Tebing dengan tinggi sekitar 7 meter di bantaran Sungai Gung, tepatnya di Desa Pendawa, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, longsor, Sabtu (24/8/2019). Kejadian ini mengakibatkan dua orang meninggal dan dua orang terluka.
Oleh
KRISTI UTAMI
·2 menit baca
SLAWI, KOMPAS — Tebing dengan tinggi sekitar 7 meter di bantaran Sungai Gung, tepatnya di Desa Pendawa, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, longsor, Sabtu (24/8/2019). Kejadian ini mengakibatkan dua orang meninggal dan dua orang terluka.
Kejadian itu bermula sekitar pukul 09.30 ketika Karsono (44) dan Waluyo (45) sedang menggali tebing itu untuk mendapatkan batu dan pasir. Saat tengah menggali, tiba-tiba tebing tersebut longsor menimpa mereka.
Sementara itu, dua petambang lain, Dikin (45) dan Kamid (55), yang sedang menaikkan pasir ke atas truk, tak jauh dari lokasi penambangan ikut terkena longsoran tebing.
”Karsono dan Waluyo meninggal di lokasi kejadian. Dikin dan Kamid patah tulang tangan,” kata Kepala Kepolisian Sektor Lebaksiu Ajun Komisaris I Ketut Wirnita saat dihubungi, Sabtu malam.
Setelah dievakuasi, Karsono dan Waluyo langsung dibawa ke rumah mereka di Desa Pendawa, Kecamatan Lebaksiu, dan Desa Dukuhbangsa, Kecamatan Jatinegara, Tegal. Korban luka dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soeselo, Kabupaten Tegal.
Dihubungi terpisah, Kepala Subbagian Umum dan Hubungan Masyarakat RSUD Dr Soeselo Darmawan menuturkan, Sabtu siang, ada dua korban yang dibawa ke RSUD Dr Soeselo. Satu orang luka berat dan satu orang dalam keadaan meninggal.
”Korban meninggal sudah dibawa pulang ke rumahnya. Sementara satu korban luka masih dirawat intensif karena mengalami luka berat,” ujar Darmawan.
Sering terjadi
Aktivitas penambangan batu dan pasir di sepanjang daerah aliran Sungai Gung berlangsung sejak belasan tahun lalu. Masyarakat biasanya menambang dengan alat-alat sederhana, seperti linggis dan cangkul.
Atta (35), saksi mata di tempat kejadian, mengatakan, kecelakaan akibat tebing longsor di daerah tersebut sering kali terjadi. ”Banyak penambangan pasir di daerah ini diduga tanpa izin sehingga tidak ada pengawasan yang ketat,” ujarnya.
Banyak penambangan pasir di daerah ini diduga tanpa izin sehingga tidak ada pengawasan yang ketat.
Menurut Atta, kebanyakan tebing yang longsor diakibatkan kesalahan menambang. Mereka menambang tebing dari bawah hingga membentuk rongga. Padahal, menambang dengan cara seperti itu berisiko menyebabkan bagian atas tebing longsor. Tak hanya itu, para petambang juga tidak memakai alat perlindungan diri saat bekerja.