Intensitas hujan tinggi sejak Jumat (24/1/2020) membuat jalan lintas provinsi yang menghubungkan Kabupaten Lampung Barat dengan Kabupaten Pesisir Barat longsor.
Oleh
VINA OKTAVIA
·2 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Intensitas hujan tinggi sejak Jumat (24/1/2020) membuat jalan lintas provinsi yang menghubungkan Kabupaten Lampung Barat dengan Kabupaten Pesisir Barat terdampak longsor. Tanah dan pohon tumbang yang menutup badan jalan membuat empat kendaraan terjebak dan akses transportasi di wilayah itu terputus 19 jam.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Lampung Barat Gison Sihite mengatakan, tim gabungan telah berhasil menyingkirkan material tanah menggunakan alat berat. Saat ini, arus transportasi di lokasi longsor berangsur pulih.
”Jalan sudah bisa dilalui kendaraan roda dua dan roda empat. Namun, petugas masih memberlakukan sistem buka tutup jalur karena masih pembersihan lumpur di jalur tersebut,” kata Gison saat dihubungi dari Bandar Lampung, Sabtu (25/1/2020).
Dia menjelaskan, longsor pertama kali terjadi pukul 18.00 akibat hujan deras yang mengguyur wilayah itu selama lebih dari tiga jam. Longsor terjadi di empat titik berbeda, tepatnya di Kilometer 19- Kilometer 22, Desa Kubu Perahu, Kecamatan Balik Bukit, Lampung Barat.
Empat kendaraan yang melintas di lokasi itu sempat terjebak longsor. Kendaraan yang terjebak adalah tiga mobil pribadi dan satu truk. Tidak ada korban jiwa dalam insiden itu karena sopir dan penumpang bus dapat keluar dari kendaraan.
Menurut dia, pembersihan jalan dilakukan sejak Jumat pukul 22.00 hingga pukul 02.30. Pembersihan dilanjutkan kembali pada Sabtu pukul 07.00 hingga pukul 13.00. Pembersihan sempat terkendala cuaca.
Longsor pertama kali terjadi pukul 18.00 akibat hujan deras yang mengguyur wilayah itu selama lebih dari tiga jam. Longsor terjadi di empat titik berbeda, tepatnya di Kilometer 19- Kilometer 22, Desa Kubu Perahu, Kecamatan Balik Bukit, Lampung Barat.
Rawan longsor
Gison menambahkan, jalan lintas provinsi yang merupakan akses utama dari Liwa (Lampung Barat) menuju Krui (Pesisir Barat) itu rawan longsor karena kontur tanah yang berbukit. Sebagian jalan juga melintasi kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.
Untuk mengantisipasi jatuhnya korban akibat longsor, pemerintah daerah telah memasang rambu-rambu peringatan di kawasan itu. Pemerintah juga telah memasang larangan pendirian bangunan di sekitar lokasi.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Lampung Barat Inspektur Polisi Satu Raphiq Hendrawan mengatakan, aparat dari Polres Lampung Barat masih berjaga di lokasi. Petugas dilengkapi tongkat penerang jalan untuk membantu pengendara mobil dan sepeda motor yang melintas.
Meskipun jalan sudah bisa dilalui kendaraan, dia mengimbau pengendara untuk berhati-hati saat melintas di lokasi rawan longsor di Lampung Barat. Pengendara juga diminta tidak nekat melintas di kawasan itu saat hujan deras terjadi untuk menghindari kecelakaan atau bencana alam.