Otoritas kapal laut dan penyeberangan di Maluku, Papua, dan Bakauheni menjamin kesiapan armada kapal pada musim libur Natal dan Tahun Baru 2020.
Oleh
·3 menit baca
AMBON, KOMPAS —Otoritas kapal laut dan penyeberangan di Maluku, Papua, dan Bakauheni menjamin kesiapan armada kapal pada musim libur Natal dan Tahun Baru 2020. Selain menambah jumlah armada, kapal-kapal cadangan juga disiapkan.
Di Maluku, PT Pelni Cabang Ambon menjamin mudik jalur laut dari Ambon lancar. Sepuluh kapal Pelni akan melayani tujuan luar Pulau Maluku, sedangkan tujuh kapal perintis Sabuk Nusantara melayani mobilitas di dalam Maluku. ”Kapal cadangan milik Kementerian Perhubungan juga disiagakan di Ambon,” kata Kepala PT Pelni Cabang Ambon Rudi Penturi di Ambon, Jumat (6/12/2019).
Kemarin, di kantor Pelni Cabang Ambon, warga berbondong-bondong melihat jadwal keberangkatan kapal. Banyak pemudik di wilayah Maluku memilih menggunakan layanan mudik gratis Dinas Perhubungan Provinsi Maluku. Mudik gratis menggunakan kapal perintis diperkirakan diikuti sekitar 2.000 orang.
”Kami senang sekali. Kapal siap dan ada mudik gratis. Kami berharap berjalan lancar,” kata Oyang (30), warga Pulau Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya.
Menurut Manajer Operasi PT Pelni Cabang Ambon Robi Munardi, lonjakan penumpang kapal laut naik 3 persen dibandingkan tahun 2018 sebanyak 56.773. ”Ini lebih karena harga tiket pesawat masih tinggi,” ujarnya.
Di Papua, PT Pelni menyiapkan enam kapal arus mudik Natal dan Tahun Baru dari Pelabuhan Jayapura. Sekitar 15.000 pemudik diperkirakan akan keluar Jayapura. Enam kapal itu melayani sejumlah rute di wilayah Papua dan provinsi lain. Misalnya rute ke Manokwari, Sorong, Biak Numfor, Ambon, Makassar, Jakarta, dan Surabaya.
”Puncak arus mudik diperkirakan 21 hingga 22 Desember. Saat ini, arus mudik di Pelabuhan Jayapura masih sedikit,” kata Kepala PT Pelni Cabang Jayapura Harianto Sembiring.
Bakauheni-Merak
Di Bandar Lampung, PT ASDP Indonesia Ferry Persero Cabang Bakauheni menyiapkan 65 kapal untuk mudik Natal dan Tahun Baru 2019. Mengantisipasi kepadatan di loket pembelian tiket, pengelola menyiapkan mesin pembelian tiket nontunai.
Saifulahil M Harahap dari Humas PT ASDP Bakauheni mengatakan, sebanyak 30-34 kapal akan beroperasi setiap hari. Pihaknya akan memprioritaskan pengoperasian kapal besar agar jumlah pemudik yang terangkut lebih dari 1.000 penumpang untuk sekali pelayaran. Kapal besar juga diprediksi mampu mengangkut sekitar 350 mobil.
”Kapal juga diminta segera berlayar jika penumpang sudah penuh tanpa menunggu waktu berlabuh di dermaga habis,” kata Saiful.
Faktor cuaca menjadi perhatian. ASDP Bakauheni menyiapkan satu kapal tunda dan selalu berkoordinasi dengan BMKG dan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP).
Di Ambon, pemudik juga diingatkan agar tidak memaksa berlayar apabila terjadi gelombang tinggi. Kapal perintis di Maluku yang hampir semuanya di bawah 2.000 gros ton akan dilarang berlayar jika gelombang di atas 2 meter.
Di Papua, otoritas pelabuhan akan menerapkan sistem buka tutup. ”Jika tinggi gelombang di atas 4 meter, kami akan menunda kapal seperti Pelni berlayar hingga cuaca membaik,” kata Kepala KSOP Jayapura Ferra J Alfaris.