Distribusi Volume Kendaraan di Jalan Tol Cipali Merata Saat Arus Balik
Arus balik kendaraan yang melintas di Jalan Tol Cikopo-Palimanan pada Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 lebih merata. Waktu libur yang terpecah-pecah ditengarai menjadi sebab nyaris tidak adanya kepadatan kendaraan.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Arus balik kendaraan yang melintas di Jalan Tol Cikopo-Palimanan pada Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 lebih merata. Waktu libur yang terpecah-pecah ditengarai menjadi sebab nyaris tidak adanya kepadatan kendaraan. Namun, banjir masih menjadi ancaman ketika musim hujan seperti saat ini.
Hingga Minggu (5/1/2020) petang, arus kendaraan dari arah timur menuju Jakarta di Gerbang Tol Palimanan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, terpantau lancar. Tidak ada antrean di gerbang tol. Padahal, hari ini disebut sebagai puncak arus balik karena pada Senin (6/1/2020), sebagian orang mulai kembali bekerja setelah liburan.
General Manager Operasi PT Lintas Marga Sedaya (LMS), pengelola Jalan Tol Cipali, Suyitno, menilai, volume kendaraan pada arus balik kali ini lebih merata. ”Pengendara sudah sadar akan membagi waktu kepulangannya sehingga tidak menumpuk dalam satu hari,” katanya.
Bahkan, katanya, puncak arus balik sudah terlewati. PT LMS mencatat, sejak 20 Desember 2019 hingga Sabtu (4/1/2020), volume kendaraan tertinggi yang melintasi GT Palimanan tercatat pada Sabtu (28/12/2019), yakni 81.959 kendaraan.
”Ini lebih rendah dibandingkan perkiraan awal kami, sekitar 85.000 kendaraan,” ucapnya. Hari lainnya, jumlah kendaraan yang melintasi GT Palimanan berkisar 50.000 sampai 70.000 kendaraan per hari. Dalam kondisi normal, kendaraan yang melintas di Cipali sekitar 30.000 kendaraan.
Bahkan, rencana Korps Lalu Lintas Polri untuk menjalankan sistem satu arah pada 21 Desember pukul 06.00 sampai 18.00 hanya berlaku hingga pukul 14.00. Panjang dan terpecahnya waktu libur menyebabkan pengendara punya banyak pilihan perjalanan.
Suyitno mengatakan, sosialisasi dari pemerintah agar pengendara membagi waktu keberangkatannya cukup berhasil. Dia berharap distribusi kendaraan pada saat mudik juga berlangsung saat masa Lebaran nanti.
Akan tetapi, Suyitno mengakui, persoalan saat arus balik adalah terendamnya ruas Jalan Tol Cipali Kilometer 136.200, Indramayu, pada Selasa (31/12/2019). Ketika itu, ruas tol sepanjang sekitar 250 meter terendam sedalam 15-20 sentimeter. Air berasal dari luapan Sungai Cilalanang.
Arus kendaraan terganggu pukul 17.00-18.00. Persawahan di kiri dan kanan tol juga terendam air. Curah hujan saat itu yang mencapai sekitar 74 milimeter per jam selama 1 jam ditengarai menjadi penyebab terendamnya ruas tol. Drainase tol ketika itu tak mampu menahan derasnya air.
Suyitno mengatakan, pihaknya tengah bekerja sama dengan Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk memperdalam drainase. ”Saat ini, kami sedang mengerjakannya,” katanya.
Kepala Bidang Operasi Pengelolaan Sumber Daya Air BBWS Cimanuk-Cisanggarung Abdul Ghoni Majdi menyatakan, Sungai Cilalanang diperlebar sekitar 500 meter dari hulu ke hilir. Pihaknya juga menggali mulut gorong-gorong di tol. Dengan begitu, diharapkan sungai tidak meluap dan menggenangi tol lagi.