Aktivitas pariwisata di Sumatera Utara berjalan normal meskipun ada antisipasi penyebaran virus korona baru melalui wisatawan asing.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS – Aktivitas pariwisata di Sumatera Utara berjalan normal meskipun ada antisipasi penyebaran virus korona baru melalui wisatawan asing. Pengawasan wisatawan dilakukan melalui pemeriksaan suhu tubuh di bandara. Dinas kesehatan dan rumah sakit di kabupaten/kota meningkatkan kewaspadaan terhadap turis asing yang mengalami gejala demam, batuk, dan sulit bernapas.
“Aktivitas pariwisata berjalan normal seperti biasa. Pengawasan kesehatan wisatawan asing dilakukan sejak kedatangan di bandara,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Ria Telaumbanua.
Ria mengatakan, pemerintah menerapkan kewaspadaan tinggi untuk mencegah penularan virus korona tipe baru melalui wisatawan asing, khususnya yang berasal atau mempunyai riwayat perjalanan dari China dan negara terjangkit lainnya. Pengawasan pun dilakukan dengan berkoordinasi dengan Bandara Kualanamu, Bandara Silangit, dan Kantor Kesehatan Pelabuhan.
Ria mengatakan, sampai saat ini belum ada larangan wisatawan asal China untuk berkunjung ke Indonesia. Namun, semua wisatawan harus melalui pemeriksaan suhu tubuh di bandara. Pemerintah juga mensosialisasikan kepada para wisatawan agar mendatangi rumah sakit setempat jika mengalami gejala terjangkit virus korona tipe baru yakni batuk, demam, pilek, dan sulit bernapas.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Sumut, jumlah wisatawan asing yang masuk melalui empat pintu masuk ke Sumut yakni Bandara Kualanamu, Bandara Silangit, Pelabulan Laut Belawan, dan Pelabuhan Laut Tanjung Balai Asahan pada periode Januari – November 2019 mencapai 236.198 orang.
Wisman asal China berada pada urutan ketiga terbanyak. Wisman paling banyak berasal dari Malaysia yang mencapai 108.619 orang, diikuti Singapura sebanyak 14.419 orang, China sebanyak 7.823 orang, dan Belanda 5.940 orang.
Ria mengatakan, sampai saat ini belum ada wisatawan yang diduga terjangkit virus korona tipe baru. Di daerah-daerah wisata yang banyak dikunjungi turis asing seperti kawasan Danau Toba, Kepulauan Nias, dan Langkat, tidak ada turis asing yang melaporkan gejala tertular virus korona.
Tidak ada turis asing yang melaporkan gejala tertular virus korona.
Kepala Sub Bagian Humas RSUP H Adam Malik Rosario Dorothy mengatakan, hingga kini belum ada pasien yang diduga tertular virus korona tipe baru yang mereka rawat. Namun, mereka tetap bersiaga jika ada pasien yang diduga tertular virus korona dirujuk ke rumah sakit tersebut. “Sebagai rumah sakit rujukan, kami sudah menyiapkan prosedur dan tim khusus untuk menangani pasien terduga korona,” kata Rosario.
Rosario mengatakan, RSUP H Adam Malik telah menyiapkan standar prosedur operasional, tim medis, laboratorium, ruang isolasi, alat pelindung diri, dan farmasi. Mereka meminta masyarakat tetap tenang karena sampai sekarang tidak ada laporan virus korona tipe baru di Sumut.
“Namun, kami menghimbau agar masyarakat yang punya riwayat perjalanan luar negeri dari negara terjangkit virus korona tipe baru, khususnya dari China, agar melapor ke RSUP H Adam Malik jika mengalami gejala demam, batuk, pilek, dan sulit bernapas,” kata Rosario.
Rosario mengatakan, mereka terus berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Kualanamu. Mereka pun sudah menyiapkan prosedur penanganan jika ada penumpang di Bandara Kualanamu yang mempunyai riwayat perjalanan dari negara terjangkit dan mengalami gejala tertular virus korona.
Humas Bandara Internasional Kualanamu Yuliana Balqis mengatakan, pemeriksaan suhu tubuh penumpang di terminal luar negeri masih terus dilakukan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan. Sejak alat pengukur suhu dioperasikan pada 5 Januari, mereka belum ada menemukan penumpang yang diduga terjangkit virus korona.