Kualitas udara di Batam, Kepulauan Riau, membaik setelah hujan mengguyur selama tiga jam, Rabu (25/9/2019). Indeks standar pencemar udara menunjukkan konsentrasi PM 10 tidak lebih dari 60 mikrogram per meter kubik.
Oleh
PANDU WIYOGA
·3 menit baca
BATAM, KOMPAS – Kualitas udara di Batam, Kepulauan Riau, membaik setelah hujan mengguyur selama tiga jam, Rabu (25/9/2019). Indeks standar pencemar udara menunjukkan konsentrasi PM 10 tidak lebih dari 60 mikrogram per meter kubik pada hari ini. Warga mulai beraktivitas tanpa menggunakan masker.
Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Hang Nadim Suratman mengatakan, hujan deras yang hari ini turun di sebagian wilayah Kepri disebabkan sirkulasi siklonik di perairan barat Aceh. Diperkirakan hingga dua hari ke depan hujan masih akan mengguyur wilayah Sumatera dan Kalimantan.
Berangsur normalnya kualitas udara tersebut disambut gembira warga Batam yang lebih kurang selama dua minggu terakhir aktivitasnya terganggu akibat kabut asap. Kualitas udara hari ini merupakan yang paling baik sejak pertama kali asap masuk ke wilayah Kepri pada Selasa (10/9). Konsentrasi PM 10 di Batam pernah mencapai 226 mikrogram per meter kubik pada titik tertinggi, Kamis (19/9).
“Semoga hujan juga turun di Sumatera dan Kalimantan supaya apinya cepat mati. Kami yang di sini saja sesak napas apalagi mereka yang di sana pasti jauh lebih parah,” kata salah satu warga, Ani (47).
Ia merasa kabut asap sangat mengganggu aktivits warga. Udara yang menjadi kebutuhan semua orang tercemar karena kebakaran hutan dan lahan di Sumatera dan Kalimantan tak kunjung berhasil dipadamkan. Daerah bahkan negara lain pada akhirnya juga harus ikut menanggung dampaknya.
“Sudah lama saya berdoa biar turun hujan. Soalnya enggak tahan kalau ada asap terus, rasanya jadi kaya terkurung di dapur,” ujar Ani.
Kalau ada asap terus, rasanya jadi kaya terkurung di dapur. (Ani)
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi, kualitas udara hari ini berada di level normal sama seperti sebelum kabut asap datang. Sejak pagi, konsentrasi PM 10 berada sekitar 50 mikrogram per meter kubik. Kondisi ini memungkinkan warga untuk dapat kembali beraktivitas normal.
Meskipun begitu, ia tetap mengimbau warga untuk tetap waspada dan membawa masker. Kemungkinan kabut asap kembali masuk ke Batam tetap masih ada. Letak Kepri yang berada di antara Sumatera dan Kalimantan membuat daerah tersebut selama ini rawan terpapar asap dari dua arah secara bersamaan.
“Hari ini (kualitas udara) baik, tetapi besok belum tentu. Semuanya kan tergantung arah angin. Jadi lebih baik tetap waspada,” kata Didi.
Sementara itu, Kepala Stasiun Meteorologi Tarempa Dudi Juhandinata mengatakan, hujan juga turun di Anambas. Kabut asap yang belakangan mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Letung sudah berkurang. Jarak pandang yang sebelumnya berkisar 500 meter, saat ini menjadi lebih dari 3.000 meter.
“Hujan masih turun sampai sore ini. Kondisi udara sudah jauh membaik. Semoga masih akan turun hujan lagi supaya kabut asap betul-betul hilang,” kata Judi.