”Kampus Sehat” Diminta Jadi Pelopor Perilaku Hidup Sehat
Perguruan tinggi yang telah dicanangkan sebagai ”Kampus Sehat” diminta menjadi pelopor dan contoh penerapan perilaku hidup sehat. Untuk itu, sivitas akademika didorong mengubah perilaku ke arah hidup sehat.
Oleh
ERWIN EDHI PRASETYA
·2 menit baca
SOLO, KOMPAS — Perguruan tinggi yang telah dicanangkan sebagai ”Kampus Sehat” diminta menjadi pelopor dan contoh penerapan perilaku hidup sehat. Untuk itu, sivitas akademika didorong mengubah perilaku ke arah hidup sehat untuk meningkatkan kualitas hidup manusia.
Sebanyak empat perguruan tinggi negeri dan swasta telah dicanangkan sebagai Kampus Sehat. Kampus itu adalah Universitas Indonesia, Universitas Andalas, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, dan Universitas Sebelas Maret (UNS).
”Kampus Sehat bukan hanya slogan. Kampus Sehat pada dasarnya upaya mengubah perilaku ke arah hidup yang lebih sehat,” ujar Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono saat pencanangan UNS sebagai Kampus Sehat di Solo, Jumat (29/11/2019).
Anung mengatakan, upaya konkret yang bisa dilakukan antara lain membuat kawasan-kawasan bebas asap rokok hingga pelarangan merokok di area kampus. Selain itu, bisa juga dilakukan dengan menyediakan makanan sehat dan penyajian yang higiensis dalam acara kampus.
Pihak universitas juga bisa memberlakukan kebijakan car free day atau hari bebas kendaraan bermotor pada hari tertentu. Sivitas akademika disarankan bersepeda dan berjalan kaki di dalam kampus. Upaya-upaya tersebut diharapkan bisa menekan penyakit tidak menular.
Anung menambahkan, dalam aktivitas perkuliahan, setiap 3-4 jam perlu diselingi dengan peregangan otot selama 3-4 menit. Selain itu, sivitas akademika juga diharapkan memeriksakan kesehatan secara berkala.
”Pemeriksaan bisa dilakukan enam bulan sekali untuk memastikan semuanya tetap sehat. Kita ketahui, sepertiga penderita hipertensi saat ini awalnya tanpa keluhan. Sekitar 40 persen penderita diabetes juga tanpa keluhan, tetapi gula darahnya tinggi setelah diperiksa,” katanya.
Pemeriksaan bisa dilakukan enam bulan sekali untuk memastikan semuanya tetap sehat. Kita ketahui, sepertiga penderita hipertensi saat ini awalnya tanpa keluhan. Sekitar 40 persen penderita diabetes juga tanpa keluhan, tetapi gula darahnya tinggi setelah diperiksa.
Rektor UNS Jamal Wiwoho mengatakan, untuk mewujudkan Kampus Sehat, pihaknya telah menyusun program CERDIK, yaitu cek kesehatan, enyahkan asap rokok, rajin aktivitas fisik, diet seimbang, istirahat cukup, dan kelola stres. Cek kesehatan rutin dilakukan bagi pimpinan universitas. Calon pimpinan universitas juga harus lolos tes kesehatan.
Selain itu, UNS juga akan memberlakukan aturan larangan merokok di dalam kampus. Namun, larangan itu akan dilakukan secara perlahan dan bertahap. Saat ini, larangan merokok baru diterapkan di area Fakultas Kedokteran dan akan dikembangkan di fakultas-fakultas lain. Kantin-kantin juga diimbau tidak menjual rokok secara terbuka.
”Ke depan kami harus memberikan peringatan, utamanya adalah kantin-kantin yang ada di kampus ini. Pelan-pelan, ini sesuatu yang tidak mudah untuk menghilangkan (rokok), tetapi kami akan memberikan imbauan kepada kantin-kantin agar pelan-pelan bisa mengurangi,” tuturnya.