Permintaan Mulai Meningkat, Harga Cabai dan Bawang di Solo Naik
Menjelang Natal dan Tahun Baru, harga sejumlah bahan pangan di Kota Solo, Jawa Tengah, mulai naik. Kenaikan harga tertinggi terjadi pada komoditas cabai rawit merah dan bawang merah akibat lonjakan permintaan.
Oleh
ERWIN EDHI PRASETYA
·3 menit baca
SOLO, KOMPAS — Menjelang Natal dan Tahun Baru, harga sejumlah bahan pangan di Kota Solo, Jawa Tengah, mulai naik. Kenaikan harga tertinggi terjadi pada komoditas cabai rawit merah dan bawang merah akibat lonjakan permintaan. Untuk itu, pasokan komoditas mesti dijamin.
Berdasarkan pantauan di Pasar Gede, Solo, Rabu (18/12/2019), harga cabai rawit merah yang pada akhir November masih Rp 30.000 per kilogram kini dijual pedagang Rp 40.000 per kg. Adapun bawang merah juga terkerek naik secara bertahap dari awal Desember sekitar Rp 30.000 per kg, dan kini menjadi Rp 40.000 per kg. Cabai merah teropong juga naik dari Rp 20.000 per kg pada awal Desember menjadi Rp 25.000 per kg.
Komoditas lain yang harganya naik adalah bawang putih dari Rp 28.000 per kg menjadi Rp 30.000 per kg. Sementara itu, harga daging ayam stabil Rp 32.000 per kg. Demikian juga harga daging sapi stabil Rp 120.000 per kg.
”Harga bawang merah itu sudah naik cukup lama, sebulan lebih. Harga normalnya sekitar Rp 25.000 per kg,” kata Surtini (30), pedagang di Pasar Gede, Solo, Rabu.
Untuk memantau pergerakan harga bahan kebutuhan pokok, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Solo menerjunkan tim ke tiga pasar tradisional besar di Solo, yakni Pasar Gede, Pasar Legi, dan Pasar Nusukan. Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo mengatakan, kenaikan harga sejumlah bahan pangan tersebut masih dalam batas toleransi.
Menurut dia, kenaikan harga tersebut lebih dipengaruhi peningkatan permintaan masyarakat menjelang Natal dan Tahun Baru dan bukan karena berkurangnya pasokan.
”Berdasarkan pemantauan, stok semua bahan kebutuhan pokok masih mencukupi, tidak ada kekurangan stok. Pihak distributor siap memenuhi kebutuhan masyarakat,” katanya.
Stok semua bahan kebutuhan pokok masih mencukupi, tidak ada kekurangan stok. Pihak distributor siap memenuhi kebutuhan masyarakat.
Indra Raditya, anggota tim pemantauan harga bahan pokok Kementerian Perdagangan, mengatakan, pihaknya telah menerjunkan tim untuk memantau pergerakan harga-harga bahan kebutuhan pokok di 58 kabupaten/kota. Berdasarkan pemantauan itu, kenaikan harga bahan pokok, terutama bawang merah, bawang putih, dan cabai tidak hanya terjadi di Solo, tetapi juga sejumlah daerah lain.
”Ada beberapa komoditas harganya naik, tetapi kami anggap kenaikannya wajar, sepanjang pasokan supplier dan distributor lancar,” katanya.
Wakil Ketua TPID Solo Bambang Pramono memperkirakan, inflasi Solo sepanjang 2019 masih dalam kisaran target 3,5 persen dengan plus minus satu persen. ”Harapan kami, dengan upaya-upaya pengendalian harga, inflasi bisa di bawah 3 persen pada akhir 2019,” katanya.
Kepala Badan Pusat Statistik Solo Totok Tavirijanto mengatakan, kenaikan harga tiket transportasi umum menjelang Natal dan Tahun Baru perlu diwaspadai menyumbang kenaikan laju inflasi pada akhir tahun. Selain itu, juga kenaikan cukai rokok. ”Sekarang ini sudah ada pedagang yang mulai menaikkan harga rokok,” katanya.