Hujan deras memicu sungai meluap dan menyebabkan banjir di sejumlah titik di Kabupaten Solok dan Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, Sabtu (8/2/2020) pagi. Dua jembatan yang menjadi akses warga desa putus.
Oleh
YOLA SASTRA
·3 menit baca
PADANG, KOMPAS — Hujan deras memicu sungai meluap dan menyebabkan banjir di sejumlah titik di Kabupaten Solok dan Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, Sabtu (8/2/2020) pagi. Sedikitnya dua jembatan yang menjadi akses warga desa putus di kabupaten itu.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok Armen AP mengatakan, meluapnya Sungai Batang Laweh di Nagari Sungai Durian, Kecamatan IX Koto Sungai Lasi, mengakibatkan jembatan putus, Sabtu pagi. Sebanyak 75 warga terisolasi karena terputusnya akses.
”Saat ini kondisi air sungai semakin tinggi. Upaya petugas baru mengirimkan logistik makanan bagi 75 warga yang terjebak. Jika air sudah surut, petugas segera melakukan evakuasi,” kata Armen ketika dihubungi dari Padang, Sumbar, Sabtu siang.
Selain memutuskan jembatan di Nagari Sungai Durian, banjir juga merendam permukiman warga di tiga nagari lain, yakni nagari Talang Babungo di Kecamatan Hiliran Gumanti serta Nagari Muaro Paneh dan Nagari Kinari di Kecamatan Bukik Sundi.
Menurut Armen, banjir dipicu oleh curah tinggi hujan yang terjadi sejak Jumat (7/2) malam. Kondisi itu memicu sungai meluap.
Di Nagari Talang Babungo, banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Kaciak. Sementara di Nagari Muaro Paneh dan Nagari Kinari, banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Batang Lembang. Ratusan rumah terendam, tetapi warga tidak mengungsi. Di Muaro Paneh, banjir mencapai ketinggian 50 sentimeter.
”Banjir sudah mulai surut dan rumah mulai dibersihkan. Namun, petugas masih berjaga-jaga karena curah hujan masih tinggi. Petugas juga terus mendata jumlah rumah terendam dan keluarga terdampak,” ujar Armen.
Petugas masih berjaga-jaga karena curah hujan masih tinggi.
Sementara itu, di Sijunjung, satu jembatan dan satu rumah semipermanen di Jorong Batu Manjulur Barat, Nagari Batu Manjulur, Kecamatan Kupitan, hanyut akibat meluapnya Sungai Batang Laweh. Jembatan itu menghubungkan Nagari Batu Manjulur dan Nagari Koto Baru, Kecamatan IV Nagari.
”Masyarakat aman. Tidak ada korban jiwa. Banjir tidak ada yang merendam rumah,” kata Pelaksana Tugas Kepala BPBD Sijunjung Henry Chaniago ketika dihubungi dari Padang.
Menurut Henry, sungai yang berhulu di Solok itu mulai meluap sekitar pukul 05.00 dan memicu jembatan roboh sekitar pukul 06.30. Luapan sungai dipicu curah hujan tinggi sejak Jumat malam. Warga tidak terisolasi karena masih ada jalan lain meskipun harus memutar.
Henry melanjutkan, petugas saat ini tengah berjaga menunggu luapan sungai reda. BPBD Sijunjung masih berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Sijunjung, Balai Wilayah Sungai Sumatera V, dan lembaga terkait untuk penanganan selanjutnya.
Henry menambahkan, selain memutuskan jembatan di Nagari Batu Manjulur, hujan deras juga memicu sejumlah longsor kecil di Nagari Taratak Baru, Kecamatan Tanjung Gadang. Selain itu, longsor juga terjadi di Kecamatan Lubuk Tarok dan Nagari Muaro Bodi, Kecamatan IV Nagari. ”Kami sudah menurunkan alat untuk membersihkan longsoran,” ujar Henry.