Pemprov Aceh Kirim Rp 100 Juta untuk Mahasiswa di Wuhan
Sebanyak 20 mahasiswa asal Provinsi Aceh dilaporkan masih berada di China hingga Rabu (29/1/2020). 12 orang di antaranya terisolasi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, tempat virus baru korona ditemukan.
Oleh
ZULKARNAINI
·2 menit baca
BANDA ACEH, KOMPAS - Sebanyak 20 mahasiswa asal Provinsi Aceh dilaporkan masih berada di China hingga Rabu (29/1/2020). 12 orang di antaranya terisolasi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, tempat virus baru korona ditemukan. Pemprov Aceh mengirimkan dana darurat sebesar Rp 100 juta untuk pemenuhan logistik mahasiswa selama di Wuhan.
Kepala Dinas Sosial Aceh Alhudri, di Banda Aceh, Rabu (29/1/2020) dalam konferensi pers menuturkan mahasiswa Aceh yang terisolasi di Wuhan dalam keadaan sehat. Pemprov Aceh mengirimkan dana darurat agar mahasiswa bisa berbelanja logistik.
“Beberapa hari lalu saya kirim Rp 50 juta dan tadi pagi kembali saya kirim Rp 50 juta melalui rekening salah seorang mahasiswa Aceh di Wuhan,” kata Alhudri.
Di depan wartawan, Alhudri menghubungi Alfi Rian, salah seorang mahasiswa Aceh yang berada di di Wuhan. Mahasiswa Aceh di Wuhan kini menghabiskan hari-hari di kamar. Mereka tidak diizinkan beraktivitas di luar asrama. Perkuliahan telah diliburkan hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Dalam percakapan dengan kepala dinas sosial, Rian mengatakan kondisi mahasiswa Aceh yang terisolasi di Kota Wuhan dalam keadaan sehat. Beberapa tempat belanja kebutuhan makanan masih dibuka sehingga mereka bisa berbelanja logistik. Namun, mereka berharap pemerintah membantu mengeluarkan mereka dari kota tersebut.
Beberapa hari lalu saya kirim Rp 50 juta dan tadi pagi kembali saya kirim Rp 50 juta melalui rekening salah seorang mahasiswa Aceh di Wuhan (Alhudri)
Selain di Kota Wuhan, mahasiswa Aceh tersebar di beberapa kota lain di China. Jumlah mahasiswa Aceh di negara tirai bambu itu sebanyak 62 orang. Sampai dengan Rabu, sebanyak 37 orang telah kembali ke Aceh pada Desember 2019, sebanyak 6 orang dalam perjalanan kembali ke Indonesia, dan sisanya 20 orang masih berada di China.
Mahasiswa yang telah kembali diperiksa kesehatan di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Kabupaten Aceh Besar dan di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin Banda Aceh. Mahasiswa yang kembali dari China semua dinyatakan tidak terinfeksi virus korona.
Alhudri mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri RI memantau informasi rencana evakuasi warga Indonesia di China. Pemprov Aceh menyiapkan dua rumah sakit untuk tempat karantina warga yang terinfeksi virus korona.