Kebakaran hutan di kawasan Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, dinyatakan padam, Sabtu (26/10/2019) malam. Jalur pendakian untuk sementara masih ditutup.
Oleh
ERWIN EDHI PRASETYA
·2 menit baca
KARANGANYAR, KOMPAS — Kebakaran hutan di kawasan Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, dinyatakan padam, Sabtu (26/10/2019) malam. Kendati demikian, jalur pendakian untuk sementara masih ditutup.
”Malam ini, kebakaran sudah dinyatakan padam. Besok pagi tim akan melakukan penyisiran untuk lebih memastikan bahwa titik-titik api sudah tidak ada,” kata Administratur Perum Perhutani, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Surakarta Sugi Purwanta, Sabtu (26/10/2019) malam, di Solo, Jawa Tengah.
Kebakaran terjadi sejak Senin (21/10/2019) di kawasan Nglerak, Kecamatan Ngargoyoso dan Tambak, Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar. Api membakar rumput, semak belukar, dan pepohonan.
Bupati Karanganyar Juliyatmono mengatakan, luas lahan yang terbakar di dua lokasi tersebut diperkirakan mencapai sekitar 30 hektar. ”Ada ratusan sukarelawan yang dilibatkan untuk memadamkan kebakaran di Gunung Lawu,” katanya.
Juliyatmono mengatakan, unsur-unsur yang dilibatkan untuk memadamkan kebakaran antara lain Perhutani, sukarelawan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Karanganyar, TNI, dan Polri. Lokasi yang terjal sempat menyulitkan upaya pemadaman sehingga api merembet hingga menghanguskan sekitar 30 hektar lahan. ”Api sudah bisa dilokalisir,” ujarnya di Karanganyar, Sabtu.
Menurut Juliyatmono, kebakaran hutan di kawasan Gunung Lawu itu diduga akibat aktivitas pembuatan arang secara ilegal. Percikan api dari pembuatan arang menyambar tanaman kering hingga akhirnya mengakibatkan kebakaran meluas. ”Mereka itu membuat arang sembunyi-sembunyi di lereng gunung, di atas wilayah Ngargoyoso, jauh dari permukiman warga,” katanya.
Juliyatmono menambahkan, Pemerintah Kabupaten Karanganyar akan melakukan pendekatan kepada warga yang masih beraktivitas membuat arang agar mau beralih mata pencarian. Pasalnya, pembuatan arang secara sembunyi-sembunyi di lereng Gunung Lawu berbahaya karena bisa mengakibatkan kebakaran hutan. Apalagi, kebakaran di lereng Gunung Lawu bukan pertama kali terjadi.
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Karanganyar Titis Sri Jawoto mengatakan, semua jalur pendakian Gunung Lawu, di Karanganyar, baik jalur Cetho maupun Cemoro Kandang, masih ditutup. Penutupan jalur pendakian itu diberlakukan sejak Senin (21/10/2019).
Hal itu untuk memastikan keselamatan para pendaki meski titik api jauh dari jalur pendakian Cemoro Kandang. ”Penutupan dilakukan sampai kondisi benar-benar aman. Jika kebakaran sudah padam, akan kami buka kembali,” ujarnya.