Gempa tektonik dengan magnitudo 5 mengguncang Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (26/12/2019) pukul 14.22. Gempa yang berpusat di Samudra Hindia itu tidak berpotensi tsunami.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Gempa tektonik dengan magnitudo 5 mengguncang Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (26/12/2019) pukul 14.22. Gempa yang berpusat di Samudra Hindia itu tidak berpotensi tsunami.
Berdasarkan keterangan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono, pusat gempa berjarak 121 kilometer arah selatan Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, dengan kedalaman 50 km.
Pada skala ini, gempa dirasakan banyak orang di dalam rumah.
Gempa tersebut merupakan gempa dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia terhadap Lempeng Eurasia. Gempa memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Guncangan gempa bumi dirasakan di Sukabumi dengan skala III-IV Modified Mercalli Intensity (MMI). Pada skala ini, gempa dirasakan oleh banyak orang di dalam rumah.
Gempa juga dirasakan di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, dan Kota Cimahi dengan skala II MMI. Pada skala tersebut, gempa dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Hasil pengawasan BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan. Masyarakat pun diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Hal itu termasuk tidak mengaitkannya dengan fenomena alam yang sedang terjadi, seperti gerhana matahari. ”Tidak ada hubungannya,” ujar Kepala BMKG Bandung Tony Agus Wijaya.
Masyarakat juga diminta menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa. Sebab, kerusakan dapat membuat bangunan tidak stabil sehingga membahayakan penghuni.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Maman Suherman mengatakan, gempa dirasakan warga di Sukabumi sekitar 7 detik. Warga tidak panik dan beraktivitas seperti biasa.
”Situasi aman terkendali. Belum ada laporan dampak kerusakan bangunan akibat gempa,” ujarnya.