Antisipasi 20 Titik Rawan Bencana di Jalur Selatan Jatim
Jelang angkutan Natal dan Tahun Baru, PT Kereta Api Daerah Operasi 9 Jember mengindentifikasi 20 titik rawan bencana. Mereka menyiapkan 154 petugas ekstra serta 273 personel keamanan bekerja sama dengan TNI-Polri.
Oleh
ANGGER PUTRANTO
·3 menit baca
KOMPAS/Humas PT KAI DAOP 9
Kepala PT KAI Daop 9 Jember, Joko Widagdo (kanan) memeriksa sistem perlintasan saat Inspeksi Lintas jelang angkutan Natal dan Tahun Baru di Banyuwangi, Selasa (10/12/2019). PT KAI Daop 9 mengidentifikasi 20 titik-titik rawan yang harus dijaga ekstra di sepanjang lintasan dari Bangil hingga Banyuwangi.
BANYUWANGI, KOMPAS – Jelang angkutan Natal dan Tahun Baru, PT Kereta Api Daerah Operasi 9 Jember mengindentifikasi 20 titik rawan bencana jalur kereta api di wilayah Jawa Timur bagian selatan. Mereka menyiapkan 154 petugas ekstra serta 273 personel keamanan bekerja sama dengan TNI-Polri.
Kepala PT KAI Daop 9 Jember, Joko Widagdo, Rabu (11/12/2019) mengatakan, pihaknya telah melakukan inspeksi jalur kereta selama sepekan terakhir. Hasilnya, didapati 13 titik rawan banjir, 4 titik rawan longsor, 1 titik rawan amblesan, 1 titik rawan tubuh baan labil, dan 1 titik rawan korosif. Selain itu terdapat pula 3 titik rawan kriminal.
Menurut Joko, inspeksi dilakukan di sepanjang lintasan kereta api dari Bangil hingga Banyuwangi. “Pengecekan dilakukan mulai dari kesiapan jalur, stasiun, pelayanan, hingga sumber daya manusia. Saya meminta seluruh pegawai PT KAI di Daop 9 untuk memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat selama masa angkutan Natal dan Tahun Baru,” ujar Joko.
Kepala PT KAI Daop 9 Jember, Joko Widagdo (kanan) memeriksa sistem perlintasan saat Inspeksi Lintas jelang angkutan Natal dan Tahun Baru di Banyuwangi, Selasa (10/12/2019). PT KAI Daop 9 mengidentifikasi 20 titik-titik rawan yang harus dijaga ekstra di sepanjang lintasan dari Bangil hingga Banyuwangi.
Joko mengatakan, pihaknya menyiagakan 28 petugas pemeriksa jalur ekstra, 96 petugas penjaga pintu perlintasan ekstra, 30 petugas posko daerah rawan ekstra, serta 273 personel keamanan yang bekerja sama dengan TNI-Polri.
“PT KAI Daop 9 juga menyediakan alat dan material yang ditempatkan tersebar di 6 titik diantara Banyuwangi hingga Bangil. Hal tersebut bertujuan jika dalam keadaan darurat, perbaikan dapat segera dilakukan,” tambahnya.
Manager Humas PT KAI Daop 9 Jember Mahendro Trang Bawono mengungkapkan, pihaknya tidak menyediakan penambahan rangkaian dan jadwal keberangkatan selama angkutan Natal dan Tahun Baru. Harga tiket juga tidak naik dari hari-hari biasa.
(Ilustrasi) Peserta turing vepa bersiap melanjutkan perjalanan dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa TImur, Senin (17/12/2018).
Sementara itu, PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (PT ASDP) Cabang Ketapang akan meningkatkan layanan untuk mencegah penumpukan penumpang di jalur Ketapang-Gilimanuk. General Manager PT ASDP cabang Ketapang Fahmi Alweni mengatakan pihaknya akan menambah sejumlah loket dan mengurangi waktu sandar agar tidak terjadi penumpukan penumpang di Pelabuhan Ketapang.
“Loket penumpang pejalan kaki kami tambah dari satu loket menjadi dua loket dan tiga vending machine. Sedangkan loket roda empat ditambah dari semula empat loket menjadi delapan loket. Loket roda dua juga ditambah dari semula dua loket menjadi delapan loket,” ujarnya.
PT ASDP juga akan menyingkat waktu sandar dari semula 32 menit per kapal menjadi 29 menit. Dengan demikian, 32 kapal yang beroperasi bisa melakukan masing-masing 10 perjalanan. Dampaknya, jumlah perjalanan akan meningkat dari hari biasa yang hanya 288 perjalanan per hari menjadi 320 perjalanan per hari.
PT ASDP memprediksi terjadi peningkatan jumlah penumpang dan kendaraan dibandingkan tahun lalu. Peningkatan beragam di setiap kategori penumpang dan kendaraan. Menurut Fahmi, dibandingkan tahun lalu, pihaknya memprediksi jumlah penumpang pejalan kaki naik 5 persen, sedangkan pengguna roda dua naik 1 persen. Namun pengguna roda 4 atau lebih, diperkirakan bisa naik hingga 7 persen.
"Ini karena animo masyarakat melakukan perjalanan melalui jalan Tol Trans Jawa yang sudah tembus hingga Probolinggo Timur,” ungkapnya
Tahun ini, penumpang pejalan kaki diprediksi mencapai 933.417 orang, lebih tinggi dibanding tahun lalu 888.969 orang. Adapun pengguna roda dua meningkat dari 75.067 unit menjadi 75.867 unit dan pengguna roda empat naik dari 87.342 unit menjadi 93.455 unit.