Kebanyakan Kebakaran Lahan di Purwakarta Dipicu Ulah Manusia
Kebakaran lahan hutan dan perkebunan di Purwakarta, Jawa Barat, mencapai ratusan ribu hektar. Pemicu terbesarnya adalah ulah manusia.
Oleh
MELATI MEWANGI
·2 menit baca
PURWAKARTA, KOMPAS — Kebakaran hutan dan perkebunan di Purwakarta, Jawa Barat, mencapai ratusan ribu hektar. Pemicu terbesarnya adalah ulah manusia.
Berdasarkan data Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Purwakarta, hingga akhir Agustus 2019 terdapat 37 laporan kejadian kebakaran di perkebunan atau lahan kosong. Total lahan yang terbakar mencapai 112.209 hektar di sembilan kecamatan.
Daerah dengan luasan terbakar paling banyak adalah Kecamatan Bungursari dengan 86.002 hektar. Selanjutnya, ada Kecamatan Sukatani dengan 18.964 hektar, Kiarapedes (3.000 hektar), Purwakarta (1.548 hektar), Cibatu (1.000 hektar), Darangdan (600 hektar), Babakancikao (595 hektar), Wanayasa (360 hektar), dan Campaka (150 hektar).
Total lahan yang terbakar berpotensi meningkat karena puncak kebakaran diperkirakan pada hingga akhir bulan ini. Tahun lalu, tercatat 168 kejadian kebakaran lahan di Purwakarta.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (PKPB) Kabupaten Purwakarta Wahyu Wibisono mengatakan, ada beberapa pemicu terjadinya kebakaran di Purwakarta. Selain kemarau, keberadaan ranting atau pohon kering, udara panas yang berembus, dan juga kelalaian manusia sebagai pemicu kebakaran.
”Tahun ini, pembakaran sampah dan lahan yang dilakukan manusia menjadi penyebab tertinggi terjadi kebakaran, yakni 39 laporan atau 35,45 persen. Disusul penyebab lainnya, seperti arus pendek listrik sejumlah 21 kejadian dan puntung rokok sebanyak 16 kejadian,” katanya.
Oleh sebab itu, kata Wahyu, penting bagi masyakarat untuk memahami potensi kebakaran di sekitarnya. ”Kesadaran masyarakat perlu ditumbuhkan. Mereka tidak boleh menggampangkan potensi bahaya tersebut,” katanya.
Tahun ini, pembakaran sampah dan lahan yang dilakukan manusia menjadi penyebab tertinggi terjadi kebakaran, yakni 39 laporan atau 35,45 persen.
Antisipasi
Untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran, Dinas PKPB menyiagakan 148 personel gabungan yang terbagi dalam 14 regu. Mereka bertugas bergantian sepanjang 24 jam nonstop. Lima mobil kebakaran dengan kapasitas penampungan air hingga 4.000 liter juga disebar di sejumlah titik, yakni kantor Dinas PKPB (2 unit), Kecamatan Wanayasa (1), Cikopo (1), dan Kecamatan Plered (1).
Camat Sukatani Panji Sarizaman mengimbau kepada para warganya untuk lebih berhati-hati dalam melihat potensi wilayah yang mudah terbakar di sekitar, antara lain tidak membuang puntung rokok sembarangan dan tidak membakar sampah di dekat lahan hutan kering.
”Para warga akan berupaya semampunya begitu ada kejadian kebakaran lahan. Kami juga berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memadamkan api.” kata Panji.