Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur akan fokus meningkatkan kapasitas sumber daya manusia agar mampu mengelola limpahan sumber daya alam lokal. Hal itu diupayakan melalui penyelenggaraan pendidikan vokasi lewat balai latihan kerja serta peningkatan pendidikan formal.
Oleh
KORNELIS KEWA AMA
·3 menit baca
KUPANG, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur akan fokus meningkatkan kapasitas sumber daya manusia agar mampu mengelola limpahan sumber daya alam lokal. Hal itu diupayakan melalui penyelenggaraan pendidikan vokasi lewat balai latihan kerja serta peningkatan pendidikan formal.
Hal itu disampaikan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat pada peringatan HUT Ke-74 RI di Kupang, NTT, Sabtu (17/8/2019). Sekitar 3.000 warga Kota Kupang menghadiri upacara peringatan kemerdekaan itu.
Menurut Laiskodat, pembangunan sumber daya manusia (SDM) sebagai prasyarat utama percepatan pembangunan NTT. Pembangunan SDM segera dimulai guna menyambut era industri 4.0 yang sedang berlangsung.
”Pemerintah akan mendorong pendidikan vokasi serta mendorong riset guna memberi nilai tambah ekonomi terutama pada industri pertanian. Inilah makna SDM unggul Indonesia maju, sesuai tema HUT kemerdekaan tahun ini,” kata Laiskodat.
Terlebih saat Indonesia masih dalam tahap penguasaan Revolusi Industri 4.0, Jepang sudah memasuki Revolusi Peradaban 5.0 yang memanfaatkan teknologi untuk harkat hidup manusia.
Balai latihan kerja yang ada ditingkatkan kapasitasnya dan diperluas di setiap kabupaten. Pendidikan formal di tingkat sekolah dasar dan menengah dibenahi, termasuk kualitas guru.
Laiskodat mengungkapkan, pihaknya mendorong peningkatan kecerdasan masyarakat NTT. Terlebih saat Indonesia masih dalam tahap penguasaan Revolusi Industri 4.0, Jepang sudah memasuki Revolusi Peradaban 5.0 yang memanfaatkan teknologi untuk harkat hidup manusia.
Momentum peringatan 17 Agustus juga menjadi ruang untuk merekonstruksi kembali jarak panjang perjuangan bangsa. Perjuangan mencapai kemerdekaan ini bukan sebuah perjuangan mudah. Negeri ini diperjuangkan dengan darah, keringat, dan air mata para pahlawan.
Acara peringatan kemerdekaan itu dimeriahkan tarian kolosal siswa dan siswi dari lima SMA/SMK di Kota Kupang. Sebanyak 1.000 anak berpakaian tenun NTT melakukan olah gerak di bawah pimpinan Ny Julie Laiskodat.
Laiskodat yakin, jika semua pihak berkolaborasi membangun NTT, masyarakat di daerah ini bisa keluar dari kemiskinan dan ketertinggalan dengan memanfaatkan berbagai aset sumber daya alam (SDA) yang dimiliki.
”Kita harus mampu memanfaatkan semua potensi SDA itu untuk membangun daerah ini,” ucap Laiskodat.
Menurut dia, NTT merupakan daerah kaya dan punya pariwisata berkelas dunia. Sektor ini sangat prospektif karena itu harus dijadikan penggerak utama ekonomi NTT.
NTT merupakan daerah kaya dan punya punya pariwisata berkelas dunia. Sektor ini sangat prospektif karena itu harus dijadikan penggerak utama ekonomi NTT.
Terkait pariwisata di Pulau Komodo, saat ini sedang dibangun komunikasi dengan pemerintah pusat agar Taman Nasional (TN) Komodo diserahkan kepada Provinsi NTT. Pemprov ingin melakukan proteksi serius terhadap habitat dan konservasi TN Komodo.
”Kita punya laut dengan bentangan garis pantai sampai 8.000 kilometer. Dalam sejarah, pertama kali kita ekspor rumput laut sebanyak 25 ton ke Argentina. Pemprov NTT terus mendorong potensi rumput laut yang tersebar di NTT,” tuturnya.
Seusai peringatan itu, Ketua DPRD NTT Anwar Pua Geno mengatakan, upaya penghapusan kemiskinan pun terus dilakukan secara terintegrasi di sektor pertanian, peternakan, kelautan, dan penghapusan rumah tidak layak huni. Pemprov dinilai harus memanfaatkan sapi sebagai kejayaan NTT di masa lalu.
NTT juga telah memproduksi minuman lokal yang diberi nama ”Sophia”. Ini sebagai upaya untuk meningkatkan status minuman lokal agar meningkatkan ekonomi masyarakat. Industri rumah tangga masyarakat yang sudah lama tumbuh dikembangkan menjadi lebih berkualitas.
Kami terus mendorong agar produksi komoditas garam terus meningkat. NTT ditargetkan menjadi pemasok garam nasional guna mengurangi impor garam Indonesia.
NTT juga memiliki potensi garam di sepanjang garis pantai yang selama ini belum dikelola baik. ”Karena itu, kami terus mendorong agar produksi komoditas garam terus meningkat. NTT ditargetkan menjadi pemasok garam nasional guna mengurangi impor garam Indonesia,” kata Anwar.
Ia mengajak masyarakat NTT terus merawat kebinekaan dan tidak terprovokasi oleh isu-isu SARA, radikalisme, dan hoaks yang berpotensi merusak persatuan dan kesatuan bangsa.