Dinas Perhubungan Kota Surabaya, Jawa Timur, memastikan seluruh bus angkutan mudik Natal dan Tahun Baru 2020 yang keluar dari Terminal Bus Purabaya di Sidoarjo laik jalan. Jika tidak laik, bus wajib kembali ke garasi.
Oleh
IQBAL BASYARI
·3 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Dinas Perhubungan Kota Surabaya, Jawa Timur, memastikan seluruh bus angkutan mudik Natal dan Tahun Baru 2020 yang keluar dari Terminal Bus Purabaya di Sidoarjo laik jalan. Jika dalam pemeriksaan ditemukan tidak laik, bus diminta kembali ke garasi.
”Bus itu sama dengan transportasi umum lain seperti pesawat yang mengangkut manusia sehingga kondisi kelaikannya harus selalu diperhatikan. Kami ingin memastikan kondisi bus laik dan penumpang bisa selamat sampai tujuan,” kata Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Angkutan Dinas Perhubungan Kota Surabaya Budi Basuki, Selasa (17/12/2019), di Sidoarjo.
Oleh karena itu, pihaknya melakukan pengecekan kondisi bus yang akan berangkat dari Terminal Purabaya. Inspeksi keselamatan dilakukan terhadap seluruh bus, terutama yang akan digunakan pemudik. Bus yang dinilai laik jalan dipasangi stiker lolos inspeksi keselamatan.
Sejak dua pekan lalu, sebanyak 57 bus sudah diperiksa. Dari jumlah tersebut, enam bus dinyatakan tidak laik jalan. Bus tersebut ditilang dan diminta kembali ke garasi untuk perbaikan sebelum kembali mengangkut penumpang. Pemeriksaan akan dilakukan setiap hari terhadap seluruh bus di terminal tersebut.
Pengecekan bus meliputi aspek administrasi dan teknis. Dari sisi administrasi, sopir bus harus membawa dokumen pendukung, seperti buku uji dan buku trayek. Adapun dari segi teknis, pemeriksaan dilakukan antara lain pada bagian kaca, ban, rem, wiper, lampu, klakson, serta palu pemecah kaca darurat.
”Mayoritas bus yang tidak laik jalan karena kaca pecah dan ban tipis. Kalau tidak diganti, hal itu akan membahayakan penumpang, terutama sekarang mulai memasuki musim hujan,” tutur Budi.
Budi mengingatkan, seluruh perusahaan otobus diminta untuk memperhatikan kondisi kendaraan. Sebab, bus juga merupakan angkutan transportasi massal yang membawa banyak penumpang, seperti halnya pesawat dan kereta. Oleh sebab itu, pihak perusahaan tidak bisa sepenuhnya menyerahkan pemeriksaan bus kepada sopir karena perusahaan juga memiliki tanggung jawab memastikan keselamatan penumpang.
”Karena saat ini musim liburan sekolah, kami juga memberikan kesempatan kepada sekolah yang melakukan wisata agar melakukan inspeksi keselamatan kepada bus yang akan mereka gunakan,” ujarnya.
Salah satu sopir bus yang tidak lolos inspeksi keselamatan, Harianto, mengatakan, ban bus yang dikemudikannya gundul sehingga tak lolos uji kelaikan. Saat dicek, ketebalannya kurang dari 1 milimeter sehingga dianggap tidak lolos inspeksi keselamatan. Ia menuturkan, ban bus dijadwalkan diganti pekan depan.
”Busnya ditilang dan kami akan kembali ke garasi untuk melapor ke perusahaan. Ini juga sebagai langkah antisipasi pada bus-bus lainnya agar bisa beroperasi sesuai ketentuan,” ujar Harianto.
Sementara itu, pemudik yang menggunakan kapal laut dan tiba di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, akan diberikan fasilitas bus gratis ke beberapa daerah di Jatim. Bus tersebut akan mengantar pemudik dari Pelabuhan Tanjung Perak menuju Bojonegoro, Kediri, Ngawi, dan Madiun.
”Penumpang tidak perlu repot mendaftar karena bisa langsung menggunakan fasilitas bus yang sudah disediakan oleh Pelindo III di pelabuhan,” kata Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Doso Agung.
Selain di Pelabuhan Tanjung Perak, bus gratis juga disediakan untuk pemudik yang tiba di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, dengan tujuan Solo dan Yogyakarta. Kemudian, pemudik yang tiba di Pelabuhan Tenau, Nusa Tenggara Timur, juga akan diantar hingga ke Soe dan Kefamenanu.
”Pemudik yang akan diantar sampai kota tujuan diperkirakan ada 20.000 orang. Layanan ini menjadi bagian untuk meningkatkan kedekatan dengan masyarakat sebagai pengguna jasa pelabuhan,” ujar Doso.