Sarang Burung Walet Indonesia Semakin Diminati Dunia
Produk sarang burung walet dari Indonesia semakin diminati dunia. Ekspor komoditas ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya dengan sasaran penjualan ke 17 negara.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·3 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Produk sarang burung walet dari Indonesia semakin diminati dunia. Ekspor komoditas ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya dengan sasaran penjualan ke 17 negara.
Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya melepas ekspor 593 kilogram (kg) sarang burung walet ke Hong Kong, Kamis (29/8/2019). Ekspor dilakukan melalui terminal kargo Bandar Udara Juanda Surabaya.
Kepala Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Surabaya Musyaffak Fauzi mengatakan, sebanyak 593 kg sarang burung walet yang diekspor ke Hong Kong berasal dari dua perusahaan, yakni CV Perdana Jaya sebanyak 100 kg dan CV Jagathreejatra sebanyak 493 kg. Adapun total nilai ekspor tersebut mencapai Rp 14,8 miliar.
”Sarang burung walet merupakan salah satu komoditas yang mempunyai nilai jual yang tinggi dan sampai saat ini Indonesia merupakan produsen terbesar di dunia,” ujar Musyaffak.
Berdasarkan data Kementerian Pertanian, Indonesia merupakan negara produsen sarang burung walet terbesar di dunia bersama dengan Thailand, Vietnam, Singapura, Myanmar, Malaysia, India, dan Sri Lanka. Total produksi sarang burung walet dari Indonesia mencapai 80 persen dari total produksi dunia yang rata-rata lebih dari 1.200 ton per tahun.
Kepala Bidang Karantina Hewan BBKP Surabaya Cicik Sri Sukarsih mengatakan, ekspor sarang burung walet melalui BBKP saat ini telah menembus 17 negara. Selain Hong Kong, negara tujuan ekspor itu antara lain China, Amerika Serikat, Australia, Kanada, Jepang, Denmark, Korea, Meksiko, dan Jerman.
Negara tujuan ekspor sarang burung walet ini terus bertambah setiap tahun. Hal itu menunjukkan pasar ekspor sarang walet sangat menjanjikan. Kementerian Pertanian berharap lebih banyak lagi pengusaha, khususnya generasi milenial, yang terjun dalam usaha ini.
BBKP Surabaya pun terus membimbing secara teknis dan nonteknis dengan memberikan kemudahan dalam pengurusan dokumen ekspor.
Kemudahan layanan dalam pengurusan dokumen ekspor sangat membantu.
Andrie Hermawan dari CV Perdana Jaya mengatakan, pasar ekspor sarang burung walet cukup menjanjikan. Sebanyak 100 kg sarang burung walet yang dikirim perusahaannya ke Hong Kong diperkirakan senilai Rp 2,5 miliar.
”Kemudahan layanan dalam pengurusan dokumen ekspor sangat membantu, terutama bagi eksportir baru maupun yang ingin memperluas pasar ke negara lain,” ucap Andrie.
Berdasarkan data dari sistem otomasi perkarantinaan, ekspor sarang burung walet ke Hong Kong pada 2018 mencapai 3.108 kali atau setara 353 ton. Sementara tahun 2019, sampai dengan Agustus, ekspor mencapai 2.004 kali dengan volume 216 ton.
Sepanjang Januari hingga Agustus 2019, ekspor sarang burung walet mencapai 122 ton, meningkat dibandingkan dengan periode yang sama pada 2018 sebanyak 101 ton. Pada tahun-tahun mendatang, diharapkan volume ekspor meningkat dan negara tujuan bertambah.
Sarang burung walet banyak dimanfaatkan untuk kepentingan dunia kesehatan karena mengandung protein, kalsium, dan memiliki kandungan antioksidan yang tinggi. Konsumen sarang burung walet percaya, mengonsumsinya bisa meredakan peradangan dan menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.