Taman Narmada dan Gili Jadi Favorit Libur Tahun Baru 2020
Momen libur Tahun Baru 2020 dimanfaatkan masyarakat untuk mengunjungi berbagai obyek wisata. Termasuk di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Di daerah itu, selain kawasan pantai dan pulau kecil, wisata alam juga jadi favorit.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·4 menit baca
MATARAM, KOMPAS — Momen libur Tahun Baru 2020, Rabu (1/1/2020), dimanfaatkan masyarakat untuk mengunjungi berbagai obyek wisata. Termasuk di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Di daerah itu, selain kawasan pantai dan pulau kecil, wisata alam juga menjadi favorit.
Salah satu obyek wisata alam yang ramai dikunjungi masyarakat adalah Taman Narmada di Lombok Barat. Manajer Taman Narmada Kamarudin di Narmada, Rabu sore, mengatakan, meski hujan, tidak mengurangi antusias masyarakat untuk datang ke Taman Narmada yang berada sekitar 18 kilometer timur Mataram, ibu kota Nusa Tenggara Barat itu.
Pada Rabu, wisatawan memang sudah melonjak signifikan dibandingkan kunjungan pada hari biasa yang hanya 100 orang dan akhir pekan 900 orang. (Kamarudin)
Menurut Kamarudin, hujan memang membuat jumlah pengunjung tidak sampai prediksi awal, yakni sekitar 9.500 orang. Hingga Rabu sore, kata Kamarudin, pengunjung Taman Narmada sekitar 5.000 orang. Mereka berasal dari daerah-daerah di Pulau Lombok.
”Pada Rabu wisatawan memang sudah melonjak signifikan dibandingkan kunjungan pada hari biasa yang hanya 100 orang dan akhir pekan 900 orang,” kata Kamarudin.
Kamarudin menambahkan, selama berkunjung di Taman Narmada pada libur Tahun Baru, masyarakat memang tidak hanya menikmati obyek-obyek di sana, seperti bangunan cagar budaya, kolam permandian, serta kuliner khas, tetapi juga hiburan yang disediakan pengelola.
”Tahun ini ada pentas musik dangdut. Termasuk juga lomba jurakan bebek, yakni mengejar dan menangkap bebek di salah satu kolam di Taman Narmada. Selain itu, ada juga lomba mencari telur bebek di kolam tersebut,” kata Kamarudin.
Adanya suguhan musik dan pertunjukan lain, kata Kamarudin, membuat harga tiket masuk khusus hari Tahun Baru naik. Harga untuk dewasa dari biasanya Rp 10.000 menjadi tiket Rp 15.000 dan untuk anak-anak dari Rp 5.000 menjadi Rp 8.000.
Melonjaknya jumlah pengunjung, kata Kamarudin, membuat mereka harus bisa memastikan kenyamanan dan keamanan pengunjung. Apalagi dalam kondisi musim hujan. Oleh karena itu, sejak awal, semua pihak telah bertemu mulai dari pengelola, unsur kecamatan, kelompok masyarakat dan pemuda setempat, serta aparat kepolisian dan TNI.
”Kami juga menggelar razia minuman keras sehari sebelum dan hari ini ke pedagang di Taman Narmada. Itu penting karena kami khawatir, minuman keras bisa menjadi pemicu keributan yang akan mengganggu kenyamanan pengunjung,” kata Kamarudin.
Pantauan Kompas, hujan yang mengguyur kawasan Narmada sejak Rabu siang tidak menghalangi pengunjung untuk datang ke taman yang dibangun semasa Kerajaan Mataram Anak Agung Ngurah Karang Asem tahun 1727 itu.
Mereka datang dalam rombongan bersama keluarga menggunakan sepeda motor, mobil pribadi, mobil bak terbuka, termasuk juga bus pariwisata. Begitu tiba, mereka langsung membeli tiket dan masuk ke dalam area.
Ada yang langsung ke area panggung hiburan, ada juga yang ke kolam permandian. Tidak sedikit juga yang memilih menikmati kuliner seperti sate bulayak. Ramainya pengunjung membuat kepolisian memberlakukan sistem buka tutup di jalan raya dekat gerbang masuk Taman Narmada.
Pengunjung menuturkan, Taman Narmada memang salah satu favorit mereka, terutama pada libur-libur besar seperti Tahun Baru. Sesekali mereka juga ke pantai.
”Tetapi hari ini cuaca juga tidak bersahabat. Apalagi, kan, bawa banyak anak kecil. Jadi pilih Taman Narmada karena lebih mudah mengawasi mereka,” kata Seriyanti (58), pengunjung asal Lombok Tengah yang tiba di Taman Narmada sekitar pukul 11.00 Wita.
Ramainya pengunjung tidak hanya positif bagi pengelola, tetapi juga masyarakat yang berjualan, baik di dalam Taman Narmada maupun di luar kawasan. Para pedagang terlihat sibuk dan tidak berhenti menerima pesanan. Misalnya, penjual sate bulayak (sate daging dengan campuran bumbu dan lontong).
Pantai dan Gili
Musim hujan juga tidak menyurutkan masyarakat untuk mengunjungi pantai dan kawasan pulau kecil seperti tiga gili (Trawangan, Meno, dan Air) di Lombok Utara.
Ketua Koperasi Karya Bahari, yang mengelola kapal penyeberangan dari Pelabuhan Bangsal ke tiga gili, Sabarudin mengatakan, sepanjang hari ini sedikitnya ada 1.000 lebih wisatawan yang menyeberang ke gili.
Jumlah pengunjung itu, kata Sabarudin, memang tidak sebanyak Selasa (31/12/2019) dengan 3.000 lebih pengunjung. Dari jumlah itu, setengahnya tinggal di gili untuk merayakan Tahun Baru.
Meski berkurang, menurut Sabarudin, mereka tetap mengoperasikan 52 kapal yang dimiliki.
Tidak hanya wisatawan yang berangkat dari daratan Lombok, kawasan gili juga dikunjungi wisatawan dari Bali. Menurut Ricky Jumas, selaku Villa and Resort Manager Sunset Palms Resort Gili Trawangan, yang menghimpun data penumpang kapal cepat asal Bali dari Syahbandar Lombok Utara, total wisatawan yang tiba di tiga gili pada Rabu ini 1.299 orang.
Sehari sebelumnya, jumlah wisatawan asal Bali yang tiba di gili 1.394. Mereka sekaligus menetap untuk merayakan malam pergantian tahun.
Pantai juga termasuk kawasan yang ramai dikunjungi masyarakat. Misalnya Pantai Senggigi di Lombok Barat. Penanggung jawab kawasan Pantai Senggigi Mardan mengatakan, setidaknya ada 1.000 lebih pengunjung pada masa libur Tahun Baru di pantai tersebut.
Terkait kerawanan di kawasan pantai, Juru Bicara Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Mataram I Gusti Lanang Wiswanadana sebelumnya mengatakan, pantai termasuk yang menjadi obyek perhatian mereka. Hal itu karena pantai diprediksi menjadi salah satu obyek favorit masyarakat.
Gusti Lanang menambahkan, salah satu pantai yang masuk jadwal pengawasan mereka adalah Pantai Senggigi, Lombok Barat. Senggigi yang berada sekitar 18 kilometer utara Mataram, ibu kota NTB, adalah ikon pariwisata Lombok untuk wisata keluarga.