seminggu lalu, harganya Rp 28.000-Rp 30.000 per kg. Anto (58), pedagang di Blok II Lantai I Pasar Raya Padang, mengatakan, harga bawang putih mulai bergejolak sejak 26 Januari 2020.
Seminggu terakhir, harga bawang putih melonjak tajam. ”Harga bawang putih melonjak karena barang dari distributor di Medan atau Jakarta langka. Barang dari China tak masuk Indonesia karena wabah virus korona,” ujarnya. Kepala Dinas Pangan Sumbar Efendi mengakui, stok bawang putih di Sumbar menipis.
Ia memperkirakan stok bertahan paling lama dua minggu ke depan. ”Kami segera menyurati Kementerian Pertanian, meminta tambahan pasokan bawang putih untuk Sumbar dan operasi pasar,” katanya. Pembatasan penerbangan dari China ke Indonesia sejak 5 Februari akibat wabah virus korona membuat impor bawang putih tersendat. Sementara itu, pasokan bawang putih lokal sangat minim.
Di Purwakarta, harga bawang putih melambung dua kali lipat, yakni Rp 60.000-Rp 80.000 per kg dari harga sebelumnya Rp 28.000-Rp 32.000 per kg. Di Pasar Induk Caringin, Bandung, harga bawang putih mencapai Rp 50.000-Rp 60.000 per kg dari harga Rp 35.000 per kg. Dewi (32), pembeli, mengeluhkan tingginya harga bawang putih. Namun, ia tetap membeli karena bawang komponen penting di masakan.
”Kalau dikurangi, cita rasa sambal atau masakan tidak mantap,” ucapnya. Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten Purwakarta Wita Gusrianita mengatakan, selain dampak wabah virus korona, kondisi cuaca kurang mendukung sehingga petani menunda menanam bawang putih.
Stok aman
Di Makassar, Sulawesi Selatan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meminta masyarakat tak panik menanggapi pembatasan impor bawang putih karena pemerintah masih memiliki stok 84.000 ton. Selain itu, akan ada panen di sejumlah daerah, seperti Jawa Barat dan Sumatera Utara.
Di Pasar Pabaeng-baeng, Pasar Terong, dan sejumlah pasar kecil di Makassar, harga bawang putih naik menjadi Rp 46.000 per kg dari Rp 30.000 per kg pada pertengahan Januari. Di Surabaya, pemkot melakukan operasi pasar agar harga bawang putih normal. Bawang putih dijual Rp 22.000 per kg, lebih murah dibandingkan harga di pasar Rp 60.000 per kg.
Menurut Kepala Dinas Perdagangan Kota Surabaya Wiwiek Widayati, Jumat, operasi pasar bawang putih dan gula pasir itu dilakukan sejak 15 Januari di 16 lokasi. Sementara itu, Pemkot Tegal berencana mendatangkan 12 ton bawang putih dari petani binaan Bank Indonesia (BI) Tegal di Desa Tuwel, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, untuk menstabilkan harga.
”Tim Pengendali Inflasi Daerah Kota Tegal sudah mengecek ketersediaan bawang putih yang tidak layak bibit, tetapi layak konsumsi yang bisa kita manfaatkan,” kata Asisten II Bidang Perekonomian Sekretariat Daerah Kota Tegal Herlien Tedjo Oetami, Jumat. (JOL/MEL/RTG/REN/ETA/SYA/XTI)