Tanggul Ditinggikan untuk Antisipasi Banjir Jangka Pendek
Banjir yang melanda 5 desa di Kecamatan Ketanggungan, Rabu (8/1/2020) malam, disebabkan oleh air sungai yang limpas karena tanggul jebol.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
BREBES, KOMPAS — Banjir yang melanda lima desa di Kecamatan Ketanggungan, Rabu (8/1/2020) malam, disebabkan oleh air sungai yang limpas karena tanggul jebol. Peninggian sejumlah tanggul di bantaran Sungai Cibisole dan Sungai Babakan, Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes, dilakukan, Kamis (9/1/2020), sebagai upaya jangka pendek dalam menanggulangi banjir.
Setelah hujan lebat, banjir dengan ketinggian 50-150 sentimeter merendam lima desa di Kecamatan Ketanggungan, yakni Desa Sindangjaya, Desa Cikeusal Lor, Desa Cikeusal Kidul, Desa Pamedaran, dan Desa Ketanggungan. Air sungai mulai masuk ke permukiman warga pada Rabu, sekitar pukul 20.00 dan mulai surut saat hujan berhenti pada Kamis sekitar pukul 03.00.
Akibat peristiwa tersebut sedikitnya 100 orang mengungsi di tempat kerabatnya dan di kantor Komando Rayon Militer (Koramil) Ketanggungan. Para pengungsi mulai kembali ke rumah masing-masing untuk bersih-bersih, Kamis pagi.
”Solusi sementara yang dilakukan dengan meninggikan tanggul sungai di beberapa titik, terutama daerah aliran sungai yang Rabu malam airnya limpas. Ke depan, kami mengusulkan pembangunan parapet sebagai solusi jangka panjang mengatasi banjir di Kecamatan Ketanggungan,” ujar Agus Ashari
Berdasarkan pantauan Kompas, Kamis siang, masyarakat Kecamatan Ketanggungan disibukkan dengan kegiatan bersih-bersih rumah, sekolah, pusat pelayanan publik, pertokoan, dan pasar. Para petugas dari Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Tata Ruang (PSDA-TR) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Brebes juga meninggikan tanggul-tanggul sungai menggunakan tumpukan karung berisi pasir.
”Solusi sementara yang dilakukan dengan meninggikan tanggul sungai di beberapa titik, terutama daerah aliran sungai yang Rabu malam airnya limpas. Ke depan, kami mengusulkan pembangunan parapet sebagai solusi jangka panjang mengatasi banjir di Kecamatan Ketanggungan,” ujar Kepala Dinas PSDA-TR Kabupaten Brebes Agus Ashari, Kamis, di Brebes.
Menurut Agus, ada beberapa titik di daerah aliran Sungai Cibisole dan Sungai Babakan yang belum memiliki tanggul. Hal tersebut terjadi karena akses menuju beberapa bantaran sungai cukup sulit.
Di bantaran Sungai Babakan, Desa Ketanggungan, misalnya, akses menuju bantaran sungai sulit karena lebar jalan hanya sekitar 1,5 meter. Akibatnya, petugas hanya membuat tanggul sementara menggunakan tumpukan kantong-kantong pasir di daerah tersebut.
Rokini (40), warga Desa Ketanggungan, yang rumahnya berjarak sekitar 2 meter dari Sungai Babakan, mengatakan, sejak belasan tahun lalu, belum pernah ada tanggul permanen yang menjadi pembatas antara sungai dan rumahnya. Selama ini, pemerintah memasang tanggul sementara menggunakan karung pasir di sekitar rumahnya. Pemasangan terakhir dilakukan pada Rabu pagi.
”Rabu pagi, petugas memasang tanggul sementara menggunakan karung pasir. Akibat banjir Rabu malam, sebagian karung pasir yang dipasang itu hanyut,” kata Rokini.
Tahun-tahun sebelumnya, banjir tidak pernah masuk ke rumah Rokini. Biasanya, air sungai yang limpas hanya sampai di teras rumah dan ketinggian airnya selalu di bawah 20 sentimeter. Tahun ini, banjir dengan ketinggian 1,5 meter melanda rumahnya. Ia berharap, pembuatan tanggul permanen bisa segera dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang.
”Antisipasi yang saya lakukan selama musim hujan ini adalah membuat tanggul dari tanah. Barang-barang berharga juga sudah saya simpan di tempat yang tinggi supaya kalau sewaktu-waktu harus mengungsi semuanya sudah aman,” ujar Rokini.
Aktivitas terganggu
Banjir menyebabkan aktivitas sebagian masyarakat terganggu. Sejumlah ruas jalan, klinik kesehatan, sekolah, masjid, dan minimarket masih terendam lumpur. Di Klinik Rawat Inap PKU Muhammadiyah Ketanggungan, misalnya, banjir mengakibatkan pelayanan di tempat tersebut lumpuh.
Banjir pada Rabu malam menyebabkan seluruh bagian klinik terendam air bercampur lumpur dengan ketinggian mencapai 40 sentimeter. Banjir juga membuat dua pasien rawat inap dipulangkan.
”Tidak ada korban ataupun kerusakan parah yang terjadi akibat banjir, Rabu malam. Sementara ini, kami tidak bisa memberikan pelayanan kesehatan di klinik karena kami masih fokus untuk membersihkan sisa-sisa lumpur,” ucap Kepala Klinik Rawat Inap PKU Muhammadiyah Ketanggungan.
BPBD Kabupaten Brebes mencatat, sedikitnya 63 rumah di Kecamatan Ketanggungan rusak akibat banjir itu. Tidak ada korban luka ataupun jiwa dalam kejadian tersebut.
BPBD Kabupaten Brebes bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia, TNI, Polri, dan sejumlah organisasi masyarakat mendirikan posko pengungsian dan dapur umum di Kantor Koramil Ketanggungan. Kamis pagi, para sukarelawan membagikan nasi bungkus bagi warga terdamapak banjir yang ada di Kecamatan Ketanggungan.