Masyarakat diminta mewaspadai potensi banjir dan tanah longsor di DIY selama beberapa hari ke depan. Berdasarkan data BMKG, potensi hujan lebat dan angin kencang hingga 7 Januari 2020.
Oleh
HARIS FIRDAUS
·4 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Masyarakat diminta mewaspadai potensi banjir dan tanah longsor di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) selama beberapa hari ke depan. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, DIY berpotensi hujan lebat dan angin kencang hingga 7 Januari 2020.
”Marilah secara bersama-sama kita melakukan antisipasi dan persiapan yang diperlukan terkait meningkatnya curah hujan,” kata Wakil Gubernur DIY Paku Alam X saat ditemui di kantornya di Yogyakarta, Kamis (2/1/2020).
Kesiapsiagaan menghadapi bencana banjir ini tidak hanya tugas pemerintah belaka.
Paku Alam X menyatakan, antisipasi bencana banjir dan tanah longsor harus dilakukan semua pihak, bukan hanya oleh instansi pemerintah. Oleh karena itu, masyarakat di sejumlah wilayah DIY juga harus menyiapkan diri untuk mengantisipasi potensi banjir dan tanah longsor.
”Kesiapsiagaan menghadapi bencana banjir ini tidak hanya tugas pemerintah belaka. Artinya, peran dan keterlibatan warga diperlukan,” ujar Paku Alam X.
Paku Alam X menambahkan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan masyarakat untuk mengantisipasi potensi bencana banjir. Salah satunya adalah mengecek kondisi gorong-gorong atau saluran air. Apabila gorong-gorong dipenuhi sampah, masyarakat diminta membersihkannya agar air hujan bisa mengalir dengan lancar.
Sementara itu, masyarakat yang tinggal di wilayah langganan banjir dan longsor diminta menyiapkan diri, misalnya dengan meletakkan dokumen dan surat-surat penting di tempat yang aman. Selain itu, warga juga mesti mewaspadai aliran listrik saat terjadi banjir agar tidak tersetrum.
Paku Alam X juga meminta pohon-pohon yang rawan tumbang untuk dipangkas agar tidak menyebabkan kerusakan saat ada hujan lebat dan angin kencang. "Pemangkasan itu bisa dilakukan oleh masyarakat sendiri. Atau, kalau masyarakat kesulitan, bisa menghubungi pemerintah daerah," katanya.
Kepala Stasiun Klimatologi Mlati BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas mengatakan, pada 1-7 Januari 2020, wilayah DIY berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Kondisi itu dapat disertai petir dan angin kencang. Cuaca ekstrem itu disebabkan oleh kondisi atmosfer yang mengalami fenomena skala regional hingga lokal.
Kondisi tersebut diperkirakan menyebabkan udara hangat lembab serta labil.
Beberapa fenomena itu antara lain aktifnya monsun Asia yang menyebabkan terjadinya peningkatan pasokan massa udara basah di wilayah Indonesia. Selain itu, terbentuknya pola konvergensi sehingga terjadi perlambatan kecepatan angin di beberapa wilayah serta suhu permukaan laut di wilayah sekitar perairan Pulau Jawa yang cukup hangat.
"Kondisi tersebut diperkirakan menyebabkan udara hangat lembab serta labil sehingga berpotensi mengakibatkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di wilayah DIY," kata Reni melalui keterangan tertulis.
Dengan kondisi itu, Reni mengimbau masyarakat mewaspadai potensi genangan, banjir, dan tanah longsor. Selain itu, masyarakat juga diminta mewaspadai kemungkinan hujan dan angin kencang yang bisa menyebabkan pohon maupun baliho tumbang.
Sementara itu, berdasarkan Peraturan Daerah DIY Nomor 5 Tahun 2019 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah DIY Tahun 2019-2039, ada 41 kecamatan di DIY yang rawan banjir dan 32 kecamatan rawan tanah longsor.
Kecamatan rawan banjir terdiri dari 12 kecamatan di Kabupaten Kulon Progo, 8 kecamatan di Kabupaten Sleman, 15 kecamatan di Kabupaten Bantul, serta 6 kecamatan di Kabupaten Gunung Kidul. Selain itu, sejumlah wilayah di pinggir sungai di Kota Yogyakarta juga rawan banjir.
Adapun kecamatan di DIY yang rawan tanah longsor terdiri dari 6 kecamatan di Kabupaten Kulon Progo, 5 kecamatan di Sleman, 6 kecamatan di Bantul, dan 15 kecamatan di Gunung Kidul.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Biwara Yuswantana juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana banjir dan longsor. Khusus untuk masyarakat yang tinggal di wilayah rawan longsor, mereka diharapkan benar-benar waspada saat hujan turun deras dalam durasi lama.
"Bila hujan deras terus-menerus, maka masyarakat di kawasan rawan longsor lebih baik mencari tempat yang aman. Masyarakat juga diharapkan peka terhadap tanda-tanda akan adanya longsor," ujar Biwara.
Biwara menambahkan, untuk mengantisipasi bencana banjir dan longsor beberapa hari ke depan, seluruh komponen penanggulangan bencana di DIY akan disiagakan. Komponen yang disiagakan itu meliputi para personel BPBD di lima kabupaten/kota di DIY serta para relawan penanggulangan bencana dari sejumlah instansi.