Banjir Genangi Dua Kampung dan Jalan Trans-Papua di Manokwari
Banjir setinggi 1 meter melanda dua kampung serta dua dusun di Distrik Sidey, Kabupaten Manokwari, sejak Jumat (27/12/2019) malam.
Oleh
FABIO COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Banjir setinggi 1 meter melanda dua kampung serta dua dusun di Distrik Sidey, Kabupaten Manokwari, sejak Jumat malam. Warga masih mewaspadai banjir susulan karena tingginya curah hujan di Manokwari hingga Minggu (29/12/2019) ini.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Papua Barat Derek Ampnir saat dihubungi dari Jayapura, Papua, Minggu (29/12/2019).
Derek mengatakan, banjir setinggi 1 meter menggenangi 28 rumah yang dihuni 169 warga sejak Jumat malam. Pemicu banjir karena tingginya curah hujan dari pukul 15.00 WIT hingga 21.00 WIT.
”Tingginya curah hujan hingga berjam-jam menyebabkan sungai setempat meluap hingga menggenangi puluhan rumah dan Jalan Trans-Papua dari Manokwari ke Sorong,” kata Derek.
Ia menuturkan, tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Papua bersama warga setempat telah membersihkan Jalan Trans-Papua yang tertimbun sendimen lumpur dan sejumlah batang kayu.
Tingginya curah hujan hingga berjam-jam menyebabkan sungai setempat meluap hingga menggenangi puluhan rumah dan Jalan Trans-Papua dari Manokwari ke Sorong.
Tinggi air di empat lokasi banjir tersebut telah surut hingga Minggu pagi ini. Namun, warga memilih untuk mengungsi karena takut terjadi banjir susulan.
”Hingga kini, cuaca masih ekstrem di Manokwari. Kami telah memberikan bantuan tenda bagi ratusan pengungsi tersebut,” kata Derek.
Ia menambahkan, BPBD Papua Barat telah menyalurkan bantuan berupa makanan siap saji, pakaian, obat-obatan, dan selimut bagi para pengungsi.
Rawan banjir bandang
Derek mengimbau warga Papua Barat mewaspadai dampak bencana hidrometeorologi. Sebab, terdapat 804 kelurahan dan kampung yang rawan banjir bandang serta longsor.
Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah V Jayapura Petrus Demon Sili saat dihubungi mengakui Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat akan memasuki puncak musim hujan pada Januari 2020.
Dari analis prakirawan cuaca, curah hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi rawan terjadi di Provinsi Papua khususnya di wilayah pegunungan tenang, sedangkan di Papua Barat itu di seluruh kabupaten. Intensitas curah hujan dapat mencapai 500 millimeter per hari.
”Kami mengimbau warga yang bermukim dekat perbukitan dan sungai agar meningkatkan kewaspadaan di tengah cuaca ekstrem saat ini. Tujuannya untuk menghindari banjir bandang dan longsor,” ucapnya.