Sampel Dahak Pasien Terduga Virus Corona di Jambi Diteliti
Dinas Kesehatan Provinsi Jambi mengirim spesimen berupa dahak pasien terduga virus Korona ke Jakarta untuk diteliti tim Balitbangda Kementerian Kesehatan. Hasilnya paling lambat keluar dua pekan ke depan.
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·2 menit baca
JAMBI, KOMPAS - Dinas Kesehatan Provinsi Jambi mengirim spesimen berupa dahak pasien terduga virus Korona ke Jakarta untuk diteliti tim Balitbangda Kementerian Kesehatan. Hasilnya paling lambat keluar dua pekan ke depan.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi Samsiran Halim mengatakan, Senin (27/1/2020), sampel dahak pasien telah diambil timnya pada Minggu (26/1/2020). "Sampel dahak pasien kami kirim hari ini ke Jakarta untuk mengetahui apakah hasilnya positif atau negatif (terinfeksi virus korona)," katanya.
Samsiran menambahkan pasien mendatangi instalasi gawat darurat di RS Siloam pada Sabtu (25/1/2020) sore. Ia mengeluh demam, flu, batuk, sesak napas, dan badan letih. Setelah petugas menanyakan riwayat perjalanannya, pasien mengaku habis dari perjalanan di Wuhan pada awal Januari lalu.
”Setelah paspornya kami periksa, memang benar pasien terkait masuk ke Wuhan pada 27 Desember dan kembali ke Jambi lewat Cengkareng pada 4 Januari lalu,” ujarnya.
Atas riwayat perjalanan itulah pasien langsung dikirim ke RSUD Raden Mattaher untuk mendapatkan penanganan khusus.
Setelah paspornya kami periksa, memang benar pasien terkait masuk ke Wuhan pada 27 Desember dan kembali ke Jambi lewat Cengkareng pada 4 Januari lalu. (Samsiran Halim)
Spesialis paru RSUD Raden Mattaher Jambi, dr Medianto, yang menangani pasien terduga virus itu, mengatakan, pada Senin pagi ini kondisi pasien sudah kembali normal. Suhu tubuhnnya 37 derajat celsius. Keluhan pilek juga sudah tidak ada. Namun, pasien tetap dirawat isolasi demi memastikan keamanan bagi semua pihak.
Keamanan di bandara
Untuk mengantisipasi penyebaran virus corona dari, PT Angkasa Pura II Bandara Sultan Thaha Jambi bekerja sama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Jambi melakukan beberapa upaya pencegahan potensi masuknya virus melalui penumpang.
Executive General Manager Bandara Sultan Thaha Jambi Hendra Irawan menjelaskan, telah ada surat edaran dari KKP terkait peningkatan kewaspadaan penyebaran penyakit pneumonia. Petugas pun mengecek suhu tubuh penumpang yang tinggi menggunakan alat deteksi suhu tubuh digital dan surveilance syndrome kepada penumpang serta pemeriksaan dokumen penerbangan terutama penumpang dari negara terjangkit.
Kepala KKP Kelas III Jambi Ali Isha Wardhana mengatakan, berdasarkan hasil pengecekan yang dilakukan hingga saat ini belum ditemukan penumpang dengan suhu di atas 38 derajat celsius.
Dalam hal peningkatkan pengawasan aktivitas penumpang, pihak bandara memanfaatkan kamera CCTV di area terminal serta mengimbau kepada seluruh petugas agar menggunakan alat pelindung diri seperti masker.
Walaupun bukan merupakan pintu masuk utama internasional, Bandara Sultan Thaha, Jambi, tidak menutup kemungkinan tetap dilalui penumpang yang baru bepergian dari China melalui beberapa bandara internasional di Indonesia.