Mataram Jazz 2019, Obat Rindu Pencinta Jazz dan Suguhan Menarik di Akhir Agustus
Pecinta musik jazz dan masyarakat di Mataram, Nusa Tenggara Barat, akan mendapat suguhan menarik dan gratis di akhir bulan Agustus yakni “Mataram Jazz 2019”. Pagelaran yang akan menampilkan musisi NTB dan nasional itu, tidak hanya menjadi ajang obat rindu bagi pecinta dan memasyarakatkan musik jazz, tetapi juga membawa pesan bagi dunia bahwa Lombok dan NTB telah pulih pascagempa dan siap menyambut siapa pun untuk datang kembali.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·4 menit baca
MATARAM, KOMPAS – Pecinta musik jazz dan masyarakat di Mataram, Nusa Tenggara Barat, akan mendapat suguhan menarik dan gratis di akhir bulan Agustus yakni “Mataram Jazz 2019”. Pagelaran yang akan menampilkan musisi NTB dan nasional itu, tidak hanya menjadi ajang obat rindu bagi pecinta dan memasyarakatkan musik jazz, tetapi juga membawa pesan bagi dunia bahwa Lombok dan NTB telah pulih pascagempa dan siap menyambut siapa pun untuk datang kembali.
Pendiri Bandini Jazz World Music sekaligus penyelenggara Imam Sofian mengatakan, Mataram Jazz 2019 akan berlangsung pada Sabtu (31/8/2019). Acara akan dipusatkan di Lapangan Parkir Timur Lombok Epicentrum Mall mulai pukul 10.00 Wita hingga pukul 23.00 Wita.
Menurut Imam, Mataram Jazz 2019 akan menampilkan musisi Pusakata yang digawangi MohammadIstiqomahDjamad. Istiqomah sebelumnya bergabung dengan Payung Teduh, band alternatif beraliran fusi antara folk, keroncong, dan jazz.
Selain itu, akan tampil Rio Sidiq Quintet yang cukup terkenal di panggung jazz dunia. Ia telah berkeliling dan tampil di berbagai negara antara lain seperti Australia, Afrika, Finlandia, Korea Selatan, hingga Amerika Serikat.
Dalam acara yang dibuka gratis untuk masyarakat itu, juga akan tampil Rizal and the Rasendriya. Rizal adalah penyanyi multi-instrumen yang menggabungkan alat musik petik, tiup, dan pukul. Rasendriya sendiri adalah instrumen unik dan inovatif Rizal hasil eksplorasinya terhadap bambu.
Sementara untuk musisi asal NTB, kata Imam, akan hadir Abhy Summer yang karya-karyanya sudah bisa dinikmati lewat penyedia layanan musik daring seperti Apple Music dan Spotify. Tahun ini, Abhy meluncurkan lagu berjudul “Stuck With You” lewat layanan-layanan tersebut.
Selain Abhy, musisi NTB yang akan memeriahkan Mataram Jazz yakni Betelu, Harmony, dan Jhonprink ato Johon Kursi Roda, Pamela Paginini, serta Same, Timeline, Trainess, dan Don’t Tell Mom. “Dont Tell Mom adalah musisi baru yang digawangi anak-anak muda, tetapi sudah memiliki jam terbang tinggi,” kata Imam.
Menurut Imam, kehadiran musisi-musisi itu, membuat ia optimistis Mataram Jazz 2019 akan memberikan hiburan menarik untuk masyarakat. Tidak hanya pecinta jazz, tetapi juga masyarakat pada umumnya. Hal itu karena selainjazz, dalam acara tersebut sejumlah musisi akan menampilkan musik dunia seperti musik tradisi.
Dont Tell Mom adalah musisi baru yang digawangi anak-anak muda, tetapi sudah memiliki jam terbang tinggi, kata Imam.
Pemilihan musisi-musisi yang tampil, khususnya asal NTB, menurut Imam melalui proses kurasi yang panjang. Hal itu untuk memastikan kualitas acara yang ditargetkan dihadiri 3000 pengunjung itu.
Mengobati kerinduan
Bandini Jazz World Music adalah komunitas yang konsisten menyelenggarakan pagelaran musik jazz dan musik dunia. Pada 2016 dan 2017, mereka menyelenggarakan Pesona Senggigi International Jazz & World Music Festival di kawasan Pantai Senggigi, Lombok Barat. Sedangkan Mataram Jazz, tahun ini memasuki penyelenggaraan kedua.
“Tahun lalu, Mataram Jazz mengangkat tema Sound For Humanity. Itu bertepatan dengan momen pemulihan pascagempa yang mengguncang Lombok pada 2018,” kata Imam.
Sementara tahun, ini menurut Project Manager Mataram Jazz 2019 Sobah Mandi, salah satunya dihajatkan sebagai kado ulang tahun ke 26 Kota Mataram. Oleh karena itu, berbagai komunitas dan lemabaga turut mendukung, seperti Pemerintah Kota Mataram, BRI, kominitas Jazz Lombok, Warta Jazz. Bukan hanya musik, ada Miracle Dance, para entrepreneur muda. “Kami akan memberikan kejutan pada rangkaian Mataram Jazz 2019,” ujarnya.
Selain memeriahkan ulang tahun ke-26 Kota Mataram, kata Imam, Mataram Jazz 2019 digelar untuk mengobati kerinduan pecinta jazz di Mataram akan even Jazz yang menarik. “Selama ini, ketika saya mengikuti even musik jazz di luar daerah, pasti banyak bertemu dengan orang-orang asal NTB,” kata Imam.
Menurut Imam, Mataram Jazz 2019 sekaligus memasyarakatkan musik jazz dan musik dunia. Saat ini, menurut Imam, jazz mulai mendapat tempat di masyarakat Mataram yang bisa dilihat dari sejumlah pertunjukan jazz rutin di hotel-hotel dan lainnya.
Kami akan memberikan kejutan pada rangkaian Mataram Jazz 2019, ujar Sobah Mandi
“Selain itu, kami ingin mendorong agar musik tradisi dapat menjadi sesuatu yang menghibur dan menyenangkan. Dengan begitu, masyarakat mau belajar dan ada regenerasi,” kata Imam.
Ajang Mataram Jazz 2019 juga diharapkan menjadi ruang bagi para musisi asal NTB untuk berinteraksi, berbagai pengalaman, dan lebih dengan musisi-musisi nasional yang telah mendunia. “Harapannya, itu akan mendorong mereka untuk terus berproses dan berkembang hingga bisa melahirkan karya-karya terbaiknya,” kata Imam.
Hal lain yang tak kalah penting, kata Imam, adalah melalui Mataram Jazz 2019, mereka ingin menyampaikan pesan kepada dunia jika NTB telah pulih pascagempa 2018. Dengan begitu, sektor pariwisata yang sempat lesu, bisa benar-benar kembali pulih seperti sebelumnya.
Wakil Walikota H Mohan Roliskana menyatakan antusias dan mendukung sepenuhnya acara “Mataram Jazz 2019”. “Pemerintah Kota Mataram mendukung penuh gerakan dan kegiatan yang positif seperti ‘Mataram Jazz 2019’ ini. Semua mengenal Imam dan kawan kawannya di Bandini JWM yang sangat konsen dalam mendorong musik Jazz memiliki tempat di tengah masyarakat NTB khususnya Mataram,” ujar Mohan.