Antisipasi Bencana, Polisi Gelar Apel Aman Nusa II
Gelar apel Aman Nusa II, Polda Kalteng siap bantu masyarakat untuk menanggulangi dan mengantisipasi bencana di masa peralihan musim.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·3 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS – Gelar apel Aman Nusa II, Polda Kalteng siap bantu masyarakat untuk menanggulangi dan mengantisipasi bencana di masa peralihan musim. Personel dan peralatan untuk mengevakuasi juga peralatan lainnya disiapkan.
Apel Aman Nusa II itu dilaksanakan serentak di 14 kabupaten/kota yang ada di Kalimantan Tengah. Di Polda Kalteng apel dipimpin oleh Kepala Kepolisian Daerah Kalteng Inspektur Jenderal (Irjen) Ilham Salahudin. Selain dari jajaran polisi, hadir juga personel dari Korem 102 Panju-Panjung, dan beberapa pimpinan dinas-dinas terkait di Kalteng.
Dalam sambutannya, Ilham menyampaikan, dari banyak berita di media terkait bencana banyak korban membutuhkan reaksi cepat dan evakuasi yang cepat. Berangkat dari hal itu, pihaknya menyiapkan semua peralatan yang dimiliki oleh Polda Kalteng untuk mengantisipasi bencana seperti banjir, tanah longsor, dan bencana lainnya.
Peralatan yang disiapkan, ditunjukkan dalam apel tersebut, seperti perahu karet yang jumlahnya lebih kurang satu hingga dua di setiap Polres di kabupaten/kota. Selain itu, peralatan untuk tempat evakuasi hingga panci-panci memasak pun disiapkan.
“Mungkin sederhana, tetapi kehadiran dapur umum itu sangat penting dalam proses evakuasi sebagai tempat mengungsi,” ungkap Ilham di Palangkaraya, Kamis (9/1/2020).
Wakil Direktur Samapta Polda Kalteng Ajun Komisaris Besar (AKBP) Timbul Siregar mengungkapkan, selain peralatan beberapa kegiatan yang sudah dilaksanakan selama ini untuk mengantisipasi bencana adalah dengan melakukan sosialisasi ke masyarakat. Juga ajakan untuk membersihkan gorong-gorong atau drainase.
“Peralatan yang kami siapkan bukan hanya untuk banjir tetapi juga tanah longsor hingga pohon tumbang, makanya ada alat potong sampai speed boat,” ujarnya.
Peralatan yang kami siapkan bukan hanya untuk banjir tetapi juga tanah longsor hingga pohon tumbang, makanya ada alat potong sampai speed boat,
Timbul menambahkan, pihaknya juga telah memetakan wilayah rawan bencana. Setidaknya terdapat empat kabupaten yang rawan banjir dan longsor yakni Kabupaten Katingan, Barito Utara, Kotawaringin Timur, dan Kota Palangkaraya. “Ini apel serentak jadi di wilayah-wilayah rawan personel sudah siap,” ujarnya.
Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Palangkaraya Renianata mengungkapkan, hujan dengan intensitas tinggi masih akan terjadi dalam dua hari ke depan di seluruh wilayah Kalteng. Hujan lebat akan disertai dengan angin dan petir atau kilat.
“Angin kencang akan menimbulkan atau menambah tinggi gelombang di wilayah pesisir dan perairan selatan Kalteng, disertai petir atau kilat,” ungkap Renianata.
Renianata menambahkan, curah hujan yang sedang hingga tinggi disebabkan adanya awan cumulonimbus atau awan gelap yang melingkupi 14 kabupaten/kota di Kalteng.
“Prediksi atau prakiraan cuaca ini sudah disebar melalui situs kami dan sudah dikirim ke beberapa instansi terkait untuk diwaspadai,” tambahnya.
Dari data Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kalteng, dalam seminggu terakhir setidaknya terdapat tiga kabupaten/kota yang sudah mulai dilanda banjir. Seperti Kota Palangkaraya, Kabupaten Barito Utara, dan Kabupaten Katingan.
Pelaksana Tugas Kepala BPBPK Darliansjah mengungkapkan, beberapa yang perlu diantisipasi adalah meluapnya air sungai ke wilayah permukiman. Apalagi masyarakat Kalimantan Tengah 80 persen tinggal di pinggir sungai.
“Bekerja sama dengan banyak pihak dan berkoordinasi untuk memberikan peringatan sedini mungkin ke masyarakat,” tambah Darliansjah.
Darliansjah menembahkan, sampai saat ini tidak ada korban jiwa akibat bencana banjir yang sudah beberapa kali melanda Kalimantan Tengah. Bahkan belum ada warga yang dievakuasi atau mengungsi.