Pasien Terduga Mengidap Virus Korona di Jambi Diizinkan Pulang
Pasien terduga virus korona 2019 nCOv yang dirawat dalam ruang isolasi RSUD Raden Mattaher dinyatakan sudah dalam kondisi baik. Pasien sudah dapat dipulangkan tanpa harus menunggu hasil penelitian spesimen laboratorium.
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·2 menit baca
JAMBI, KOMPAS—Pasien terduga mengidap virus korona 2019 nCOv yang dirawat dalam ruang isolasi RSUD Raden Mattaher dinyatakan sudah dalam kondisi baik. Pasien sudah dapat dipulangkan tanpa harus menunggu hasil penelitian spesimen laboratorium.
Staf Ahli Menteri Kesehatan dr Kuwat Sri Hudoyo saat berkunjung ke RSUD Raden Mattaher, Rabu (28/1/2020), menyatakan masa inkubasi pasien telah lewat dan kini kondisi fisik pasien sudah membaik. “Pasien sudah layak dipulangkan. Dan jangan khawatir akan menular kepada masyarakat karena memang sudah tidak mempunyai potensi penularan. Masa inkubasinya telah terlewati,” katanya kepada pers.
Kuwat memastikan hingga saat ini belum ditemukan satu pun kasus pasien yang positif terinfeksi virus korona Indonesia. Karena itu, masyarakat diimbau untuk tidak resah, melainkan waspada untuk sama-sama menjaga diri dari ancaman penularan.
Direktur Pelayanan RSUD Raden Mattaher dr Dewi Lestari mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan seluruh puskemas dan rumah sakit di Jambi mengenai kesiapan menerima pasien terduga virus korona. Setiap tempat layanan itu agar menyiapkan satu ruangan isolasi jika didapati ada pasien terduga virus korona.
Pasien sudah layak dipulangkan. (Kuwat Sri Hudoyo)
RSUD Raden Mattaher yang merupakan rumah sakit rujukan penanganan khusus juga telah menyiapkan ruangan isolasi yang dapat menampung maksimal 6 pasien.
Sebelumnya Wali Kota Jambi Syarif Fasha mengimbau masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat, yaitu dengan melakukan cuci tangan rutin menggunakan sabun. Warga juga agar melindungi diri dengan memakai masker.
Kepala Biro Protokol dan Humas Provinsi Jambi Johansyah mengajak warga agar, apabila menderita sakit dengan gejala demam, batuk, dan pilek, atau sesak napas, terutama bagi yang pulang dari negara yang ada kasus virus korona, agar menggunakan masker dan segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.