Atap Stadion Arcamanik Bandung Roboh akibat Angin Ribut
Hujan deras disertai angin ribut di Kota Bandung bagian timur, Sabtu (9/11/2019), mengakibatkan sebagian atap Stadion Arcamanik roboh. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Oleh
machradin wahyudi ritonga
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Hujan deras disertai angin ribut di Kota Bandung bagian timur, Sabtu (9/11/2019), mengakibatkan sebagian atap Stadion Arcamanik roboh. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Pemerintah daerah akan mengevaluasi kerugian bangunan tersebut.
Angin kencang menyebabkan sebagian besar atap tribune timur sepanjang lebih dari 100 meter terempas ke bagian luar stadion. Material atap dan kerangka besi berserakan di bagian timur dan mengganggu jalur masuk ke dalam stadion. Garis pengaman terpasang untuk membatasi warga yang masuk ke dalam lokasi.
Teguh Yoswara (30), pelatih perkusi dari Marching Band Gita Pakuan, sedang berlatih bersama tiga muridnya di bagian timur stadion saat kejadian berlangsung. Ia menuturkan, kawasan stadion diguyur hujan deras sejak pukul 14.00. Awalnya mereka tidak khawatir karena hujan deras saat siang hingga sore adalah hal yang biasa di Kota Bandung pada awal musim hujan.
Kurang dari 30 menit kemudian, angin kencang melanda daerah tersebut. Angin yang datang dari arah selatan menuju utara ini ternyata semakin kencang dan menyebabkan sebagian atap tribune timur stadion merekah dan roboh ke arah luar stadion.
Atap tersebut, lanjut Teguh, roboh hampir bersamaan dengan waktu kurang dari lima detik. Reruntuhan ini berjarak kurang dari 10 meter dari tempat mereka berdiri. Akibatnya, mereka pun lari ke bagian dalam stadion untuk menyelamatkan diri.
”Atapnya roboh seusai azan Ashar. Semua berlangsung cepat, tetapi tidak bersamaan. Awalnya yang roboh di bagian selatan, lalu menjalar ke utara. Kami panik dan masuk ke dalam stadion, beruntung, semuanya selamat,” ujar Teguh.
Reruntuhan tersebut juga menimpa dua lapangan latihan voli pantai sehingga tidak bisa dipergunakan sampai material atap dipindahkan. Namun, bagian dalam stadion berupa lintasan lari dan lapangan bola tidak tertutupi reruntuhan sehingga masih bisa digunakan. Setelah kejadian sekitar pukul 17.00, beberapa atlet masih menggunakan lapangan tersebut tanpa gangguan.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Jabar Engkus Sutisna menuturkan, stadion yang dibangun tahun 2013 ini sejatinya masih bisa dipergunakan. Selain itu, tidak ada korban jiwa ataupun laporan korban luka dalam kejadian ini. Dia berujar, koordinasi dengan instansi terkait seperti bagian pekerjaan umum dan penanggulangan bencana akan dilakukan untuk mengevaluasi fasilitas tersebut.
Engkus menyebutkan, kerugian masih belum dihitung dan saat ini pihaknya fokus melakukan pembersihan. ”Material atap tidak ada yang masuk ke dalam lintasan. Jadi, kegiatan latihan hari ini tidak ada masalah. Tapi kami tetap menunggu arahan dari instansi yang memiliki kapasitas untuk mengevaluasi infrastruktur ini,” ujarnya.
Atapnya roboh seusai azan Ashar. Semua berlangsung cepat, tetapi tidak bersamaan. Awalnya yang roboh di bagian selatan, lalu menjalar ke utara. Kami panik dan masuk ke dalam stadion, beruntung, semuanya selamat.
Engkus menyatakan, kejadian tersebut tidak akan mengganggu pusat aktivitas olahraga dalam naungan Pemerintah Provinsi Jabar ini. Apalagi, stadion ini akan menjadi area pembukaan Pekan Olahraga dan Seni Antar-Pondok Pesantren Tingkat Nasional (Pospenas) VIII di Bandung yang direncanakan berlangsung Senin (25/11/2019).
”Hingga saat ini tidak ada masalah dan pembukaan masih bisa dilaksanakan. Jika stadion tidak memungkinkan, pembukaan bisa saja dilaksanakan di gedung Youth Center Sport Arcamanik,” ujarnya.