Antisipasi Korona, Penerbangan dari China ke Batam Dihentikan
Penerbangan langsung dari China ke Batam untuk sementara dihentikan untuk mengantisipasi penyebaran virus korona jenis baru. Antisipasi juga dilakukan di lima pelabuhan internasional dengan memasang pemindai suhu tubuh.
Oleh
PANDU WIYOGA
·3 menit baca
BATAM, KOMPAS – Penerbangan langsung dari China ke Batam untuk sementara dihentikan untuk mengantisipasi penyebaran virus korona jenis baru. Antisipasi juga dilakukan di lima pelabuhan internasional dengan memasang pemindai suhu tubuh. Tingginya lalu lintas orang asing di Batam membuat warga harus lebih waspada.
Walikota Batam Muhammad Rudi, Senin (27/1/2020), mengatakan, agen perjalanan di China untuk sementara menghentikan penerbangan langsung ke Batam sampai waktu yang belum ditentukan. Sebelumnya, ada tiga kali penerbangan langsung dari Shenzen ke Batam dalam seminggu.
“Agen perjalanan di sana yang minta penerbangan untuk dihentikan sementara. Artinya, China serius mengantisipasi. Jika masalah virus korona sudah selesai, mereka akan mengirim turis lagi,” kata Rudi.
Kepala Bidang Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam Romer Simanungkalit mengatakan, alat pemindai suhu tubuh telah di pasang di Bandara Hang Nadim sejak tiga minggu lalu. Sampai saat ini, belum ada temuan kasus virus korona di Batam.
“Selain itu, petugas kesehatan di bandara juga selalu menyemprotkan cairan disinfektan ke ruang tunggu dan pesawat yang sebelumnya digunakan penumpang dari China,” ujar Romer.
Sebagai antisipasi penanganan pasien, Dinas Kesehatan Kota Batam menyiapkan sejumlah ruang isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatima dan Rumah Sakit Badan Pengusahaan Batam. Sosialisasi kepada warga tentang cara mencegah virus korona juga mulai digiatkan petugas kesehatan.
Terkini, 1.979 orang dilaporkan terinfeksi virus korona baru di Hubei. Laporan infeksi juga datang dari Beijing, Guandong, Anhui, hingga Hainan. AS, Perancis, Jepang, hingga Malaysia dan Singapura juga telah melaporkan infeksi virus itu di wilayah masing-masing (Kompas, 27/1/2020).
Di Batam, ada lima pelabuhan internasional yang setiap hari melayani rute kapal feri dari Singapura dan Malaysia. Setiap bulan, rata-rata 150.000 wisatawan mancanegara datang ke Batam, 60 persen dari jumlah itu merupakan wisatawan asal Singapura dan Malaysia.
Dinas Kesehatan Kota Batam menyiapkan sejumlah ruang isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatima dan Rumah Sakit Badan Pengusahaan Batam.
“Untuk kapal feri yang berasal dari Singapura warga tidak perlu terlalu khawatir, sejak dulu pemerintah Singapura sangat ketat menangani penyebaran penyakit jenis baru,” kata Rudi.
Batam pernah beberapa kali menangani kasus penularan penyakit jenis baru, di antaranya virus zika pada 2016 dan cacar monyet pada 2019. Rudi berharap kali ini Batam juga bisa aman dari virus korona kendati negara tetangga, yaitu Singapura dan Malaysia, sudah melaporkan infeksi virus itu.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi menyatakan, sosialisasi bahaya virus korona dilakukan petugas kesehatan dengan turun langsung bertemu warga. “Kader posyandu juga membantu upaya sosialisasi, pokoknya semua cara kita lakukan,” ujarnya.
Akan tetapi, sosialisasi cara untuk mencegah penularan virus korona belum dilakukan petugas kesehatan kepada siswa di sekolah. Menurut Didi, edukasi kepada orangtua dinilai lebih efektif untuk menanamkan kebiasaan baik seperti mencuci tangan sebelum makan dan menutup mulut saat batuk.