Situasi di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur semakin membaik pasca bentrok dua kelompok pemuda yang berujung aksi pembakaran rumah dan pelabuhan perahu kelotok.
Oleh
SUCIPTO
·3 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS - Situasi di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur semakin membaik pasca bentrok dua kelompok pemuda yang berujung aksi pembakaran rumah dan pelabuhan perahu kelotok. Beberapa korban mulai kembali ke rumah yang masih bisa ditinggali. Sambil mengatur proses mediasi lanjutan, tokoh masyarakat dan pemerintah mengajak semua kalangan mengembalikan perdamaian di Penajam.
Aksi pembakaran pelabuhan perahu kelotok dan rumah warga pada Rabu lalu diduga akibat bentrok dua kelompok pemuda. Bentrokan itu membuat satu korban luka dan satu korban meninggal dunia.
Tiga hari setelah kejadian itu, aktivitas di sekitar pelabuhan kelotok sudah mulai kembali, Sabtu (19/10/2019). Beberapa tempat penitipan kendaraan sudah mulai buka dari yang sebelumnya tutup semua. Begitu pula dengan warung kelontong dan rumah makan. Polisi dan TNI berjaga di pelabuhan, jalan raya, serta di berbagai pintu masuk ke Penajam Paser Utara.
Jembatan dan loket tiket pelabuhan kelotok yang terbakar sudah dibersihkan. Namun, penyeberangan Balikpapan-Penajam Paser Utara dengan perahu kelotok belum berjalan. Jika membawa motor, warga beralih ke kapal feri. Jika tanpa kendaraan, beberapa orang menggunakan perahu cepat.
Kondisi yang membaik membuat warga yang rumahnya masih bisa ditinggali mulai pulang. Puluhan warga Gang Buaya, sekitar 300 meter dari pelabuhan, sudah kembali ke rumah masing-masing.
"Beberapa warga yang tidak memiliki keluarga di sekitar Penajam juga mulai berkumpul di Mes Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Penajam. Total korban rumah terbakar yang berada di mes saat ini 129 orang," kata Koordinator Pusat Pengendalian Operasional BPBD Penajam Paser Utara Indiri Amanda.
Setelah dimutakhirkan, BPBD mencatat, sebanyak 74 bangunan termasuk sekolah terbakar dan tak bisa dihuni. Keluarga yang mengungsi berjumlah 88 keluarga. Sebagian mengungsi ke rumah kerabat di Balikpapan. Tidak ada korban jiwa dalam aksi pembakaran ini.
Situasi sudah tenang dan kami berjaga di banyak titik. Kami imbau, masyarakat tidak perlu cemas, kata Ade Yaya
Selain itu, terdapat pula 17 warung yang terbakar di dekat pelabuhan kelotok. Adapun kendaraan yang terbakar sebanyak 11 sepeda motor dan 3 mobil yang terparkir di tempat penitipan serta rumah warga.
Pendataan terperinci dan jumlah kerugian masih dihitung oleh BPBD, TNI, dan Polisi. Pembersihan puing rumah yang terbakar juga masih dilakukan oleh TNI, Polisi, dan warga.
Pemulihan
Terdapat puluhan anak-anak yang berada di tempat pengungsian. Mereka mendapat pendampingan pemulihan trauma dari Palang Merah Indonesia dan kepolisian.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Kaltim Komisaris Besar Polisi Ade Yaya Suryana mengatakan, pemulihan trauma diberikan kepada korban perempuan dan anak-anak. Itu dilakukan agar trauma yang dialami perlahan hilang dengan berkegiatan bersama-sama.
Anak-anak diharapkan bisa kembali bergaul dan bersekolah tanpa rasa takut setelah kejadian itu. Pendampingan konseling juga dilakukan kepada para orang dewasa jika mengalami trauma. Itu akan dilakukan selama para pengungsi belum mendapatkan tempat tinggal yang baru, selagi pemerintah masih mencari solusinya.
Terkait dengan penegakkan hukum adat, akan kami fasilitasi dan mengkomunikasikannya dengan pihak-pihak terkait, kata Abdul Gafur Mas\'ud.
Untuk menjaga berbagai kemungkinan tak diinginkan, TNI dan Polri melakukan patroli skala besar di setiap sudut Penajam Paser Utara. Penjagaan dilakukan 24 jam di banyak titik, khususnya di pintu masuk ke Penajam Paser Utara.
"Situasi sudah tenang dan kami berjaga di banyak titik. Kami imbau, masyarakat tidak perlu cemas," katanya.
Pemkab Penajam Paser Utara telah melaksanakan rapat tertutup para tokoh adat Kalimantan Timur dan keluarga korban. Keinginan dan harapan keluarga korban sudah ditampung dan sepakat untuk mengawal proses hukum kepada tiga orang tersangka pembunuhan yang sudah diamankan Polres Penajam Paser Utara.
"Terkait dengan penegakkan hukum adat, akan kami fasilitasi dan mengkomunikasikannya dengan pihak-pihak terkait," kata Bupati Penajam Paser Utara, Abdul Gafur Mas\'ud.
Ketua Lembaga Adat Paser Penajam Paser Utara, Musa, berharap kondisi akan terus membaik, termasuk pembenahan pelabuhan dan rumah warga yang terbakar. Ia berharap semua pihak mengambil pelajaran atas peristiwa yang sudah terjadi.
"Penajam Paser Utara adalah Indonesia mini karena semua suku ada di sini. Jika ada persoalan kelak, mari kita selesaikan dengan baik. Kekerasan tidak akan menyelesaikan persoalan," katanya.