Waspadai Daerah Rawan Pelemparan Batu di Lintas Sumatera
Pengguna jalan lintas Sumatera dan jalur tol di Lampung perlu mewaspadai delapan lokasi rawan pelemparan batu oleh orang tak bertanggungjawab. Terlebih, daerah rawan itu umumnya kawasan yang jauh dari permukiman warga.
Oleh
VINA OKTAVIA
·2 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS – Pengguna jalan lintas Sumatera dan jalur tol di Lampung perlu mewaspadai delapan lokasi rawan pelemparan batu oleh orang tak bertanggungjawab. Terlebih, daerah rawan itu umumnya kawasan yang jauh dari permukiman warga.
Berdasarkan data yang dihimpun Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah VI Bengkulu dan Lampung, pada Rabu (11/12/2019), delapan lokasi rawan pelemparan batu tersebar di Kabupaten Tulang Bawang, Lampung Timur, dan Lampung Selatan.
Daerah rawan tersebut, misalnya di Tulang Bawang, berada di jalan lintas timur Sumatera di Kecamatan Menggala dan Banjar Margo. Di Lampung Timur, daerah rawan terletak di Kota Sukadana dan Kecamatan Way Bungur. Sementara di Lampung Selatan, daerah rawan pelemparan batu berada di Kecamatan Sidomulyo.
Ketua Organisasi Angkutan Darat Provinsi Lampung I Ketut Pasek menuturkan, pihaknya sering menerima keluhan dari sejumlah sopir bus terkait teror pelemparan batu. Selain membuat kaca bus pecah, pelemparan batu juga dapat memicu kecelakaan yang membahayakan sopir dan penumpang.
Meski kerap terulang, jumlah kendaraan yang mendapat teror tidak diketahui secara pasti. Hal ini karena tidak ada pengemudi ataupun pemilik otobus maupun travel yang melapor pada polisi.
Selain membuat kaca bus pecah, pelemparan batu juga dapat memicu kecelakaan yang membahayakan sopir dan penumpang.
Kasus terakhir, sebuah bus antarkota antarprovinsi jurusan Lampung-Jakarta mendapat teror lemparan batu pada Minggu (8/12). Akibatnya, kaca bagian depan bus tersebut pecah. Untuk itu, pemerintah dan aparat diminta memperketat pengamanan agar perusakan itu tidak kembali terulang.
Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah VI Bengkulu dan Lampung Rahman Sujana mengatakan, selain di jalan lintas Sumatera, oknum juga menyasar kendaraan yang melintas di jalan tol. Pelaku biasanya melempar batu dari sisi jalan dan jembatan penyeberangan orang yang dibangun di atas jalan tol.
“Kami telah berkordinasi dengan berbagai pihak untuk mengantisipasi masalah ini, khususnya menjelang masa mudik Natal dan Tahun Baru,” kata Rahman.
Dia menegaskan, pihaknya telah meminta pengelola jalan tol untuk menambah fasilitas pengamanan di lokasi rawan pelemparan batu. Selain itu, polisi juga diminta memberikan perhatian khusus pada kasus tersebut.
Kepala Cabang Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar dari PT Hutama Karya Hanung Hanindito menjelaskan, pembangunan jembatan penyeberangan sudah sesuai aturan dengan dilengkapi jaring pengaman. Hal ini untuk mencegah masyarakat melempar batu atau barang tertentu dari atas jembatan.
Dalam waktu dekat, pihaknya akan menambah lampu di sejumlah jembatan penyeberangan yang rawan pelemparan batu. Ini agar situasi di sekitar lokasi lebih terang sehingga pengemudi bisa lebih waspada. Pihaknya juga telah berkordinasi dengan aparat kepolisian yang berpatroli di jalan tol.