Penanganan banjir bandang di sejumlah daerah masih berfokus pada pembukaan akses jalan yang putus, pembersihan sisa material banjir bandang, penyaluran bantuan, dan pencarian korban.
TAPANULI TENGAH, KOMPAS - Pemerintah daerah berupaya membuka jalan provinsi di Desa Sijungkang, Kecamatan Andam Dewi, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, yang hingga Kamis (30/1/2020) masih terputus karena longsor. Selain pembukaan jalan, penanganan dampak banjir bandang pada hari ketiga berfokus pada mencari korban yang hilang, menyalurkan bantuan kebutuhan dasar, dan membersihkan rumah warga.
Seperti diberitakan sebelumnya, banjir bandang melanda Tapanuli Tengah, Selasa (28/1) malam. Enam kecamatan terdampak meluapnya sejumlah sungai, yakni Kecamatan Barus, Andam Dewi, Sorkam, Pasaribu Tobing, Sitahuis, dan Sarudik. Sekitar 700 rumah terendam air hingga 1 meter. Di salah satu lokasi di Desa Sijungkang, kemarin, alat berat dioperasikan untuk membuka jalan yang longsor sepanjang 100 meter.
Namun, masih ada empat lokasi jalan yang terputus akibat tertimbun lumpur serta longsor akibat banjir bandang. Porman Tarihoran (45), warga Desa Sijungkang, mengatakan, ada dua lokasi jalan yang terputus karena longsor serta dua lokasi lain yang tidak bisa dilalui karena tertimbun lumpur setinggi lebih dari 50 sentimeter. Jalan itu pun belum bisa diperbaiki karena alat berat belum bisa masuk. ”Listrik juga masih terputus di desa kami,” ujarnya.
Sudah delapan korban jiwa ditemukan akibat banjir bandang.
Terputusnya jalan provinsi itu membuat sebagian wilayah Desa Sijungkang tidak dapat diakses dengan mobil dan sepeda motor. Jalan itu merupakan salah satu akses utama dari Tapanuli Tengah menuju Kota Medan dan beberapa kabupaten lainnya. Kendaraan dari Barus harus memutar melalui Kota Sibolga.
”Saya meminta penanganan banjir bandang berfokus untuk memperbaiki rumah warga dan membuka akses jalan yang terputus,” kata Gubernur Sumut Edy Rahmayadi saat meninjau Tapanuli Tengah. Koordinator Pos SAR Sibolga Hari Susanto mengatakan, pada pencarian hari ketiga, mereka menemukan satu korban hilang yang tertimbun longsor di Desa Sijungkang. Dengan demikian, sudah delapan korban jiwa ditemukan akibat banjir bandang. Satu korban lainnya masih dalam pencarian.
Ratusan rumah rusak
Di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, banjir bandang yang melanda Desa Kalisat dan Sempol di Kecamatan Ijen, Rabu (29/1), mengakibatkan 214 rumah dan 40 kandang ternak rusak. Banjir diklaim sebagai yang terburuk dalam 20 tahun terakhir di daerah tersebut. ”Banjir memang kerap terjadi, tetapi tidak separah saat ini,” ujar Aswito, Kepala Desa Kalisat, kemarin.
Sekretaris Daerah Bondowoso Saifullah menyampaikan, banjir bandang menyebabkan empat orang terluka. Hampir 1.000 orang terdampak banjir. Sedikitnya 864 ekor ternak hanyut dan 10 hektar lahan pertanian terendam. Sejumlah fasilitas umum rusak. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengunjungi lokasi bencana dan memberikan bantuan kepada korban.
Di Kabupaten Malang, Jatim, hujan deras mengakibatkan jembatan di Kecamatan Dau ambruk, Kamis (30/1). Akibatnya, warga harus memutar lebih kurang 1 kilometer untuk bisa menjangkau desa sebelah. Banjir juga melanda sebagian wilayah di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Jalan menuju Pelabuhan Kariangau terendam air hingga 50 sentimeter.