Kebanyakan Warga Jabar yang Kembali dari Wamena Pedagang Keliling
Sebanyak 71 warga Jawa Barat yang tinggal di Wamena, Papua dipulangkan ke daerah asalnya, Rabu (9/10/2019). Pemulangan ini dilakukan pascakerusuhan akhir September sebelumnya. Kebanyakan warga adalah pedagang keliling.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS – Sebanyak 71 warga Jawa Barat yang tinggal di Wamena, Papua dipulangkan ke daerah asalnya, Rabu (9/10/2019). Pemulangan ini dilakukan pascakerusuhan akhir September sebelumnya. Kebanyakan warga yang dipulangkan dari Wamena yakni pedagang keliling.
Menurut informasi terakhir dari Paguyuban Sunda Ngumbara Provinsi Papua, warga asal Jawa Barat yang masih tinggal di Wamena sekitar 154 jiwa. Ketua Paguyuban Sunda Ngumbara Provinsi Papua M Irianto Pawika menyebut, warga tersebut memilih bertahan karena merasa aman dan memiliki aset yang harus dijaga di Papua.
Irianto memaparkan, warga yang diprioritaskan kembali ke Jawa Barat, sebagian besar merasa trauma dan terancam akibat kerusuhan. Mereka kebanyakan pedagang keliling. Setelah dipulangkan ke daerah asal, dia berharap warga bisa memulihkan kondisi psikologis dan selanjutnya mau kembali ke Papua.
“Hampir 65 persen warga Jawa Barat yang tinggal di Papua adalah pedagang. Kalau yang masih memilih tinggal biasanya punya toko sendiri dan jauh dari kerusuhan. Yang kami prioritaskan adalah pedagang keliling ini, karena mereka berisiko diserang. Kalau berdiam, mereka tidak mendapatkan penghasilan,” ujarnya.
Yuliani Rahmawati (38), warga Kabupaten Bogor yang merantau di Jayawijaya, Kabupaten Wamena, memilih kembali ke kampung halamannya karena merasa wilayah tempat tinggalnya tidak aman. Beruntung, dia bersuami warga asli Wamena sehingga tidak merasakan intimidasi saat kerusuhan terjadi.
“Rumah saya agak jauh dari Pasar Sinakma. Tetapi, asap kerusuhan itu sampai terlihat di rumah. Saya setiap hari diantar oleh suami kalau berbelanja ke pasar biar merasa aman. Mendengar tawaran pulang, saya ikut. Biar anak-anak aman,” ujarnya.
Yuliani membawa dua putrinya yang masih belia, Katniss Wenda (3) dan Kayla Wenda (1). Suaminya, Kantius Wenda (29), berencana ikut pindah ke Jawa Barat minggu depan. “Saya ajak suami pulang ke rumah. Dari pemerintah, waktu diberikan satu bulan. Nanti rencananya pulang bersama-sama lagi,” katanya.
Warga Jabar yang pulang dari Wamena dikumpulkan di Gedung Pakuan, Kota Bandung. Mereka tampak gembira. Sebagian mengabadikan kebersamaan bersama keluarga dan relawan, sedangkan sebagian lainnya bercengkerama dengan keluarga.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menerima kedatangan warga di Gedung Pakuan, Bandung, sekitar pukul 20.00. Melalui sambutannya, Kamil berharap warga Jawa Barat tetap mau kembali beraktivitas di Wamena saat keadaan mulai kondusif. Namun, bagi warga yang memilih untuk tetap di Jawa Barat, pemerintah memfasilitasi mereka.
“Pertumbuhan ekonomi Jabar sedang melejit, di atas 5 persen. Warga yang ingin berkarya di sini, kami sediakan kredit mesra yang ramah. Semua warga punya kesempatan di sini. Tetapi saya berharap, warga tidak takut kembali ke Papua. Wamena itu rumah kita bersama,” ujarnya.