Komplotan Pencuri Sepeda Motor Tusuk Korban di Depan Rumahnya
Komplotan pencuri sepeda motor di Kota Bandar Lampung semakin nekat. Tidak hanya terorganisasi, mereka juga tak segan melukai korbannya.
Oleh
VINA OKTAVIA
·4 menit baca
KOMPAS/VINA OKTAVIA
Ferdi(48), tetangga korban menunjukkan sepeda motor milik Herman yang hendak dicuri, Jumat (17/1/2020), di Bandar Lampung.
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS – Komplotan pencuri sepeda motor di Kota Bandar Lampung semakin nekat. Tidak hanya terorganisasi, mereka juga tak segan melukai korbannya. Herman (35), warga Kelurahan Gedong Meneng, Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung, menjadi korban penusukan komplotan pencuri sepeda motor.
“Saya langsung tak sadarkan diri. Saya tidak ingat lagi apa yang terjadi setelah itu,” ujar Herman saat ditemui di ruang rawat inap Rumah Sakit Imanuel, Bandar Lampung, Jumat (17/1/2020).
Penusukan terjadi pada Kamis (16/1), sekitar pukul 17.00. Saat itu Herman baru saja memarkirkan motor di depan rumahnya. Dia lalu masuk ke dalam rumah untuk melepas lelah usai bekerja.
Namun, tak sampai sepuluh menit, Herman mendengar ribut-ribut di depan rumah. Dari balik jendela, dia melihat ada dua pria yang tak dia kenal sedang cekcok dengan Leon (20), salah satu anak kost yang tinggal di rumahnya.
Herman yang ingin mengetahui duduk perkara pertengkaran itu pun keluar. Belum sempat memahami apa yang terjadi, salah satu pria tiba-tiba menodongkan pistol ke arahnya.
Para penjahat itu pun berusaha membawa kabur sepeda motornya yang sedang terparkir. Herman yang sadar bakal menjadi korban pencurian sontak menendang sepeda motor itu hingga pelaku terjatuh. Herman juga sempat adu jotos dengan salah satu pelaku.
Namun, malang tak dapat ditolak. Herman akhirnya tersungkur saat salah satu pelaku menusuk tubuhnya dari belakang. Lima tusukan masuk ke punggung dan perutnya.
KOMPAS/VINA OKTAVIA
Herman (35), warga Kelurahan Gedung Meneng, Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung, korban penusukan komplotan pencuri sepeda motor sedang dirawat di rumah sakit, Jumat (17/1/2020), di Bandar Lampung.
Tetangga korban yang melihat kejadian itu segera melarikan Herman ke rumah sakit. Pasca menjalani operasi, hingga kini dia masih tergolek lemah di ruang perawatan.
Ferdi (48), tetangga korban yang juga saksi mata menuturkan, jumlah pelaku diperkirakan empat orang. Ia melihat salah satu pelaku menggunakan atribut ojek daring.
Salah satu pelaku menggunakan atribut ojek daring.
“Awalnya, ada dua pelaku datang berboncengan motor. Salah satu pelaku langsung mengambil sepeda motor. Lalu ada juga dua pelaku lain yang menunggu di depan,” ungkapnya.
DOKUMENTASI POLRESTA BANDAR LAMPUNG
Polisi menunjukkan senjata api yang digunakan pelaku pencurian kendaraan bermotor di Bandar Lampung.
Ferdi mengaku tak berani membantu korban yang sedang berkelahi karena salah satu pelaku membawa senjata api. Saat itu, Leon, saksi lainnya hanya dapat berteriak meminta tolong pada warga sekitar sehingga para pelaku panik dan langsung lari. Sepeda motor Honda CB 150 Verza milik Herman tak sempat dibawa kabur.
Meningkat
Menurut Ferdi, pencurian sepeda motor di wilayahnya bukan kali ini terjadi. Sepeda motor yang diparkir di depan rumah kost mahasiswa di wilayah itu sering menjadi sararan pencuri sepeda motor. Namun, Ferdi menilai pelaku pencurian kini semakin nekat dan sadis. “Bukan hanya membawa senjata api, mereka juga dengan mudah mengancam dan melukai warga,” ujarnya.
Kepala Kepolisian Sektor Kedaton Komisaris (Pol) M Daud mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus pencurian dengan kekerasan itu. Saat ini, polisi telah memeriksa sejumlah saksi yang melihat peristiwa itu dan mengingat ciri-ciri pelaku. Polisi juga sudah melakukan oleh tempat kejadian perkara.
Baca juga : Pencuri Sepeda Motor Bersenjata Api Tewas Dipukuli Massa
Di hari yang sama, aparat Kepolisian Resor Bandar Lampung juga meringkus terduga pencurian sepeda motor di Jalan Urip Sumoharjo, Bandar Lampung. Kedua pelaku berinisial TH (41) dan AT (22), warga Lampung Timur, akhirnya diringkus setelah sempat melarikan diri ke permukiman warga.
Kepala Polres Kota Bandar Lampung Komisaris Besar Yan Budi Jaya menuturkan, awalnya personel satuan lalu lintas hendak memeriksa tersangka yang mengendarai sepeda motor tanpa plat nomor. Namun, mereka justru kabur dan meninggalkan kendaraannya. Polisi yang curiga dengan gelagat pelaku langsung mengejar keduanya.
Dari hasil penggeledahan, polisi menemukan barang bukti berupa satu pucuk senjata api rakitan dan tiga butir amunisi aktif. Selain itu, ditemukan pula 10 kunci letter T, 3 kunci duplikat, dan 2 unit gawai.
KOMPAS/VINA OKTAVIA
Kepolisian Resor Bandar Lampung menggelar konferensi pers di Bandar Lampung, Sabtu (28/12/2019).
Saat ini, polisi masih menyelidiki apakah jaringan pencuri kendaraan bermotor itu saling berkaitan. Polisi juga meningkatkan patroli lalu lintas untuk memperkecil ruang gerak pelaku kriminalitas.
Berdasarkan catatan Polresta Bandar Lampung, sepanjang 2019, aksi kriminalitas di Bandar Lampungmencapai 2.035 kejadian. Jumlah itu meningkat 154 kasus atau 7,5 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Dari 2.035 kasus yang dilaporkan, 1.251 kasus atau 61,47 persen telah diungkap. Sebanyak 784 kasus lain sedang diselidiki polisi. Adapun jumlah kasus pemberatan, pencurian dengan kekerasan, dan pencurian sepeda motor atau C3 sebanyak 218 kasus.
KOMPAS/VINA OKTAVIA
Polisi menghadirkan pelaku kriminalitas yang ditangkap oleh aparat Kepolisian Resor Bandar Lampung sepanjang 2019, Sabtu (28/12/2019), di Bandar Lampung.