Menteri Perhubungan Ingatkan Faktor Keamanan Angkutan Umum
Pelaku transportasi publik diminta serius memperhatikan faktor keselamatan penumpang. Tingginya kebutuhan warga untuk bepergian selama Natal dan Tahun Baru ini jangan sampai membuat pengemudi ataupun operator abai.
Oleh
ERIKA KURNIA/RHAMA PURNAJATI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi kembali mengingatkan pengemudi dan operator angkutan umum untuk memastikan faktor keamanan sebelum mengantar penumpang selama masa Natal dan Tahun Baru ini. Peristiwa kecelakaan maut yang menyebabkan 26 orang tewas di Pagar Alam, Sumatera Selatan, jangan sampai terulang.
Budi Karya menyampaikan belasungkawa atas terjadinya kecelakaan maut bus Sriwijaya BD 7031 AU di jurang tikungan Lematang, Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagar Alam, Senin (23/12/2019) pukul 23.00.
Dalam peristiwa itu, korban tewas sudah 26 orang dari total 38 orang penumpang, termasuk sopir. ”Saya turut berbelasungkawa,” ujarnya, saat meninjau kesiapan angkutan Natal dan Tahun Baru di Pelabuhan Merak, Banten, Selasa (24/12/2019).
Menurut Budi, peristiwa itu menjadi pelajaran penting bagi pelaku transportasi publik akan pentingnya keamanan. Tingginya kebutuhan warga untuk bepergian selama Natal dan Tahun Baru ini bisa membuat pengemudi ataupun pengoperasian transportasi mengabaikan faktor keamanan.
Karena itu, tuturnya, operator harus memastikan adanya pemeriksaan memadai sebelum kendaraan beroperasi. Kendaraan terlebih dahulu dinyatakan laik dan juga kesehatan pengemudinya dinyatakan baik.
Sebagaimana diketahui, bus Sriwijaya itu mengangkut 38 orang, termasuk sopir, dari Bengkulu menuju Palembang. Namun, dalam perjalanan, bus mengalami kecelakaan dan masuk ke dalam jurang Sungai Lematang yang terletak di Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagar Alam, Senin malam.
Dayu Wily dari bagian Humas Kantor SAR Palembang mengatakan, sampai saat ini jumlah korban tewas sudah 26 orang, sementara 12 orang lainnya selamat. ”Sampai saat ini proses evakuasi terus berlangsung untuk mencari korban yang ada di sekitar sungai,” katanya. Proses evakuasi melibatkan banyak instansi dari pihak terkait.
Kepala Polres Pagar Alam Ajun Komisaris Besar Dolly Gumara mengatakan, berdasarkan laporan dari penyedia bus, data penumpang yang masuk hanya 27 orang. Namun, di lokasi kejadian ada 38 orang. Dari jumlah itu, 26 orang meninggal, sementara 12 orang selamat. Ada kemungkinan bus mengangkut penumpang di tengah jalan sehingga jumlah penumpang melebihi daftar.