Padam Sembilan Jam, Sebagian Warga Palangkaraya Menginap di Hotel
Selama hampir sembilan jam padam listrik, Kota Palangkaraya mulai pulih kembali. Sebelumnya, beberapa warga Kota Palangkaraya memilih menginap di hotel karena seluruh kota gelap gulita.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·2 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Setelah hampir sembilan jam padam listrik, Kota Palangkaraya di Kalimantan Tengah mulai pulih. Akibat pemadaman, sejumlah warga bahkan memilih menginap di hotel karena seluruh kota gelap gulita.
Pemadaman listrik di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan terjadi karena salah satu jalur saluran udara tegangan tinggi (SUTT) tersambar petir pada Minggu (19/1/2020). Setidaknya empat kabupaten/kota di Kalteng terdampak pemadaman.
Empat wilayah tersebut adalah Kota Palangkaraya, Kabupaten Katingan, Kabupaten Kotawaringin Timur, dan Seruyan. Tak hanya di Kalteng, beberapa wilayah di Kalsel juga terdampak pemadaman. Akibatnya, aktivitas masyarakat terganggu.
Elisabeth Murdan (30), warga Kelurahan Panarung, Kota Palangkaraya, memilih menginap di sebuah hotel bersama anak dan suaminya. Ia menginap di hotel setelah lebih dari 10 jam listrik di wilayahnya padam.
”Air di rumah itu, kan, pakai mesin pompa. Kalau tidak ada air, bagaimana anak-anak mau sekolah dan lainnya, makanya pindah sementara ke hotel,” kata Elisabeth di Palangkaraya, Senin (20/1/2020).
Ia menyebutkan, banyak teman sekantornya melakukan hal yang sama. Bahkan, ide itu muncul karena kesepakatan di grup Whatsapp kantornya. ”Ini sudah yang kedua kali. Dulu, tahun 2015 juga begitu. Malah lebih parah, kami menginap hampir satu minggu,” tutur Elisabeth.
Pemadaman listrik juga mengganggu aktivitas perekonomian. Kusnadi (31), penjual nasi goreng di Jalan Rajawali, mengungkapkan, listrik padam terjadi saat warungnya sedang ramai. ”Orang lagi makan, tiba-tiba padam listrik, memang tidak ada pemberitahuan,” ujarnya.
Kusnadi mengatakan, dirinya baru mendapatkan informasi resmi dari PT PLN setelah melihat media sosial soal gangguan transmisi akibat sambaran petir di wilayah Kalsel. Pada Senin sekitar pukul 17.00 WIB, PT PLN mengumumkan bahwa suplai listrik sudah kembali normal 100 persen.
Deddy Yunarto dari Humas PT PLN Wilayah Kota Palangkaraya menjelaskan, pihaknya telah melakukan perbaikan pada 145 feeder atau penyuplai listrik yang padam karena sambaran petir. Dengan normalnya feeder tersebut, suplai listrik ke seluruh pelanggan kembali normal. ”Kami pastikan pulih 100 persen,” ujarnya.
Deddy mengatakan, proses penormalan suplai listrik bisa diselesaikan dalam kurun waktu lebih kurang 24 jam. ”Banyak berita hoaks beredar butuh berhari-hari, itu tidak benar juga,” ucapnya.