Pilkada Medan Diluncurkan, Peningkatan Partisipasi Pemilih Jadi Tantangan Terbesar
Pelaksanaan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan 2020 diluncurkan di Merdeka Walk, Medan, Sumatera Utara, Selasa (22/10/2019) malam.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Pelaksanaan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan 2020 diluncurkan di Merdeka Walk, Medan, Sumatera Utara, Selasa (22/10/2019) malam. Partisipasi pemilih yang anjlok hingga 25,36 persen pada Pilkada Medan 2015 diharapkan bisa meningkat minimal 50 persen. Partai politik pun diajak mencalonkan peserta pemilu yang berkualitas.
”Jika memberikan pelatihan kepada komisioner KPU di daerah, saya selalu ingatkan agar jangan seperti Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan 2015 yang partisipasi pemilihnya sangat rendah. Untuk Pilkada 2020 ini, partisipasi harus bisa ditingkatkan,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum Arief Budiman, di Medan.
Arief mengatakan, sejak pemilihan langsung kepala daerah digelar di Kota Medan pada 2005, partisipasi pemilih selalu di bawah 50 persen dengan tren menurun setiap pilkada. Pada Pilkada 2005, partisipasi pemilih di Kota Medan hanya 48 persen. Partisipasi itu lalu turun pada tahun 2010 menjadi 38,3 persen dan menjadi 25,36 persen pada 2015.
Menurut Arief, rendahnya partisipasi pemilih dalam Pilkada Kota Medan turut dipengaruhi faktor penyelenggaraan, seperti kepercayaan publik terhadap penyelenggara, integritas penyelenggara, dan profesionalitas penyelenggara. Untuk meningkatkan kepercayaan publik, kata Arief, penyelenggara pemilu harus bersikap transparan.
”Tahapan pilkada mulai dari awal sampai akhir harus diketahui publik secara jelas. Mulai dari anggaran, data pemilih, hingga hasil pemungutan suara,” kata Arief.
Ketua KPU Provinsi Sumut Herdensi Adnin mengatakan, selain faktor penyelenggara, partisipasi pemilih juga sangat dipengaruhi oleh kualitas peserta pemilu yang dicalonkan partai politik ataupun jalur perseorangan. ”Karena itu, peran partai politik dalam meningkatkan partisipasi pemilih sangat penting,” katanya.
Ketua KPU Medan Agussyah Damanik mengatakan, sebagai penyelenggara, pihaknya telah siap dalam tiga hal pokok, yakni anggaran, sumber daya manusia, dan koordinasi dengan instansi terkait. KPU Medan pun telah menandatangani naskah perjanjian hibah daerah (NPHD) dengan Pemkot Medan. Pemkot Medan berkomitmen mendukung anggaran pilkada sebesar Rp 69 miliar.
Dari sisi sumber daya manusia, KPU Medan menyatakan siap merekrut penyelenggara di tingkat kecamatan, kelurahan, hingga tempat pemungutan suara. ”Kami pun telah melakukan rapat koordinasi dengan sejumlah instansi terkait,” kata Agussyah.
Agussyah mengatakan, Pilkada Kota Medan 2020 akan dilakukan serentak dengan kota lain. Pemungutan suara akan dilaksanakan pada 23 September.
Sekretaris Daerah Kota Medan Wirya Al Rahman mengatakan, Pemerintah Kota Medan mendukung penyelenggaraan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan. Karena itu, Pemkot Medan pun telah menandatangani NPHD dengan KPU.
Wirya mengingatkan, salah satu kerawanan dalam setiap pemilu di Medan adalah proses penghitungan suara. ”Kita bisa berkaca pada Pilpres dan Pileg 2019. Ada beberapa kendala dalam proses penghitungan suara,” ujarnya.
Kita bisa berkaca pada Pilpres dan Pileg 2019. Ada beberapa kendala dalam proses penghitungan suara.
Wirya pun mengajak semua pihak agar berkontribusi untuk menyukseskan Pilkada Kota Medan 2020 mulai dari tahap awal sampai akhir. Ia juga meminta agar semua aparatur sipil negara di lingkungan Pemkot Medan tetap bersikap netral.