Lokasi Kecelakaan di Lampung Teridentifikasi ”Blackspot”
Lokasi kecelakaan di Kilometer 229 Jalan Lintas Tengah Sumatera, Kabupaten Way Kanan, Lampung, Senin (16/9/2019), teridentifikasi sebagai kawasan ”blackspot” atau rawan terjadi kecelakaan.
Oleh
VINA OKTAVIA
·2 menit baca
WAY KANAN, KOMPAS — Lokasi kecelakaan di Kilometer 229 Jalan Lintas Tengah Sumatera, Kabupaten Way Kanan, Lampung, Senin (16/9/2019), teridentifikasi sebagai kawasan blackspot atau rawan terjadi kecelakaan. Bakal ada perbaikan infrastruktur di kawasan ini untuk mencegah kejadian sama terulang lagi.
Sebelumnya, kecelakaan antara bus dan truk tangki minyak sawit terjadi pada Senin, pukul 14.45. Kecelakaan bermula saat bus Rosalia Indah AD 1666 CE melaju kencang dari arah Bandar Lampung menuju Palembang.
Sesampainya di Km 229, bus mengambil jalur kanan di jalan aspal yang kondisinya menikung tajam dan menanjak. Kecepatan yang terlalu tinggi membuat bus hilang kendali dan terguling di tengah jalan. Pada saat bersamaan, dari arah berlawanan datang truk tangki BE 9291 YJ. Tabrakan kedua kendaraan pun tak terhindarkan.
Pada Selasa, tim dari aparat Polres Way Kanan dan Traffic Accident Analysis (TAA) dari Direktorat Lalu Lintas Polda Lampung melakukan olah tempat kejadian. Tim TAA menggunakan metode pemindaian tiga dimensi untuk menganalisis kondisi jalan dan lingkungan di sekitarnya.
Berdasarkan temuan di lokasi, titik kecelakaan ada di daerah blackspot. Blackspot adalah suatu titik atau area yang menunjukkan bahwa daerah tersebut merupakan derah rawan kecelakaan.
Selain kondisi jalan yang menanjak tajam dan menikung, di lokasi juga minim marka jalan. Selain itu, rambu-rambu lalu lintas juga terbatas. ”Ini menjadi catatan kami agar ke depan dapat dilakukan perbaikan,” ujar Kepala Bidang Humas Polda Lampung Komisaris Besar Zahwani Pandra Arsyad, Selasa (17/8/2019), saat ditemui di Bandar Lampung.
Sementara itu, jumlah korban luka dalam kecelakaan ini dilaporkan bertambah. Dari sebelumnya 24 orang menjadi 30 orang. Mereka masih dirawat di puskesmas dan rumah sakit terdekat.
”Total korban 38 orang. Sebanyak 8 orang meninggal dunia dan 30 orang lainnya luka-luka,” kata Pandra. Korban tewas dalam insiden itu adalah Marjoko, Mujani, Slamet, Sarpan, Susanto, Warsidi, Kodri, dan Suparti. Mereka warga Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Total korban 38 orang. Sebanyak 8 orang meninggal dunia dan 30 orang lainnya luka-luka.
Sementara itu, menurut dia, delapan orang korban luka berat masih dirawat di RSUD Martapura, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Sebanyak 22 korban luka ringan lainnya masih dirawat di Puskesmas Way Tuba.
Hingga Selasa, sejumlah keluarga korban sudah tiba di rumah sakit untuk menjenguk keluarganya. Sebagian jasad korban meninggal juga telah diambil keluarganya.
Sementara itu, Humas PT Jasa Raharja Himawan mengatakan telah menjenguk korban luka yang dirawat di rumah sakit. Pihaknya juga telah mengidentifikasi korban meninggal dan luka dalam insiden itu. Saat ini, dana santunan untuk para korban sedang diurus kantor PT Jasa Raharja sesuai dengan domisili masing-masing korban.