Kaltim dan Kaltara Kerahkan Kader Posyandu Pantau Lingkungan
Kader posyandu di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara digiatkan untuk memantau kesehatan warga mengantisipasi penyebaran virus korona. Jika ada temuan mencurigakan, kader diminta segera melapor ke puskesmas terdekat.
Oleh
SUCIPTO
·4 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS - Kader posyandu di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara digiatkan untuk memantau kesehatan warga mengantisipasi penyebaran virus korona. Jika ada temuan mencurigakan, kader diminta segera melapor ke puskesmas terdekat.
Pemantauan terutama untuk menyisir warga yang memiliki suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius dan memiliki riwayat pernah bepergian ke luar negeri dalam empat belas hari terakhir.
Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kaltim Soeharsono mengatakan, pengawasan dilakukan hingga ke rumah warga. Dinas kesehatan di 10 kabupaten dan kota di Kaltim sudah diimbau melakukan pengawasan ketat.
"Kader posyandu juga kami minta melakukan komunikasi risiko kepada warga di sekitarnya. Jika mendapati ciri-ciri awal orang terjangkit virus korona, mereka langsung melaporkan ke puskesmas," kata Soeharsono, Senin (27/1/2020).
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur sudah menunjuk dua rumah sakit untuk menyediakan ruang isolasi bagi orang yang diduga terjangkit virus korona. Keduanya yaitu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Wahab Sjahranie di Samarinda dan RSUD Dr Kanujoso Djatiwibowo di Balikpapan.
Alat pemindai suhu tubuh atau thermal scanner sudah dioperasikan di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan dan Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto Samarinda. Alat itu akan berbunyi jika mendapati suhu tubuh penumpang di atas 38 derajat celsius.
Kader posyandu dan petugas puskesmas diminta berperan aktif untuk mengantisipasi jika ada orang yang tidak terdeteksi saat pemindaian awal di bandara. Mereka diminta untuk lebih detail bertanya kepada pasien yang memiliki keluhan dengan ciri-ciri pilek, sesak napas, demam, dan lemas.
Jika orang itu pernah bepergian ke negara terjangkit virus korona dalam 14 hari terakhir, maka pasien tersebut perlu dirujuk ke rumah sakit yang sudah ditunjuk untuk diinkubasi. Selain itu, warga juga perlu ditanya apakah pernah kontak langsung dengan orang yang pernah pergi ke negara terjangkit virus korona, seperti China, Kanada, Jepang, Singapura, dan Malaysia.
"Kader posyandu juga bertugas mengingatkan masyarakat untuk melakukan pencegahan penularan penyakit. Sederhana saja, setidaknya mencuci tangan setiap kontak dengan orang karena kita tidak tahu orang itu membawa virus atau tidak. Selain itu, menggunakan masker saat beraktivitas," ujar Soeharsono.
Selain masyarakat, petugas di bandara juga diminta mengenakan sarung tangan dan masker. Di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, seluruh petugas yang melakukan kontak langsung dengan penumpang mengenakan masker di setiap sudut. Oleh petugas, para penumpang juga diimbau untuk mengenakan masker.
Pelaksana Tugas Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Balikpapan Ratna Sari Dewi mengatakan, sudah menempatkan 14 petugas dan dua dokter di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan. "Jika terdeteksi ada penumpang dengan suhu tubuh di atas 38 derajat celsius, dokter kami akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut, setelah itu akan dirujuk ke rumah sakit," kata Ratna.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara juga memperketat pengawasan melalui pemindai suhu tubuh di Bandara Juwata Tarakan. Petugas di bandara juga memberi imbauan kepada masyarakat dengan membagikan kartu kewaspadaan untuk penumpang dari luar negeri. Hal itu dilakukan untuk menjaga kemungkinan penumpang melakukan kontak langsung dengan penumpang dari China yang transit di Tawau, Malaysia.
"Selain melalui petugas di bandara, kader posyandu, puskesmas, dan rumah sakit, kami juga menggalakkan pola hidup bersih dan sehat di sekolah-sekolah dengan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kaltara," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltara Usman.
Pada Sabtu (25/1/2020), Malaysia mengonfirmasi kasus virus korona pertama. Adapun Kaltara berbatasan langsung dengan Sabah, negara bagian Malaysia di Pulau Kalimantan. Banyak masyarakat yang setiap hari menyeberang ke Tawau, Malaysia untuk berbelanja. Pemantauan juga diperketat melalui pelabuhan.
"Selain di bandara, thermal scanner juga ada di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan untuk mengantisipasi orang yang masuk melalui jalur laut," ujar Usman.
Sementara itu, Gubernur Kaltara Irianto Lambire mengatakan, terdapat sekitar 300 mahasiswa asal Kaltara yang sedang menempuh pendidikan di berbagai universitas di China. Menurut laporan yang ia terima, seluruhnya dalam kondisi aman, kecuali yang berada di Wuhan, China.
"Pemulangan mahasiswa di Wuhan masih terkendala kebijakan isolasi Wuhan oleh Pemerintah China. Sisanya, kami belum dapat informasi kalau mereka minta dipulangkan," kata Irianto ketika dihubungi.
Kecepatan penyebaran virus korona Wuhan (2019- nCoV) hingga kini belum bisa dipastikan. Diperlukan pengamatan dari hari ke hari untuk mengetahuinya. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan bahwa kasus virus korona baru dari Wuhan merupakan kondisi darurat kesehatan bagi China, tetapi belum merupakan darurat kesehatan global. Penularan virus ini bisa melalui udara